Happy Reading
Tok Tok tok
Aji mengetuk pintu rumah Alfian dan Rani. Hari ini Rani sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit.
"Assalamualaikum," sapa Aji dari luar.
Tetapi Aji tidak datang sendiri, ada istrinya juga seorang perempuan yang mengaku ingin meminta maaf kepada Alfian dan Rani.
Siapa lagi kalau bukan Sari.
Sewaktu di pusat perbelanjaan tadi, Aji dan istrinya yang sedang membeli perlengkapan bayi untuk putri Alfian dan Rani, bertemu dengan wanita yang mereka hindari.
"Waalaikumsalam,"
Alfian membuka pintu, namun terkejut dengan wanita yang ada di belakang Rima, istri .
"Masuk Ji, Rim," suruh Alfian kepada Aji dan istrinya.
"Mas Al?" panggil Sari.
Alfian ingin menutup pintu, namun dicegah oleh Sari.
"Maafin aku Mas, aku ngaku salah sama kamu sama Rani. Aku khilaf Mas, maafin aku," ujar Sari yang tiba-tiba bertekuk lutut di kaki Alfian.
Sedangkan Alfian?
Hanya diam saja tak merespon apapun.
"Ada apa sih Mas?" tanya Rani yang tiba-tiba ada di belakang Alfian
"Sari??""Katanya dia mau minta maaf yank, khilaf katanya, tapi dulu pas melakukan enak-enak aja nggak ada sama sekali rasa khilaf nya," ucap Alfian sarkastik.
Rani pun bingung harus bereaksi seperti apa. Jujur, hatinya masih terlalu sakit saat mengingat hal-hal keji yang dilakukan Sari kepadanya.
"Bangun," suruh Rani tegas.
Sari pun menurut tetapi setelah itu ia malah bersujud di kaki Rani sambil memohon maaf.
"Rani maafin aku, aku menyesal Ran, aku menyesal udah berbuat jahat banget sama kamu. Aku mohon maafkan aku," ujar Sari sambil menangis.
Entah perasaanya terlalu sensitif atau apa, Rani pun ikut meneteskan air mata.
"Apa jaminannya kalau aku memaafkan kamu?" tanya Rani dengan suara datar.
"Ran!!" panggil Alfian sambil memperingatkan istrinya itu.
"Aku nggak akan ganggu keluarga kalian lagi. Aku janji Ran, aku mohon maafkan aku," jawab Sari yang masih setia memegang kedua kaki Rani.
Aji dan Rima pun hanya menjadi penonton karena tak berani ikut campur terlalu dalam.
"Bangun," suruh Rani lagi.
"Kamu tahu kan rasanya jadi aku gimana? Kamu berusaha merebut suamiku, kamu merebut ayah dari anak-anaknya. Kamu jahat Sar, kamu iblis. Mana ada teman yang ingin menghancurkan rumah tangga temannya sendiri. Berusaha mendapatkan keinginan kamu dengan segala cara. Kamu nggak takut karma? Kamu pikir, seandainya kamu punya suami, dan ada temanmu yang ingin merebutnya, gimana rasanya? Aku nggak akan mendoakan kamu yang jelek kok, aku hanya ingin kamu sadar sama semua kelakuan bejat kamu. Selama bertahun-tahun aku suka sama Mas Al, aku pendam sendiri, nggak ada satu orang pun yang tahu. Itu semua untuk siapa? Untuk kamu Sar, biar kamu yang dekat dengan Mas Al. Kamu tahu rasanya sakit banget saat tahu kalau Mas Al lebih dekat sama kamu daripada aku, tapi aku pendam sendiri, jangan ada yang tahu tentang perasaanku yang sebenarnya," ujar Rani yang tak bisa menahan sakit hatinya lagi.
Alfian berusaha menenangkan istrinya. Beruntung kedua anaknya sedang tidur, jadi tidak terganggu dengan kebisingan yang ada.
"Aku tahu Ran, aku mengaku aku salah, mungkin kamu nggak akan memaafkan aku begitu saja. Tetapi asal kamu tahu, maafku ini tulus, aku sadar semua yang aku lakukan ini hanya untuk memenuhi ambisi ku saja. Aku akan pergi jauh setelah ini. Aku nggak akan ada di sekitar kalian lagi," jawab Sari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cintaku Seorang Akuntan 2 ✔
ChickLit"Auditing dan Akuntansi itu selalu berkaitan dan nggak akan bisa dipisahkan," "Seperti kita," "Maksudnya?" "Kita itu akan selalu berkaitan dan nggak akan bisa terpisahkan. Yang bisa memisahkan kita hanya takdir Allah," Setiap rumah tangga pasti me...