Sepasang tangan besar melingkar di pinggang Taeyong membuat sang empu yang sedang memasak terlonjak kaget.
"Pagi Hyung, kenapa melamun?" Ya tangan milik Jaehyun lah yang dengan nyamannya memeluk Taeyong bahkan kini dagunya bertumpu apik di bahu Taeyong.
"Kau mengagetkan ku, Hyun-ah." Jawab nya sambil kembali meneruskan kegiatan memasak nya yang tertunda karna dirinya yang asik kembali ke masa lalu.
"Maafkan aku, tadi aku memanggil mu. Tapi kau tidak sama sekali mendengarnya. Ada masalah Hyung?" Tanya Jaehyun lagi dia menciumi pipi Taeyong lalu nyusukan ciumannya ke perpotongan leher yang lebih tua.
"Eunghhh- stop it!" Suara itu keluar saat Jaehyun dengan jahilnya menggigit perpotongan leher Taeyong dan meninggalkan bekas di sana.
"Kau terlalu manis untuk di lewatkan. Maafkan aku, jadi apa yang membuat mu melamun?" Jaehyun sudah melepas pelukannya kini dia bersandar di counter dapur agar lebih jelas melihat wajah Taeyong.
"Aku baik, hanya kembali ke masa lalu saja." Ucapan Taeyong membuat senyum Jaehyun terukir lesung pipinya pun timbul menambah ketampanan sosok Jaehyun walaupun kini sudah miliki dua orang anak remaja. Dirinya tak sedikitpun menua, sama kaya Taeyong.
"Untuk apa? Aku disini sekarang." Ucap Jaehyun sambil merapikan rambut Taeyong. Sedangkan yang punya rambut hanya menikmati tiap perhatian Jaehyun padanya.
"Iya, aku tau." Taeyong melanjutkan masaknya sedangkan Jaehyun hanya tersenyum dan melihat istrinya itu. Rasanya semakin dilihat semakin dalam Jaehyun terjatuh di dalam pesonanya.
"MOM!!!!" Teriakan terdengar dari lantai tiga dimana disana adalah kamar dari kedua anaknya. Dan barusan yang berteriak adalah Jung Jeno, si bungsu yang akan mengenyam bangku SMA nya hari ini.
Taeyong yang terkejut akan teriakan anak nya itu langsung saja hendak bergegas menghampirinya. Tapi tangannya di tahan oleh Jaehyun.
"Disini saja, aku yang akan menghampirinya." Taeyong hanya mengangguk, mana bisa dia menolak Jaehyun. Sebelum pergi kekamar anaknya Jaehyun mencuri sebuah ciuman dari bibir Taeyong.
"Ya Jeno?" Suara yang begitu bass itu menggema di seluruh rumah, bahkan para maid yang sedang bekerja langsung merasa aura Jaehyun sebagai sosok ayah keluar. Langkah kaki itu begitu cekatan menaiki tiap anak tangga menuju kamar si bungsu.
Taeyong hanya bergidik merasakan aura itu, aura yang membuatnya makin memuja sosok Jaehyun. Bahkan kini dirinya tersenyum memegangi bibirnya yang habis di cium Jaehyun.
Chuuu
Sebuah ciuman mendarat lagi di bibirnya. Taeyong yang tersadar pun sudah melihat si sulung di depannya.
"Fall in love with dad again?" Tanyanya, Taeyong tersipu malu karna tertangkap basah oleh anaknya.
"Always, Mark. And good morning honey." Balas Taeyong sambil mencubit pipinya. Anak sulungnya itu sudah berpakaian sekolah lengkap dan rapi.
"Morning too."
"Duduklah, tunggu adik dengan Daddy mu. Mommy lanjut masak sebentar." Kata Taeyong yang di balas anggukan patuh oleh Mark, kini remaja tampan itu duduk di kursi meja makan miliknya sambil memainkan handphone miliknya.
Oke, kita balik ke Jaehyun.
Ayah dua anak itu membuka pintu kamar si bungsu. Dan melihat si bungsu kesusahan dalam mengikat dasinya.
"Kenapa anak Daddy, pagi-pagi udah teriak aja." Ujar Jaehyun lembut lalu menghampiri nya.
"Bagaimana mengikat ini Daddy? Astaga!" Jeno yang sudah kesal akan dasinya itu langsung menarik dan menghempaskan dasinya ke kasur. Jaehyun terkekeh geli melihat tingkah si bungsu yang selalu manja itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
JAEHYUN'S FAMILY || End ✓
FanfictionHanya kisah keluarga bahagia Jung Jaehyun dan Lee Taeyong, yang di karuniai dua anak tampan Mark dan Jeno. Perjalanan keluarga mereka, melalu semua cobaan kehidupan, percintaan, kesedihan, kebahagiaan dan lainnya. Cara Jaehyun membina keluarga nya...