1. Narendra Alra Sakti Pradana

2.1K 70 0
                                    

Happy Reading



Narendra Alra Sakti Pradana atau biasa dipanggil Rendra. Kini bayi mungil itu tengah menjadi primadona baru di keluarga besar Alfian dan Rani.

Pesonanya yang tak kalah menggemaskan dengan bayi-bayi pada umumnya, membuat baby Rendra menjadi rebutan.

Tak terasa baby Rendra kini sudah berusia satu tahun. Perkembangannya sungguh pesat. Berat badannya pun meningkat dengan pesat walaupun hanya mengonsumsi ASI eksklusif dari mamianya, Rani.

Rutinitas baru untuk Rani dan Alfian setiap pagi yaitu memandikan jagoan kecil mereka. Alfian dan Rani sangat kompak untuk mengurus Narendra alias Rendra.

Sampai sekarang Rani pun belum memutuskan untuk lanjut bekerja di Bank atau tidak, otomatis yang menggantikan posisi Rani adalah orang lain yang ternyata adalah Aji, kakak tingkat Rani sewaktu kuliah.

"Pa, airnya udah siap? Ini jagoan kecil udah gerah pengen mandi," teriak Rani saat membuka semua pakaian yang dikenakan oleh baby Rendra.

"Nih, udah siap sayangnya Papa. Biar aku aja yank yang mandiin Rendra," jawab Alfian.

Alfian pun memandikan anaknya dengan hati-hati. Setelah Rendra selesai mandi dengan sang papa, kini giliran memakai baju dengan sang Mama. Pakaian Rendra kali ini bertema kasual dengan perpaduan kaos bergambar kartun dan celana jeans khusus untuk bayi.

"Kamu mandi dulu gih Mas, aku mau siap-siap dulu," suruh Rani kepada suaminya.

"Kamu udah mandi Ma?" tanya balik Alfian yang hanya diangguki Rani.

Setelah beberapa menit berkutat dengan barang-barang baby Rendra yang akan dibawa, Rani pun bersiap-siap memakai jilbabnya. Setelah siap, Rani membawa baby Rendra ke sofa depan sembari menunggu sang papa siap.

Sepuluh menit berlalu, "Mas, udah selesai belum?" tanya Rani saat suaminya, Alfian sedang bersiap-siap.

Hari ini ada pertemuan rutin keluarga besar di rumah Rani. Dan ini untuk pertama kalinya baby Rendra diajak keluar. Karena Rani masih terlalu takut kalau anaknya dibawa keluar rumah karena bayi sangat rentan dengan udara kotor diluar.

Alfian pun hanya menjawab dengan berteriak, "Bentar sayang, baru pakai baju ini. Bantuin pakai dong yank,"

Karena tak sabar, Rani pun beranjak dari sofa sambil menggendong baby Rendra.

"Modus banget sih Papa, udah cepetan deh," semprotnya karena suaminya masih saja bergelut dengan pakaiannya.

Dengan nada jahilnya, Alfian semakin semangat menggoda istrinya itu.

"Makanya bantuin pakai kaosnya nih,"

"Kamu mau aku samain dengan Rendra?" tanya Rani setengah kesal.

Respon Alfian hanya cengengesan tidak jelas.

******

Sesampainya di rumah Papa Rani, baby Rendra langsung saja menjadi rebutan para saudara Rani.

"Gembul banget sih anak kamu Ran, siapa namanya?" tanya Mbak Laila, sepupu jauh Rani yang memang belum sempat menjenguk Rani sewaktu lahiran.

"Namanya Narendra Mbak, bisa dipanggil Rendra," jawab Rani.

"Namanya bagus banget, semoga jadi anak yang bisa dibanggakan keluarga ya," ucap Mbak Laila.

Setelah Rendra dibawa pergi kakak sepupu Rani untuk dipamerkan kepada setiap keluarga, Alfian pun mendekati istrinya dengan setengah merayu sang istri. Memang baru kali ini Rendra dibawa saat acara keluarga besar.

"Sayang........," panggil Alfian sambil menempelkan kepalanya di ceruk leher Rani.

"Kenapa sih yank?" tanya Rani dengan suara yang tak kalah lembut.

Alfian semakin mengeratkan pelukannya sembari berkata, "Aku besok berangkat ke Malang,".

"Jadi ya Mas?"

Alfian mengangguk "Iya, kalau lancar cuma tanda tangan kontrak aja sih sama pihak konstruksinya," jelasnya.

