Happy Reading
Alfian POV
Belum sempat aku mengajak Rani berbicara mengenai foto-foto Rani dan Aji. Karena aku yakin istriku itu tidak main belakang dengan sahabatku sendiri, ya meskipun aku tahu mereka sudah dekat dari kuliah.
Hari ini aku janjian dengan Mas Ari bertemu di cafe dekat rumah. Pertemuan kami ini untuk membahas tentang indekos. Rencananya akan kami bangun lagi beberapa pintu.
Mengapa tidak di rumah ketemunya??
Karena kami juga sedang survey tempat untuk membuka cabang toko RADCA, usaha gabunganku dengan beberapa teman.
"Al, tengok sebelah kamu, kayak Sari deh," ujar Mas Ari tiba-tiba.
Mas Ari memang belum pernah bertemu dengan Sari, hanya saja sering aku perlihatkan foto-foto Sari.
Aku menoleh. Dan ternyata dari sedang berbincang dengan seorang wanita berjilbab juga.
Tunggu......
Sepertinya aku nggak asing sama wajahnya. Tapi siapa ya kira-kira??
"Aku kayak nggak asing sama wanita di depannya itu Mas," ujarku kepada Mas Ari.
"Siapa?"
"Bentar, aku ingat-ingat lagi," jawabku.
Aku pikir dengan keras dan.......
Ahaaa.............
"Dia itu teman kuliahnya Rani Mas," ujarku.
"Kamu yakin?" tanya Mas Ari memastikan.
"Iya Mas, apa perlu aku dengarkan mereka? Buat meyakinkan asumsi ku saja," aku meminta pendapat dari Mas Ari.
Mas Ari langsung mengiyakan, "Coba aja, sepertinya mereka sedang membicarakan yang serius, barangkali ini tentang kamu dan Rani, bukannya aku mau suudzon lho ya, dilihat aja aneh Sari teman SMA Rani sedangkan wanita yang satunya teman kuliah,"
Kebetulan Mas Ari memakai topi, kesempatan untuk menjadi detektif dadakan akan aku lakukan.
"Mas, pinjam topi kamu dong," pintaku.
Mas Ari langsung menyerahkannya.
"Aku tunggu di dekat parkiran, biar nggak mencurigakan, takutnya Sari mengenali diriku," ujar Mas Ari.
Aku mulai menjalankan aksiku. Aku mendekat dengan berpindah ke meja yang lebih dekat dengan Sari tanpa menimbulkan rasa curiga.
Agar tak mencurigakan, aku sibuk memainkan handphone tetapi telinga tetap aku pasang baik-baik agar mengetahui percakapan mereka.
Bingung aja sih kok Sari bisa dekat dengan teman kuliah Rani yang entah aku lupa namanya.
"Apa yang harus aku lakukan lagi?" tanya teman Rani.
"Sementara tunggu aja dulu reaksi Mas Al tentang foto-foto itu," jawab Sari.
Astaghfirullah ternyata Sari yang mengirim foto-foto tersebut. Oke aku mulai paham dengan alur cerita yang dibuat Sari. Mari kita dengarkan lebih banyak lagi.
"Tenang aja Sar, kalaupun suaminya Rani itu nggak percaya dengan foto-foto itu, aku masih mempunyai bukti-bukti kedekatan Rani dan Mas Aji," ujar teman Rani.
Dan sekarang aku paham, mengapa Sari bisa mendapatkan foto-foto lama Rani dan Aji.
Sari tergelak mendengar perkataan tersebut, "Gilaaaa kamu niat banget ya untuk menghancurkan Rani,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cintaku Seorang Akuntan 2 ✔
ChickLit"Auditing dan Akuntansi itu selalu berkaitan dan nggak akan bisa dipisahkan," "Seperti kita," "Maksudnya?" "Kita itu akan selalu berkaitan dan nggak akan bisa terpisahkan. Yang bisa memisahkan kita hanya takdir Allah," Setiap rumah tangga pasti me...