6.🍁

2.6K 189 42
                                    

Yoora menjatuhkan map yang berada ditangannya. Ia terkejut bercampur gemetar.

Sedangkan dua sejoli yang sedang asik bercumbu dimeja kerja Jaehyun sama terkejutnya seperti Yoora.

Keduanya gelagapan membenarkan penampilannya.

Yoora segera mengalihkan pandangannya dan mengambil Map yang terjatuh tadi.

Ia membungkuk, "Maafkan Saya." ucapnya kemudian kembali menutup pintu.

Ia kembali ke meja kerjanya. Jantungnya berdetak lebih cepat seperti orang yang sedang lari maraton.

"Ya Tuhan, kurasa Aku melihat yang seharusnya tak kulihat." ucapnya sambil memegangi dadanya.

Pintu ruangan Jaehyun terbuka, keluarlah wanita yang tadi melakukan sesuatu bersama atasannya Jaehyun.

Wanita itu menatap Yoora tajam seperti sudah siap mengibarkan bendera peperangan bersamanya.

Tiba-tiba interkomnya berbunyi membuat Yoora mengalihkan pandangannya dari wanita yang baru saja keluar dari ruangan Jaehyun.

"Semoga kali ini Aku tak membuat kesalahan lagi." ucapnya lalu berjalan menuju ruang Jaehyun.

Sebelum membuka ruangan Jaehyun Yoora menghembuskan nafas panjang dan memegangi dadanya memastikan jantungnya baik-baik saja.

Jaehyun berdiri menghadap kaca yang memperlihatkan suasana kota Seoul.

"Sa... Sajangnim." panggil Yoora pelan.

Jaehyun membalik badannya mata elangnya menatap lurus tepat kepada Yoora.

"Sajangnim... Berkas ini harus segera Anda tanda tangani." ucapnya masih dengan suara bergetar.

Jaehyun berjalan kearahnya mata elangnya tak lepas sedikit pun dari Yoora.

Seakan-akan Yoora adalah mangsanya. Sedangkan Yoora berdiri ketakutan memegangi Map berwarna merah itu.

Jaehyun berhenti tepat didepan Yoora. Bahkan kini pucuk sepatu Jaehyun menyentuh sepatu hak milik Yoora.

GLUKK!!

Yoora menelan ludahnya sususah payah.

Jaehyun mengambil Map yang berada di tangan membaca sebentar map tersebut.

Jaehyun berdecak, "Hanya karena rapat ini kau mengganggu aktifitasku."

Aktivitas tadikan batin Yoora.

Jaehyun mengambil bulpoin yang berada disaku kemejanya. Lalu membuka tutup bulpoin dengan bibirnya bukan dengan tangannya.

Yoora semakin menelan ludahnya kasar.

Ya Tuhan, semoga tak terjadi hal buruk setelah ini. Batinnya.

Jaehyun kembali menatap Yoora setelah selesai menandatangani berkas yang menurutnya tidak penting.

Melempar asal bulpoinnya.

"Siapa namamu. Aku lupa." tanyanya.

"Yo...Yoora." jawab Yoora gugup.

"Jawab yang jelas dan tatap Aku jika sedang berbicara."

Ia memberanikan diri menatap Jaehyun yang berada tepat didepannya "Kim Yoora, Sajangnim."

"Yoora-ya Kau tau? tadi Kau mengganggu aktifitas harianku." ucap Jaehyun dingin.

"Ma...maafkan Saya Sajangnim, Saya...tidak tahu." ucapnya kemudian menunduk lagi.

"Bagaimana sebagai gantinya.." Jaehyun menjeda perkataan.

Menarik pinggang Yoora hingga kepala Yoora terbentur dada bidang Jaehyun.

The Jerk Handsome - Jaehyun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang