10.🍁

2.4K 180 48
                                    

Setelah kepergian Jaehyun, Yoora membuka ponselnya hendak menghubungi Rose, Ia butuh teman curhat saat ini.

Tapi matanya menatap nama June tertera dilayar ponselnya.

Jarinya menekan nama June itu dan melihat isi pesan terakhir yang hanya di read June. Pesannya berisi,

'Kau tak perlu menjemputku, Aku akan menghangatkan ranjang Tuan Jaehyun.'

Yoora menutup mulutnya menggunakan telapak tangan kanannya.

Ia tak pernah mengirimkan pesan menjijikkan itu, sudah pasti ini perbuatan Jaehyun kemarin.

Seketika air matanya kembali pecah Ia menangis sangat kencang, Yoora sudah tidak peduli jika ada yang melihatnya atau mengatakan Ia gadis aneh.

Kesalah pahaman ini membuat hubungan persahabatannya dengan june menjadi runtuh.

Sesak rasanya..

Ia tak pernah menyangka jika Jaehyun mengrimkan pesan seperti itu.

Akibatnya June menjadi salah paham dan dipastikan jika June akan membencinya.

Yoora masih terus menangis berkali-kali air matanya. Hingga sekarang matanya semakin sembab dan pucuk hidungnya menjadi merah.

Yoora memegangi dadanya, meremas kemeja berwarna coklat hingga menjadi tak rapi lagi.

Sedangkan Jaehyun mengintip dibalik dinding hanya diam.

Dia tidak tau apa yang membuat Yoora menangis.

Rasanya ada sesuatu mengganjal dihatinya melihat Yoora menangis seperti itu.

Jaehyun suka membuat menangis wanita.

Tapi melihat Yoora menangis membuatnya tak tega.

Perlahan Jaehyun mendekati meja Yoora sebelum mengatakan kenapa menangis, Yoora yang sudah melihat Jaehyun dengan matanya yang sudah penuh air mata.

Yoora langsung berdiri cepat-cepat menghapus air matanya.

Yoora membungkuk.

"Kenapa Kau menangis?"

Yoora mencoba tersenyum disela-sela isakannya. Jaehyun tau Yoora tidak mampu menahan air matanya yang sudah pecah itu.

"Ma...maaf....Saya permisi sebentar," ucapnya lalu berlari keluar ruangan ini.

Jaehyun menatap kepergian Yoora. Ia berfikir, rencananya selama ini sudah berhasil membuat Yoora tak nyaman bekerja dengannya.

Hingga membuat Yoora menangis seperti itu. Tapi ada sedikit mengganjal dihatinya jika Yoora keluar secepat ini.

Atau ada hal lain yang Jaehyun tak peka maksud dari hatinya.

Entahlah.

Saat ini Yoora sedang berada di toilet mambasuh mukanya dengan air dari wastafel.

Melihat wajahnya yang tampak pucat sekali.

"Apa Jaehyun melihatku menangis tadi?"

Kalau iya Yoora pasti sangat malu. Karena Ia menangis begitu keras seperti anak kecil.

"Huaa Ottoke Ottoke," Yoora kembali manangis lagi.

Sebut saja Yoora cengeng, memang benar.

Disisi lain Ia kesal dengan Jaehyun karena sudah mengirim sebuah pesan yang aneh kepada June.

Tapi untuk marah langsung didepan Jaehyun Ia masih tidak memiliki nyali.

Ia hanya berani melawan dari belakang Jaehyun. Seperti saat ini, tak henti-hentinya Ia menyumpah serapahi Jaehyun.

The Jerk Handsome - Jaehyun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang