Kata siapa Jaehyun menyembunyikan dunia gelapnya? Tidak. Dia menunjukkan itu, bahkan kedua putra nya sudah masuk kedalam sana.
Bukan tanpa alasan Jaehyun membawa keduanya masuk, Jaehyun tau posisi kedua anaknya. Mereka harus bisa menjaga keluarga mereka, sama seperti yang Jaehyun lakukan untuk menjaga mereka.
Mark dan Jeno adalah penerus dirinya, bagaimana pun mereka harus tau dunia ini keras dan menyakitkan. Mereka akan hancur jika mereka lemah.
Untuk bela diri, Mark lebih pandai daripada Jeno. Mark menguasai Muai Thai dan Capoeira juga Taekwondo. Tidak main-main Jaehyun bahkan mengajarkannya pada tingkat bela diri pembunuh yaitu bela diri Systema.
Jeno, dia memang lemah di bela diri. Dia buta akan arah musuh atau step dari musuh. Tapi Jeno adalah penembak jitu, Riffle, Handgun dan Shotgun juga SMG bahkan Granatlauncer semua bisa di taklukannya. Arah tembakan milik Jeno yang stabil membuat Jaehyun melatihnya untuk fokus pada sasaran inti vital. Kepala.
Mereka memiliki kekurangan, namun jika mereka bersama. Kekurangan itu akan menjadi kelebihan mereka kan?
Ada pepatah mengatakan, jangan bangunkan singa yang sedang tertidur. Jika tidak, kau akan jadi mangsanya.
Kalau sudah begini bagaimana? Cinta, keluarga dan rasa sayang memaksa sisi gelap mereka keluar. Tidak ada lagi toleransi saat orang yang kita sayang taruhannya.
Jeno bersiap, dengan senjata miliknya dia sedang berada di kamarnya. Di tempat biasanya dia habiskan waktu dengan Jaemin. Tangannya sibuk membalikan buku diary milik Jaemin yang dulu pernah di baca taeyong. Hatinya sakit, pedih akan cobaan yang selalu di dapat Jaemin.
Semua berkumpul, bahkan Johnny ikut dalam misi ini.
Taeyong hanya diam dalam pelukan Jaehyun. Entah kenapa perasaan nya sangat tidak nyaman.
"Aku sudah membawa petinggi dari Yakuza. Mereka bersumpah bahwa itu bukan clan mereka Jae. Dan mereka dalam perjalanan." Ucap Johnny sambil memegang handphone nya.
"Mark Hyung, disini saja sama Echan... Echan takut." Bujuk Haechan sambil memeluk Mark. Mereka berdua sedang di dapur, tadi Mark membawa Haechan ke sini untuk mengobati pipi Haechan yang lebam. Di ruang tamu ada Johnny, Ten, Jaehyun juga Taeyong.
"Aku harus membantu mereka Echan, hmmm kau aman disini. Penjagaan sudah di perketat." Ujar Mark yang kini menggenggam lembut jemari Haechan.
"Ini semua karna Echan ya Hyung? Seharusnya Echan jagain Jaemin..." Haechan sangat khawatir akan Jaemin, dia takut sesuatu yang buruk akan terjadi.
"Semua sudah terjadi, sebenarnya ada apa dengan kalian?" Tanya Mark, Haechan belum memberi tau perihal pipinya dan kaki Jaemin yang dia bilang terluka. Mark dari tadi mengelus lembut pipi gembil Haechan.
"Tadi... Mina Sunbae datang saat aku dan Jaemin sedang makan."
"Kang Mina?" Tanya Mark memastikan Haechan mengangguk pelan.
"Lalu---"
"JUNG JENO!!! TUNGGU!" Teriakan suara Jaehyun yang menggema mengejutkan keduanya. Mereka langsung berlari keluar dan sudah melihat mobil milik taeyong yang di kendarai oleh Jeno pergi menjauh dengan kecepatan tinggi.
"Ada apa dad?" Tanya Mark.
"Bersiap. Kita susul Jeno! Isshh anak itu benar-benar." Semua panik saat Jeno tiba-tiba keluar dari kamar dan langsung bergegas keluar lalu mengendarai mobil taeyong.
"Hyung-ahh Jeno kenapa seperti itu?" Tanya taeyong, kakinya lemas untung saja ada Ten yang menahannya.
"Aku tidak tau... Aku harus pergi, kau dirumah ya..." Jaehyun langsung memeluknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JAEHYUN'S FAMILY || End ✓
FanfictionHanya kisah keluarga bahagia Jung Jaehyun dan Lee Taeyong, yang di karuniai dua anak tampan Mark dan Jeno. Perjalanan keluarga mereka, melalu semua cobaan kehidupan, percintaan, kesedihan, kebahagiaan dan lainnya. Cara Jaehyun membina keluarga nya...