Taeyong terbangun dari tidurnya, dia menoleh ke sampingnya, Jaehyun masih tertidur lelap. Dia tersenyum menatap suaminya itu, bisa Taeyong lihat rambut Jaehyun sudah mulai memutih, kerutan juga sudah terlihat di wajahnya. Tapi entah kenapa dimatanya Jaehyun masih tampan.
Dia berdiri dengan perlahan keluar dari kamarnya. Taeyong berdiam diri duduk si sofa ruang tamunya.
Rumah ini sepi sekali, tidak ada lagi rengekan Jeno, ataupun panggilan Mark.
Taeyong tersenyum dia berdiri menuju ke dapur, memasak seperti biasanya. Para maid menyapa nyonya mereka dengan sopan. Taeyong membalasnya dengan ramah.
Hari ini dia memasak makanan kesukaan anak-anaknya. Taeyong tersenyum bahagia sekali. Di bantu oleh para maid, Taeyong memasak sambil sesekali bercerita dengan mereka.
"Tolong lanjutkan ya? Tinggal di sajikan. Saya mau ke kamar anak-anak." Maid itu menunduk patuh sambil berkata iya.
Taeyong pun naik ke lantai tiga, dimana kamar Mark dan Jeno berada. Dia menuju kamar Mark lebih dulu, dia membuka pintu kamar Mark perlahan.
Di sana tidak ada Mark, kamar itu kosong. Biasanya Taeyong akan membangun kan anak sulungnya itu. Dimana Mark akan langsung bangun dan meminta morning kissnya.
Dia berjalan menuju tirai kamar Mark, di bukanya tirai itu membiarkan ribuan cahaya masuk. Taeyong menatap keluar dari jendela Mark.
Setelah selesai, Taeyong merapikan sedikit kamar itu. Karna sudah dirapikan maid, jadi dia tinggal menyempurnakan nya.
Taeyong selesai dengan kamar Mark, dia pun pergi ke kamar sebelah. Kamar si bungsu Jung Jeno.
Pintu yang masih bertuliskan 'Awas ada orang ganteng' itu selalu membuat Taeyong tersenyum membaca nya. Dia membuka pintu itu. Biasanya dia akan melihat kamar Jeno yang berantakan, beserta Jeno yang tidur tanpa atasan.
Sama seperti yang di lakukan Taeyong di kamar Mark tadi. Dia membuka tirai besar di kamar Jeno itu.
"Semua berlalu begitu cepat ya?" Monolog Taeyong pada dirinya sendiri. Dia menatap ke luar dari jendela Jeno.
"Padahal rasanya baru semalam Mommy melahirkan kalian, sekarang kalian sudah punya keluarga masing-masing." Ujar Taeyong.Ya, Mark dan Haechan juga Jeno dan Jaemin sudah menikah. Mereka tinggal di rumah mereka masing-masing. Itulah kenapa Taeyong merasa sepi.
Entahlah, mungkin hanya perasaan seorang ibu yang merindukan keributan anak-anaknya.
Bagi Taeyong semua begitu cepat, anak-anaknya sudah dewasa dan punya keluarga sendiri sekarang. Dia ikut bahagia. Tentu saja.
Taeyong memandang keluar, di mana dua mobil datang bersamaan memasuki Mansion besarnya. Taeyong tersenyum senang.
"Datang juga..." Ujarnya, dia pun langsung keluar dari kamar Jeno dan turun ke lantai satu untuk menyambut tamunya.
Baru Taeyong turun, belum selesai dia turun tangga. Pekikan anak kecil langsung memenuhi rumah ini.
"GRANDMAA!!!" Sapa kedua anak kecil yang berlarian menghampirinya nya. Taeyong langsung mempercepat langkahnya turun tangga.
"Jisung, Chenle. Cucu grandma." Taeyong langsung berjongkok agar bisa memeluk kedua cucu kesayangannya ini.
"Jijie rindu grandma." Jung Jisung, anak nya Jeno dan Jaemin yang sekarang sudah berumur 4 tahun. Dia tumbuh dengan sehat dan tampan seperti Jeno, juga penyayang seperti Jaemin.
"Lele juga rindu grandma." Sahut Jung Chenle, anak Mark dan Haechan. Dia lebih tua satu tahun dari Jisung. Tingkahnya sama seperti Haechan. Sangat berisik.
KAMU SEDANG MEMBACA
JAEHYUN'S FAMILY || End ✓
FanfictionHanya kisah keluarga bahagia Jung Jaehyun dan Lee Taeyong, yang di karuniai dua anak tampan Mark dan Jeno. Perjalanan keluarga mereka, melalu semua cobaan kehidupan, percintaan, kesedihan, kebahagiaan dan lainnya. Cara Jaehyun membina keluarga nya...