Ekstra Part

803 28 1
                                    

Happy Reading





"Mas Rendraaaaaaaaa kembaliin pita akuuuuu," ujar gadis yang baru saja turun dari lantai atas. Berlari dengan rambut yang berantakan.

Gadis yang baru saja masuk SMP kini sedang mengejar sang kakak yang isengnya minta ampun.

Punya kakak gini amat yakk?? Hadehhhh

"Ambil aja kalau bisa wleee," ejek sang kakak sambil melempar pita milik adiknya.

"Masss kembaliin nggakk, nanti aku telat MOS nya, Mas Rendra jahil banget sih, aku nanti telat Mas," teriak sang adik lagi.

"Rendra, Alma, jangan lari-larian di tangga. Nanti jatuh," ujar sang Mama.

Keluarga Alfian memang masih tinggal di rumah yang sama namun rumah itu mengalami renovasi besar-besaran. Membangun dua kamar lagi di lantai dua untuk anak-anak mereka dan satu ruangan yang digunakan Alfian maupun Rani untuk ruang kerja dan perpustakaan mini, mengingat Rani dan Alma sangat suka mengoleksi novel.

Sebenarnya Alfian ingin semua kamar berada di lantai dua, namun Rani menolak dengan alasan, "Kamar kita tuh jadi saksi bisu hubungan kita selama ini. Biarlah seperti itu dan jangan pernah diubah,"

Alhasil Alfian hanya menurut perkataan istrinya. Suami-suami takut istri ya Pak Alfian? Hahahahaha

"Mas Rendra duluan Ma, pita Alma diambil, padahal mau Alma pakai buat MOS," rajuk Alma kepada Mamanya, Rani.

"Rendra!!" panggil Alfian dengan tegas.

"Iya Pa, iya. Nih pitanya, Mas pakaikan sini, jangan mewek dong adiknya Mas Rendra yang paling cantik," ujar Rendra sambil memainkan kuncir Alma yang menurutnya unik. Kunciran kepang dua dan pita khas anak yang akan mengalami masa orientasi sekolah (MOS).

"Hati-hati jangan sampai jadi jelek kuncirannya," ujar Alma.

"Bawel deh, nih udah bagus. Ngaca sana kalau nggak percaya," balas Rendra.

"Wihh Mas Rendra jago juga ya bikin kunciran kepang dua," puji Alma.

"Muji-muji pasti ada maunya nih," tebak Rendra.

"Nggak Mas aku beneran bangga punya Mas kayak Mas Rendra, tapi kalau mau beliin terang bulan sama martabak juga nggak apa-apa kok, aku nggak nolak," ujar Alma.

Rendra menoyor jidat lebar Alma, "Itu mah maunya kamu,"

"Udah sana, makan dulu. Jangan berantem terus. Tuh udah ditunggu Papa," ujar Rani.

"Siap mama cantik," jawab Rendra dan Alma bersamaan.

Rendra kini duduk di bangku SMA kelas 11. Watak Rendra yang cenderung pendiam di sekolah, namun sangat jahil di rumah. Hampir semua anggota keluarganya terkena keisengan anak laki-laki Alfian dan Rani itu.

"Rendra....... Rendra, bisa nggak sih sehari aja nggak gangguin adiknya," tegur Alfian saat mereka tengah sarapan.

"Punya adik ya buat dijahili dong Pa, masa dianggurin kan nggak enak," jawab Rendra sambil menuang nasi goreng buatan Mama tercinta.

"Cari pacar sana Mas, jadi nggak usah gangguin aku terus," celetuk Alma.

"Bocil tahu apa sih tentang pacaran," jawab Rendra sambil mencubit gemas pipi Alma.

"Kenapa nggak jadian aja sama Mbak..........," ujar Alma yang tiba-tiba dibekap oleh sang kakak.

"Dasar ember bocor," gerutu Rendra.

"Kalian tuh ngomongin apa sih?" tanya Rani kepo.

"Mama kepo yaaaaaa," goda Rendra.

"Itu loh Ma, Mas Rendra suka sama cewek tapi nggak berani bilang. Padahal sekarang satu sekolah lho tetap aja nggak berani bilang," jawab Alma tanpa beban.

Cintaku Seorang Akuntan 2 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang