Pagi itu cuaca cerah sekali. Sama kaya hati juga suasana rumah Jung. Mereka kedatangan tamu, siapa lagi kalau bukan keluarga Lee Johnny. Numpang sarapan.
Jaemin, Haechan, Taeyong dan Ten tengah menyiapkan sarapan untuk para lelaki mereka yang kini sibuk bersiap untuk pergi sekolah juga kerja.
Hari ini ulangan terakhir mereka, jadi mereka senang sekali. Mereka bahkan merencanakan liburan bersama.
"Taeyong-ah... Dunia ini sempit sekali ya, sepertinya takdir kita itu selalu bersama. Anak kecil yang dulu di cari Haechan rupanya anak mu. Juga Jaemin yang akhirnya kita temukan bersama Jeno... Ahhhh apa kita memang sudah terikat?" Tanya Ten. Sungguh aneh bukan? Tapi mau bagaimana siapa yang bisa menebak takdir?
"Hmmm, sepertinya. Yang pasti kita selalu baik dan dalam lindungan Tuhan." Ucap Taeyong menjawab, Jaemin sama Haechan lagi asik bercanda sambil memasak. Sesekali Haechan bercerita tentang bagaimana semalam dia menunggu Mark ke Jaemin.
Jaehyun, Johnny, Mark, dan Jeno datang dengan stelan mereka masing-masing. Jaehyun Johnny dengan jas kantor mereka. Dan Mark Jeno Jaemin juga Haechan dengan seragam mereka.
"Jangan di restuin om... Lihat si gendut dia lupakan dan malah asik main dengan temannya kan?? Sudah pasti dia tidak baik untuk gendut om." Ucap Jeno yang tiba-tiba mengompori Johnny saat mereka udah duduk di kursi meja makan.
"Jeno kau berbicara lagi ku robek mulut mu dengan ini!" Ancam Haechan sambil mengangkat pisau yang dia lagi gunakan, dia yang kesal ih. Jeno malah jelek-jelekin Mark depan Daddy juga Papanya.
"Itu benar kan, kalau kau sampai mati kedinginan bagaimana? Kau juga di butakan cinta."
"Apa bedanya dengan dirimu??? Hah??? Kau jangan memancing emosiku di pagi hari. Atau ku bunuh kau!"
"Aduhhhh setiap ketemu selalu berantem. Kalian berdua ini ya!" Ten mulai mengomel karna sudah kesal mendengar perdebatan keduanya.
"Jeno duluan ma!" Adu Haechan, Jeno sih ketawa aja. Dia senang aja buat Haechan marah-marah, kata Jeno mukanya kaya ikan pesut kurang oksigen.
"Aaahh inilah kenapa ku bilang tidak akan merestui anak ku dengan anak kalian." Sahut Johnny, semua terdiam apalagi Haechan dia takut papanya tidak merestui dirinya. Mark juga gugup banget.
"Tapi takdir mereka untuk satu sama lain. Kau bisa apa? Silahkan saja pisahkan, aku sih tidak ikut campur." Ucap Jaehyun, dia memilih untuk fokus pada Tab yang menampilkan data perusahaan miliknya.
"Ya sudah lah, semua ada jalannya. Mark juga. Ini berlaku untuk semuanya. Jika kalian berani membuat janji, maka tepati. Jangan sampai ingkar..." Taeyong berjalan mendekati meja makan dengan semangkuk besar sup di tangannya.
"Betul itu. Nah, ayo makan dulu. Jaemin Haechan. Sudah belum masakan kalian?"
"Belum sebentar lagi mama, duluan aja." Kata Haechan yang sibuk dengan bulgogi miliknya.
"Nana, nasi goreng telur nya mana?" Tanya Jeno, mulai sudah manjanya keluar.
"Sebentar ya Jeno..." Jaemin masih sibuk juga dengan nasi goreng miliknya. Siapasih yang gak suka nasi goreng buatan Jaemin? Semua aja suka apalagi Jeno yang nyata bucin.
"Dih, manja banget sipit!" Ejek Haechan.
"Serah lah, dasar gendut." Balas Jeno, Haechan panas dong. Udah dekat kompor di bilang gendut terus.
"Kau! Lihat saja, Jaemin nanti ku jodohkan dengan Hyunjin! Kau tidak cocok untuk Jaemin." Ancam Haechan lagi, Jaemin menghela napas nya lelah mendengar namanya selalu ada dalam perdebatan keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JAEHYUN'S FAMILY || End ✓
FanfictionHanya kisah keluarga bahagia Jung Jaehyun dan Lee Taeyong, yang di karuniai dua anak tampan Mark dan Jeno. Perjalanan keluarga mereka, melalu semua cobaan kehidupan, percintaan, kesedihan, kebahagiaan dan lainnya. Cara Jaehyun membina keluarga nya...