"Aku selalu memerankan diri layaknya 'Lilin',
Menerangi sekitarnya, namun membakar diri sendiri."~Riri~
___________________
Airyska Valerie, gadis yang sering dibilang imut dan manis ini tengah sibuk merapikan rambutnya di depan cermin, kali ini ia membuat dua bulatan pada rambut sebelah kanan dan kirinya. Lucu.
Setelah selesai ia segera mengambil tas sekolahnya, keluar kamar secara diam diam.
Ia menuruni tangga perlahan, berusaha agar tidak terdengar langkah kakinya yang beradu dengan tangga. Sangat pelan.
"Riri."
Deg.
Yah, gadis yang kerap dipanggil Riri itu berhenti. Riri membeku tepat sebelum ia berhasil membuka pintu utama, ia menoleh dan mendapati lelaki sekitar empat puluh tahunan dengan setelan jas kerjanya tengah menatapnya begitu tajam.
"A-ayah?"
Lelaki yang Riri panggil itu tetap diam saja, tatapannya masih tajam.
"Riri ma-mau ke sekolah Yah, Riri gak bilang apa apa kok sama Bunda, " Riri menunduk dengan tubuh gemetar. Ia takut. Sangat.
"Bagus. Jangan sering sering bicara sama Bundamu, dia sedang mengandung anak saya." Ayah Riri berkata sinis lantas berjalan masuk ke ruang kerjanya.
Dimana Bundanya? Dua hari lalu memang pergi bersama Ayahnya untuk perayaan kehamilan adik Riri, tanpa Riri tentunya. Tapi kenapa Bunda tidak ikut pulang juga?
Riri ingin menanyakan itu sejak semalam, sejak Ayahnya itu pulang.Tapi semua pertanyaan itu tersimpan dalam kepalanya karena ia justru dimarahi setelah menyeduhkan kopi untuk Ayahnya. Ayah bilang kopi yang Riri buat terlalu manis, bahkan gadis itu harus menerima siraman air kopi panas dipinggang kirinya, tidak sampai melepuh parah, tapi itu sakit.
Riri segera keluar dari rumahnya, berjalan ke ujung komplek untuk menemui seseorang yang sudah menunggunya.
"Hai Iyel! " Teriaknya menampilkan senyum ceria, menepuk bahu cowok yang tengah bertengger diatas motor nya.
Namanya Azriel, tapi Riri lebih suka memanggilnya Iyel. Dia adalah teman Riri sejak gadis itu SD, mereka juga satu SMP dan sekarang satu SMA juga. Sebenarnya mereka tidak satu SMA sebelumnya, tapi Riri baru saja pindah sejak bulan lalu ke SMA Angkasa, sekolah yang sama dengan Iyel karena sekolah itu lebih dekat dari komplek perumahan gadis itu.
"Pagi Riri-nya gue," Iyel mengacak rambut gadis yang tengah tersenyum cerah dihadapanya.
Riri mendengus, "Iyel, nanti rambut aku rusak."
"Iya elah. Oiya, gue liat mobil bokap lo tadi, mereka udah pulang?"
Riri mengangguk, tersenyum lagi, " Ayah pulang tadi malem."
"Bunda lo?"
"Bunda ada kok dirumah, lagi istirahat," Riri menyahut cepat, tersenyum kian lebar,"Ayo berangkatkan, nanti kita telat."
Iyel mengangguk dan membiarkan Riri menaikinya jok belakangnya, setelah cewek itu menerima helm darinya.
Maafin Riri ya Iyel, Riri suka bohong satu tahun ini sama Iyel.
🍭_🍭_🍭_🍭
Banyak. Banyak pasang mata yang menatap Riri secara penasaran, entah kerana apa. Gadis itu tidak terlalu ambil pusing.
KAMU SEDANG MEMBACA
RIRI || Heartbreak! (On Going)
Teen Fiction[AKU TANTANG KALIAN BACA SAMPAI PART 3, SIAPA TAU JATUH CINTA;)] Riri hanya gadis yang terlihat polos dan kekanak-kanakan, ramah dan mau menerima siapa saja dalam hidupnya. Senyum polos selalu ada dibibir mungilnya, menarik tanpa sadar orang disekit...