Bank tempat dua sejoli itu bekerja memang sedang mengadakan kerjasama dengan perusahaan BUMN yang ada di Malang. Dan penanggungjawab untuk penganggaran dan pencairan dananya adalah Alfian.

"Yaudah kamu berangkat aja Mas, berapa hari sih memangnya?" tanya Rani.

"Jumat pulang Insyaa Allah," jawab Alfian dengan lesu.

"Nanti kalau aku kangen istriku dan anakku gimana?" rajuknya.

"Kamu itu udah diberi amanah sama kantor Mas, harus kamu lakukan. Kalau kangen bisa video call kan?" kata Rani bijak.

Akhirnya Alfian pun menurut apa yang dikatakan istrinya, "Selama aku ke Malang, kamu sama Rendra menginap disini aja ya, biar ada Mama yang siap membantu,"

"Iya sayangku, nanti kita obrolin lagi sama Papa dan Mama,"

Percakapan mereka terhenti karena mendengar suara tangis baby Rendra. Langsung saja Rani menghampiri jagoan kecilnya itu. 

Rani berusaha menenangkan anaknya "Cup cup cup sayang. Kenapa sih nak?"

"Haus mungkin Ma," ucap Alfian yang melihat sang istri kesusahan menenangkan baby Rendra. Memang didepan baby Rendra, Alfian dan Rani membiasakan memanggil dirinya dengan sebutan Mama dan Papa. Biar nantinya Rendra akan terbiasa mendengar kata Papa dan Mama.

"Yaudah yuk minum dulu. Tante, Rendra minum dulu ya," pamit Rani kepada saudara-saudaranya dengan suara menirukan anak kecil.

Rani pun membawa baby Rendra ke kamar, diikuti oleh Alfian.

Sesampainya di kamar, "Papa ngapain ngikutin Mama sama Rendra?" tanya Rani.

Tau ekspresi Papa muda yang satu ini?

Hanya cengengesan.

"Papa kan pengen lihat Rendra minum ASI nya Mama Rani," jawab Alfian enteng.

"Modus mu Mas," ucap Rani sewot.

"Sayang aku tuh kangen sama kamu, kamu sih nggak peka," rajuk Alfian layaknya anak kecil yang tak diberi uang saku oleh ibunya.

"Sabar dong sayang, kamu mau saingan sama anak kamu sendiri?" tanya Rani sambil membelai rambut suami tampannya itu.

"Mana mungkin Papa ganteng saingan sama jagoan kecil," balas Alfian sambil mencium pipi gembul baby Rendra.

Bukannya menangis, baby Rendra malah tertawa melihat tingkah papanya itu.

Salah satu pemandangan favorite Alfian dan Rani, yaitu melihat anaknya tertawa dan terlihat sangat menggemaskan.

"Sayang, makasih ya udah kasih aku kebahagiaan yang sangat berharga, Narendra Alra Sakti Pradana, Papa sayang banget sama kamu nak," ucap Alfian yang terus mengelus kepala botak baby Rendra.

"Makasih juga sayang, Rendra ada juga karena semangat kamu untuk membuktikan kalau kita bisa secepatnya memiliki momongan. Dan ini sudah terwujud," balas Rani yang kembali membelai kepala Alfian dan Rendra secara bergantian.

Karena kedua orangtuanya asyik sendiri, baby Rendra akhirnya kembali mengeluarkan tangisnya.

"Kenapa sih sayang, kamu cemburu ya sama Papa hem?" tanya Alfian yang gemas dengan anak laki-lakinya itu.

"Yang sabar ya Papa, Rendra mau monopoli Mama dulu. Papa entar jatahnya kalau Rendra udah tidur," balas Rani dengan suara seperti anak kecil.

"Ini nih nanti yang pasti bikin aku kangen banget pas di Malang," ucap Alfian sambil membelai jilbab istrinya.

"Cuma satu Minggu sayangnya Mama sama Rendra," balas Rani.

Dan akhirnya mereka bertiga tertidur pulas. Padahal acara keluarga besar Rani belum berakhir. Tak apalah, keluarga pasti mengerti, yang penting Quality Time bertiga tetap lanjut.

Bahagia itu memang sederhana, bagi Alfian dan Rani bahagia itu ketika melihat keluarga kecilnya bahagia. Apalagi ditambah kehadiran Rendra yang semakin mewarnai kehidupan mereka.

Cintaku Seorang Akuntan 2 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang