44. 🍁

920 77 9
                                    

Yoora masih berharap hal ini tidak pernah terjadi didalam hidupnya atau Yoora harap semua ini hanya mimpi buruknya dan setelah bangun tidak akan terjadi apa-apa.

Tapi sayangnya ini semua adalah kenyataan pahit yang begitu pahit, Yoora hanya bisa tersenyum miris. Kenapa dua orang yang ia cintai begitu tega padanya.

Taehyung keluarga satu-satunya yang ia punya rela menjadikan adiknya ini sebagai taruhan disebuah permainan kotor.

Dan Jaehyun sosok yang begitu ia cintai pun sama seperti Taehyung, Yoora tak berhenti menangis jika memikirkan hal itu.

"Yoora!" panggil June sembari berjalan mendekatinya yang saat ini sedang berada di balkon kamarnya.

"Kenapa kau pakai baju pendek saat cuaca dingin seperti ini, ayo masuk."

"Aku masih ingin disini."

June menghela nafas panjang sambil melepaskan jaket yang dipakainya "Kau bisa flu jika berdiri lebih lama disini."

Yoora tak begitu peduli dengan perkataan June, ia terlalu bergulat dengan fikirannya sendiri.

"Yoora kau harus menjaga kesehatan mu, ingat ada satu nyawa lagi didalam perutmu saat ini jadi ayo kita masuk kedalam." bujuk June.

Yoora beralih menatap perutnya yang sudah sedikit kelihatan buncit, dielus penuh sayang perutnya yang kini sudah memasuki tujuh belas minggu ini.

Memasuki tujuh belas minggu ini si adek bayi juga terlihat semakin aktif dan pergerakannya juga semakin terasa,  dalam kehamilan ini Yoora jadi semakin banyak lelah dan hanya ingin tiduran saja.

"Aku ingin memberitahu sesuatu." Yoora menatap June menunggu June lanjutkan ucapannya.

"Aku dan Chanyeol akan ke Seoul besok_"

"Aku iku." sela Yoora cepat.

Mata Yoora berbinar saat June mengatakan akan ke Seoul besok.

June menggeleng "Tidak Yoora, Seoul masih berbahaya untuk mu."

Seketika mata berbinar Yoora menjadi seduh terdapat tatapan kecewa Yoora pada June.

"Dengar aku_"

Yoora mengabaikan June kemudian berlari mencari keberadaan Chanyeol, saat didepan ruang keluarga Yoora bertemu dengan Rose.

"Yoora jangan berlari ingat perut mu."

"Dimana Chanyeol?"

"Ada apa?" tanya Chanyeol yang baru saja keluar dari arah dapur.

"Yoora ingin ikut kita ke Seoul besok." jawab June sembari berjalan ke arah mereka.

"Apa!!" teriak Rose "Tidak, kau tidak boleh ikut." Yoora mendapatkan tatapan garang dari Rose.

"Aku mohon." Yoora menyatukan kedua tangannya didepan dada sembari meneteskan air matanya.

***

Mau tak mau June, Rose dan Chanyeol menuruti kemauan Yoora yang bersikeras ingin ikut ke Seoul hari ini.

Yoora sampai menangis sesegukan karena tidak diperbolehkan ikut June dan Chanyeol ke Seoul, karena Yoora terus menangis mau tak mau mereka mengiyakan asalkan Rose juga ikut.

Sunggu sejak Yoora hamil ia jadi gampang menangis, pernah saat itu June terpeleset karena mengejar kucing. Rose dan Chanyeol tertawa sedangkan Yoora menangisi June yang terpeleset.

Tidak sebentar menangis itu sampai dua jam membuat Rose, June dan Chanyeol bingung dibuatnya, memang ada-ada saja ibu hamil satu itu.

Mereka sudah sampai di Seoul sejak satu jam yang lalu, Yoora harus rela memotong rambut panjangnya menjadi sepundak, karena kedatangannya di Seoul saat ini ibarat seorang buronon.

The Jerk Handsome - Jaehyun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang