Happy Reading
Alfian POV
Long Distance Relationship atau sering disebut LDR.
Biasanya yang mengalami hal itu adalah sepasang kekasih yang masih dengan status pacar. Namun, kali ini dan baru pertama kali aku merasakan LDR dengan istriku tercinta.
Aku harus melakukan perjalanan dinas ke Malang. Bank tempatku bekerja memenangkan tender sebuah perusahaan BUMN yang ada di kota Malang.
Karena Rani masih belum bisa bekerja pasca melahirkan sampai sekarang, terpaksa aku harus mengajak Aji yang menggantikan posisi Rani, hingga istriku itu memutuskan akan lanjut bekerja atau lebih memilih mengurus bakery.
Memang Bank memiliki keinginan untuk mempertahankan istriku yang mempunyai kinerja yang memuaskan.
Bukan hanya LDR dengan istriku tetapi juga dengan jagoan kecilku, Narendra Alra Sakti Pradana. Anak laki-laki kesayangan kami.
"Sayang, kalau kangen gimana?" rajukku lagi ketika aku dan Rani tengah mempersiapkan barang-barang yang akan ku bawa ke Malang.
Dengan sabar dan ogah-ogahan, istriku menjawab "Video call kan bisa suamiku sayang, cuma lima hari doang. Aku yakin kita bisa," ucapnya meyakinkan diriku.
"Yank, nanti olahraga malam yuk. Udah lama banget lho nggak olahraga," rayuku dengan iming-iming melakukan olahraga malam ala kita berdua.
"Kalau besok kesiangan gimana yank?" tanya Rani sambil membelai rambutku.
Sungguh aku suka dengan semua perlakuannya padaku, apalagi kemanjaannya yang baru ku ketahui setelah menikah.
"Aku besok berangkat habis dhuhur sayangkuuuu," balasku.
Dahinya mengkerut seakan dia sedang memikirkan sesuatu, "Yaudah nanti kalau Rendra udah tidur ya sayangnya Rani," ucapnya sambil mencuri ciuman singkat di bibirku.
"Mama genit ya sekarang sama Papa," godaku.
"Sok deh kamu yank, suka kan aku cium?" Woww sayangku benar-benar ketularan diriku, suka ngomong asal sekarang. Hahahahhaha
Langsung saja aku peluk ia dengan erat. Jujur baru kali ini aku melakukan perjalanan dinas tanpa didampingi oleh Rani. Biasanya kita selalu satu paket.
"Kenapa nggak kamu aja sih yang dampingi aku?" tanyaku sambil mencium leher istriku.
"Nggak mungkin dong aku meninggalkan jagoan kecil kita," jawabnya.
"Kamu jadi kan menginap di rumah Mama selama aku di Malang?" tanyaku memastikan lagi.
Bukan apa-apa, aku takut kalau Rani akan kerepotan kalau mengurus baby Rendra sendirian di rumah. Kalau di rumah mertuaku kan ada banyak orang yang siap membantu Rani menjaga Rendra.
"Iya sayangku," jawabnya.
"Sekarang aja yuk yank olahraga malamnya, mumpung Rendra udah pulas tuh," ajakku. Mau sampai kapan aku puasa untuk melakukan hal menyenangkan itu bersama wanita yang sekarang menjadi prioritas utama ku.
"Yaudah ayo, tetapi jangan berisik, entar malah kebangun Rendra nya,"
Akhirnya kami pun melakukan hubungan suami-istri yang telah lama kami kesampingkan selama Rani hamil dulu.
******
Hari yang sebenarnya tak kutunggu kehadirannya akhirnya datang. Untuk sementara waktu aku harus berjauhan dengan istri dan anakku tercinta.
"Kenapa Al? Udah kangen sama Rani?" tanya Aji ketika kami sedang perjalanan menuju hotel tempat kami menginap.
"Banget Ji, kayak nggak rela aja berjauhan dengan dia," jawabku dengan lesu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cintaku Seorang Akuntan 2 ✔
ChickLit"Auditing dan Akuntansi itu selalu berkaitan dan nggak akan bisa dipisahkan," "Seperti kita," "Maksudnya?" "Kita itu akan selalu berkaitan dan nggak akan bisa terpisahkan. Yang bisa memisahkan kita hanya takdir Allah," Setiap rumah tangga pasti me...