The day of us

16.8K 2.1K 51
                                    

Mark menjalani tes terakhir nya. Untuk menguji kandungan racun dalam tubuh, apakah sudah netral atau tidak.

Sebenarnya, gimana Mark bisa sembuh dengan cepat? Jawaban nya ada pada Jaehyun. Yap, kepala keluarga Jung itu memesan racikan herbal penetral racun dari para peracik di daerah.

Maka dari itu racun dalam tubuh Mark sangat cepat netralnya, kalo mengharapkan rumah sakit akan butuh waktu lama.

Dia ngeliat jam di dinding saat cek up tadi, udah hampir jam 3 sore. Tandanya Jeno udah pulang sekolah, tapi bukan Jeno yang dia tunggu. Siapa? Mina?

Mark berjalan kembali ke kamarnya sendiri setelah keluar dari ruang cek itu, Taeyong pergi membayar rumah sakit juga Nebus obat.

"Mark Hyung..." Suara itu buat Mark langsung nengok ke belakang nya. Itu Haechan dia datang sendiri tapi. Masih pake seragam sekolah juga, rambut panjangnya itu lo, buat Mark gemas.

"Eh? Halo... Sendiri?" Sapa Mark padanya. Haechan mengangguk lalu sedikit membungkuk memberi salam pada Mark.

"Iya hyung, Jeno sama Jaemin pulang. Hyung kenapa sendiri?" Tanya Haechan dia pun bantuin Mark nuntun tiang impusnya. Kedua jalan bersama menuju ruangan Mark.

"Ooh itu, Mommy lagi tebus obat." Jelasnya, Haechan hanya mengangguk saja. Setelah itu canggung kembali hadir di antara mereka berdua.

Sesampainya di ruangan Mark Haechan langsung bantuin dia duduk di kasurnya. Setelahnya di ngelepas tasnya dan naruh di kursi samping ranjang Mark.

"Gimana sekolahnya?" Tanya Mark, Haechan mendudukkan dirinya sambil menghela napas lelahnya.

"Buruk sekali Hyung..."

"Hm? Kenapa begitu?"

"Jeno tadi marah di sekolah, karna ada yang ngancam Jaemin. Tadi pagi waktu Haechan ke rumah Hyung ada yang ngirim ancaman ke Jaemin, lalu saat di sekolah loker Jaemin diisi bangkai ayam yang penuh darah. Terus ada tulisan 'Pembunuh' gitu Hyung." Cerita Haechan panjang lebar, Mark mendengar kan nya dengan seksama.

"Lalu?"

"Ya gitu Hyung... Hyung tau Jeno kan. Lagipun Jaemin kaya ketakutan gitu. Kan aku khawatir..." Haechan memainkan almamater sekolahnya.

Mark tersenyum lalu mengusap surat Haechan yang halus juga lembut itu.

"Jaemin baik kok sama Jeno, harusnya khawatirin diri sendiri dulu." Ucapnya Haechan menatapnya bingung. Emang diri dia kenapa harus di khawatirin?

"Hah? Gimana Hyung..." Tanya Haechan tatapan anak anjingnya itu lo buat Mark langsung nyubit pipinya. Gak tau aja Mark kalau Haechan udah mau pingsan kena damage.

"Kenapa kau menangis semalam?" Haechan kaget dong, Mark masih ingat aduh dia jawab apa. Masa iya dia bilang nangis liat Mark sama Mina.

"Aaahh, ituuu anu Hyung... Emm." Haechan salah tingkah kebingungan gitu. Dia mikir mau jawab apa, tatapan Mark juga kek maksa gitu.
"Oh! Pemeran drama yang aku tonton sama mama Putus. Haechan sedih, mereka tidak direstui." Ucapnya berbohong sambil menambah bumbu muka sedihnya.

"Astaga jadi karna drama? Ck, buat khawatir aja" Mark shock guys, dia udah khawatir semalaman ternyata. Mana jawabnya sambil ngangguk gitu, pipi gembulnya sampe getar-getar.

EH! TUNGGU APA? MARK KHAWATIR. HAECHAN SEKETIKA LANGSUNG SENYUM TOLONG, MAMA TEN HAECHAN MAU TERIAK!

"Kenapa senyum gitu?" Tanya Mark waktu liat Haechan yang senyum natap dia.

"Cieee Mark Hyung khawatir... Hihihi." Ejek Haechan malu-malu. Mark kan jadi salting.

"Heh, kamu ni yaaa hmmm." Lagi Mark nyubit pipi Haechan dengan gemas.

JAEHYUN'S FAMILY || End ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang