Jeno and Jaemin

33.9K 3.2K 1.3K
                                    

Semua siswa ramai berkumpul di depan mading, Jeno dan Jaemin baru saja sampai berbarengan dengan Haechan yang baru datang juga.

"Jaemin! Selamat pagi." Sapa Haechan terus ngerangkul tanganya Jaemin. Jeno hanya bisa menghela napas panjangnya maklum akan sikap Haechan.

"Kenapa tadi lari?" Tanya Jeno, mereka berada sedikit jauh dari kerumunan siswa-siswi itu menunggu sedikit sepi.

"Ah, ada urusan." Jawab Haechan terus ngeluarin handphonenya.
"Jaem, aku belum punya nomor telpon mu. Boleh minta?" Tanya Haechan, Jaemin mengiyakan dan langsung mengetik nomornya.

"Urusan dengan alam ya? Oh, Na aku juga dong." Jeno juga nyodorin hpnya ke Jaemin, Haechan mencibir ke arah sahabat lamanya itu.

"Cih modus!"

"Gak papa, daripada nyimpan nomornya tapi gak pernah ngechat."

"Sekali lagi kau bicara, ku tampar mulut mu!"

"Emm, itu sudah agak sepi. Mau ke sana?" Jaemin menengahi peperangan antara keduanya. Haechan dan Jeno langsung menoleh ke arah Mading dan benar saja sudah agak sepi.

Ketiganya pun mendekati mading, 'Daftar kelas untuk siswa-siswi baru' Haechan langsung mengecek namanya di jurusan MIPA.

"Kalian berdua ada di MIPA 2!" Ucap Haechan Jeno dan Jaemin langsung melihat dan betul mereka sekelas tapi Haechan.
"Aku di MIPA 3."

"Kita gak sekelas?" Tanya Jaemin polos Haechan mengangguk lemah gak asik ah, siapa sih yang milih kelas nya? Mau Haechan ajak Muai Thai.

"Iya, hahaha kasian nya Kaka ipar ku sendirian." Tawa Jeno meledak saat itu juga Haechan langsung mencubitinya perutnya.

"Yah, kita gak sekelas." Jaemin menatap Haechan, soalnya kan cuma Haechan dan Jeno temannya. Tapi masa cuma sama Jeno? Kan beda.

"Masa aku sendiri sih, curang kalian berdua!" Gerutu Haechan yang mendapatkan anggukan dari Jaemin. Soalnya gimana Jaemin kan maunya sama Haechan. Sama Jeno takut, takut suka.

"Ya mau gimana lagi? Udah di pilihin." Jawab Jeno seadanya. Dia malas juga sebenarnya gak ada Haechan. Nanti dia di godain kaum cewe sama uke, kan kalo ada Haechan pada takut.

"Ya udah lah. Udah sana, aku mau kekelas ku dulu. Jen, jagain Jaemin yang benar. Awas aja enggak." Kata Haechan nunjuk muka Jeno

"Siap, laksanakan bosku!" Jawab Jeno dengan gestur hormat pada Haechan.

"Kalo dia macam-macam bunuh aja Jaem, ketemu nanti makan siang dadahhhh." Haechan pergi duluan ninggalin Jeno sama Jaemin yang natap kepergian nya.

"Ayo Na, nanti kita duduk berdua ya?" Tawar Jeno, modus aja sih Jen heran deh

"Iya Jeno."

"Bagus, ayo Na."

***

"Sayang, kamu pergi berapa lama?" Tanya Kangin pada Boa. Ya, Boa katanya mau pergi keluar kota mengambil sesuatu dari temannya. Entah apa.

"Tidak tau." Jawab boa sambil mengemas barangnya

"Lalu kau akan meninggalkan ku?" Tanya Kangin berjalan mendekati Boa lalu memeluknya dari belakang.

"Kau harus tetap di sini sayang. Kalo tidak anak itu akan kembali mengambil alih rumah ini." Boa menghadap ke Kangin yang kini menyentuhnya dengan sensual. Menimbulkan sensasi tersendiri baginya.

"Baiklah... Aku akan dengan senang hati menunggu mu pulang. Tapi, boleh ku bermain dengannya?" Tanya Kangin lagi, dirinya kini sibuk menjelajahi tiap inci perpotongan leher Boa.

JAEHYUN'S FAMILY || End ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang