Our's School life 2

22.1K 2.6K 221
                                    

Matahari terbit ke bumi menyinari sebagian dari belah bumi. Burung-burung up bersautan menyambut sang fajar.

Taeyong, Haechan, dan Jaemin sedang asik memasak di dapur. Dengan Jaemin yang duduk di meja sambil memotong sayuran, Haechan memasak nasi, dan Taeyong yang memotong ayam.

Jaehyun datang dengan wajah bantalnya.

"Eh, selamat pagi om." Sapa Haechan yang kebetulan menghadap ke pintu masuk dapur.

"Wah, pagi-pagi cantik-cantik sudah masak." Kata Jaehyun terkekeh melihat ketiganya, apalagi Haechan. Dia tau kalo anak sahabatnya ini suka dengan anak sulungnya.

"Ah om bisa aja... Tapi Haechan ganteng om." Sahut Haechan masih sibuk mencuci berasnya. Jaemin dan Taeyong menggeleng maklum.

"Ganteng? Ahahahaha tolong Jeno gak kuat." Ini Jeno yang tiba-tiba turun tanpa salam langsung ngajak berantem.

"Heh! Lempar ni ya!" Ancam Haechan mengangkat tempat berasnya.

"Ampun Kaka ipar." Jeno mengambil duduk di hadapan Jaemin. Jaehyun juga di singgasana nya.

"Pagi om, pagi Jeno..." Sapa Jaemin masih sibuk mengupas sayurannya.

"Pagi Nana... Cantiknya hari ini." Kata Jeno, Jaemin tertawa kecil menanggapi omongan Jeno.

"Jenooo jenooo, cari kesempatan terus." Kata Haechan, Jaehyun dan Taeyong saling tatap tak percaya apa yang mereka dengar dari si bungsu.

"Dari pada situ. Ada kesempatan gak pernah di pake. Nanti kalo Mark Hyung di ambil orang nangis-nangis." Kata Jeno sambil membantu Jaemin mengupas wartel.

"Siapa yang nangis?" Ini Mark dia baru datang dengan pakaian seragam sudah rapi. Tolong, ini Haechan, Jaemin sama Jeno aja belum mandi.
"Selamat pagi semua." Sapanya lalu duduk di sebelah Jeno.

Satu ruangan diam, apalagi Haechan astaga dia gugup sekali. Dia mencoba biasa aja dengan ngelanjutin pekerjaan nya.

"Tante, airnya segini?" Tanya Haechan mengalihkan dirinya.

"Tambah sedikit lagi."

"Iya Tante."

"Jadi? Siapa yang nangis?" Tanya Mark menatap semua orang. Terutama Jeno yang berbicara tadi.

"Gak ada, apa nangis? Orang tadi aku bilang Nana manis, ya Na?" Kata Jeno sambil memberikan woltel yang sudah dia kupas untuk Jaemin.

Jeno tolong, itu Nana sudah tersipu-sipu tanggung jawab kalo Nana suka ya.

"Cih." Desis Mark sinis.

"Mark, kamu sudah siap?" Tanya Jaehyun jengah akan obrolan anak muda.

"Iya dad, Mark berangkat pagian. Soalnya hari ini pengumuman siswa terbaik dalam Masa Orientasi. Jadi Mark yang urus." Jawab Mark, Haechan terkagum-kagum di buatnya.

"Terus Haechan sama Jaemin gimana?" Ini Taeyong yang nyahut.

"Kalo Haechan nanti pulang dulu ambil seragam baru balik lagi kesini berangkat sama Jaemin." Ucap Haechan lalu berjalan dengan gugup mendekat ke Jaemin karna hendak mengambil sayuran yang sudah di potong Jaemin.

"Terus Jaemin?"

"Pulang dul---"

"Gak ya Na, kamu gak boleh pulang ke rumah itu. Gak." Kata Jeno tegas Jaemin jadi bingung semua buku dan bajunya ada dirumah.

"Iya ih Jaemin, nanti aku bawain seragam aku. Waktu itu salah beli ukuran sama papa." Cicit Haechan malu

"Hahaha gak muat ya?" Kata Jeno tertawa, hampir kena lempar Haechan pake pisau.

JAEHYUN'S FAMILY || End ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang