Hanya kisah keluarga bahagia Jung Jaehyun dan Lee Taeyong, yang di karuniai dua anak tampan
Mark dan Jeno.
Perjalanan keluarga mereka, melalu semua cobaan kehidupan, percintaan, kesedihan, kebahagiaan dan lainnya.
Cara Jaehyun membina keluarga nya...
Malam itu Jeno di Landa rasa lapar, dia mutusin buat turun ke dapur. Tapi pas keluar dari kamar, dia ngerasa rumahnya sepi.
Ada sih orangnya, cuma sibuk sendiri aja. Kaya Mark yang lagi ngurusin keperluan OSIS di kamarnya, Taeyong yang sedang istirahat di kamarnya dan sang kepala keluarga yang belum pulang bekerja.
Jeno berjalan seorang diri ke dapur, membuka tudung saji dan melihat berbagai macam makanan di bawahnya. Juga ada buah-buahan sebagai pencuci mulut di sajikan.
Tapi yang namanya Jeno, kalo diruma bukan Jeno yang di kenal orang. Dia gak bisa makan sendiri...
Maka dari itu, dia mutusin buat ke ruang tamu dan duduk di sofa mewah ruangan itu.
Mengeluarkan handphone Samsung dengan 4 kamera di belakang nya dan mulai membuka aplikasi chat, dan membuat sebuah grup khusus keluarga.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jeno yang sedang asik bermain handphone di buat heran akan readers dalam grup itu. Semua lengkap, tapi kenapa sang ibu tidak membalas? Padahal Taeyong bukan type seperti itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jeno yang di hampiri rasa panik langsung saja berlari menuju kamar utama, dimana tempat kedua orang tuanya tidur.
Jeno mengetuk brutal pintu itu sambil berteriak-teriak menyeru memanggil ibunya.
"Mom!!! Mommy kenapa? Buka pintunya!!" Namun tak ada satupun jawaban.
Tak lama Mark pun juga datang keduanya berusaha memanggil Taeyong namun tak di sahut.
Jeno dengan segala rasa paniknya langsung saja mendobrak pintu kamar itu dengan sekali dorong.
"Mom?" Panggil Jeno kala pintu berhasil dibuka.
Mark masuk lebih dahulu berjalan mendekat ke kasur tempat Taeyong terbaring. Kakinya semakin cepat melangkah di susul Jeno.
Pas mereka sudah dekat, deru napas teratur langsung melegakan hati mereka. Rupanya Taeyong tertidur, mungkin lelah.
Jeno terduduk di lantai dan Mark bersandar di dinding. Mereka lemas.
Aplikasi room chat masih terbuka dari handphone Taeyong. Pantas saja, hanya terbaca.
