"Mereka sedang di luar ya?"
"Apa kita mulai rencana kita?"
"Tentu, tunggu saja kau Jung Jeno. Ayo kita ke sana juga."
***
"Kamu...."
"Aku, kenapa Hyung?" Tanya Haechan yang masih memakan es krimnya sambil menatap Mark.
"E----" telepon Mark berdering
'Litle Jeje'
Jeno menelponnya, memang terkutuklah kau Jung Jeno. Kan gak jadi kan"Iya kenapa?" Tanya Mark yang langsung mengangkat telponnya. Haechan masih setia menatapnya. Kesempatan bro kapan lagi?
"Oh oke, restoran biasa kan? Iya ini kami berdua nyusul. Hmmm byeee." Panggilan di tutup oleh Jeno. Mark menoleh ke Haechan yang masih melihatnya. Aduh ketahuan.
"Eh.. a-anu Hyung, Jeno bilang apa tadi?" Haechan gugup sekali dia sampai lupa Mark mau bicara apa di awal, Mark kan ikutan lupa liat tingkah gemas Haechan.
"Ohh, katanya ke restoran tempat biasa kami. Ayo." Mark berdiri Haechan nyusul dia buang sampai bekas eskrim nya dulu terus jalan di belakang Mark.
Gak lama Mark berhenti jalan terus noleh ke belakang nya. Haechan yang di belakang auto berhenti dong.
"Ada yang tertinggal Hyung?" Tanya Haechan polos, dia noleh ke arah belakang nya.
"Iya, kamu yang tertinggal. Kenapa jalan di belakang." Tanpa Haechan duga Mark mengambil genggaman
nya. Dia shock banget rasanya kaya kesetrum.
"Jalannya samaan aja." Papa John, Haechan mau jadi debu aja ah.Pipi Haechan merah dan panas sekali. Dia ngeliatin tangannya yang di genggam sama Mark.
"Ayo." Kedua lanjut jalan ke restorpan yang di disuruh Jeno. Haechan senyum dalam diamnya sambil terus mandangin genggaman tangan Mark.
***
Jaemin dan Jeno kini duduk berdua di sebuah restoran sambil menunggu Mark dan Haechan yang tadi sudah di telponnya.
"Jeno... Ini tuh."
"Syutt.... Na, kamu kenapa sih dari tadi ngeluh aja." Kata Jeno dia lagi ngirim chat untuk Taeyong. Kalo tugasnya sudah selesai. Taeyong puas akan Jeno.
"Gak gitu... Maksud aku. Tinggal di rumah kalian aja aku udah terima kasih Jen. Ini terlalu---"
"Mom! Halo. Jeno kerja bagus kan Mom?" Taeyong dan Jeno sedang Vidio call. Menghentikan Jaemin yang ingin berbicara.
"Iya, Jaemin mana? Kamu beliin dia yang mom suruh kan? Awas aja kamu macam-macam."
"Iya mom, apaan. Sebenarnya anak mommy itu Jeno apa Nana?"
"Nana siapa?"
"Jaemin lah, siapa lagi."
"Ohhh, Jaemin. Iya, anak mommy sekarang dia bukan kamu."
"Malas ah, matiin aja."
"Heh, mana Jaemin nya mommy mau bicara."
Jeno memberikan teleponnya untuk Jaemin. Sementara Jaemin lagi telpon Jeno milih menu aja duluan. Dia tau kok makanan kesukaan Mark sama Haechan.
"Iya mom, Jaemin sekali lagi terimakasih ya... Sangat terimakasih mom." Kata Jaemin, Jeno tertarik untuk memandang wajah cantik Jaemin yang sedang bertelpon bersama Mommy nya.
Sungguh, candu Jeno adalah Jaemin sekarang. Wajah dan senyumnya yang cantik juga mata rusanya yang kini tak lagi tertutup bingkai kacamata.
Oh, kacamata. Jeno lupa kacamata Jaemin kan rusak karna kejadian waktu itu. Nanti beli. Handphone juga. Kan punya Jaemin ketinggalan di rumah jahanam itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
JAEHYUN'S FAMILY || End ✓
Fiksi PenggemarHanya kisah keluarga bahagia Jung Jaehyun dan Lee Taeyong, yang di karuniai dua anak tampan Mark dan Jeno. Perjalanan keluarga mereka, melalu semua cobaan kehidupan, percintaan, kesedihan, kebahagiaan dan lainnya. Cara Jaehyun membina keluarga nya...