Happy Reading
Alfian POV
Bodoh
Aku benar-benar bodoh
Kebodohan yang sangat fatal
Aku marah kepada diriku sendiri
Marah akan kebodohan yang aku lakukan
Aku melakukan kesalahan yang sangat fatal seumur hidupku. Aku mengingkari janjiku sendiri untuk selalu melindungi keluarga kecilku dari bahaya apapun.
Nyatanya aku sendiri yang menghancurkan rumah tangga ku sendiri. Pikiranku sangat kacau saat melakukan hal bejat yang tak pernah sekalipun aku lakukan kepada istriku.
Semua karena ulah wanita sialan sialan itu
Siapa lagi kalau bukan Sari yang berusaha menggodaku dan menghancurkan rumah tangga ku.
Flashback on
Aku mendapat telepon dari Sari. Sebenarnya aku ingin mengabaikannya. Aku tahu ia hanya menggertak diriku saja. Aku ingin hidup bahagia dan tenang dengan istri dan anakku tercinta.
Tak menyerah, ia pun mengirim pesan padaku.
Sari:
Taman Flamboyan setelah Maghrib
Kalau nggak datang, siap-siap saja anakmu yang akan menjadi taruhannya.
Satu kelemahan ku, yaitu anak dan istriku. Aku takut kalau Sari melakukan yang tidak-tidak kepada Rani dan Rendra. Mereka berdua adalah hidupku. Aku tak akan mampu hidup tanpa keduanya.
Sari terobsesi dengan diriku
Karena orang yang terobsesi akan melakukan segala cara demi terwujudnya semua keinginan. Ya, yang dimiliki Sari saat ini untukku bukan cinta namun hanya sebatas obsesi. Obsesi yang bisa dibilang overdosis.
Ketika aku keluar rumah, ternyata Rani sedang mengerjakan laporan penjualan bakery di ruang tamu. Ia menoleh ke arah ku.
"Ran, aku pergi sebentar," pamitku tanpa menoleh kearah Rani.
Ia hanya mengangguk tanpa bertanya lebih lanjut. Entah apa yang dipikirkan Rani.
Aku akan menjelaskan semuanya nanti setelah semua masalah dengan Sari selesai.
Sesampainya di taman yang disebut Sari tadi, aku melihat senyum Sari penuh kemenangan.
"Mau apa kamu?" tanyaku to the point.
"Minum dulu gih Mas, aku beliin es kopi kesukaan kamu dulu," jawab sari.
"Nggak perlu basa-basi, katakan apa maumu?" ujarku lagi. Aku tak mau berlama-lama dengan wanita sialan ini.
"Aku mau kamu Mas," ucapnya frontal.
Aku tak habis pikir dengan jalan pemikiran sari, "Gila kamu Sari, aku sudah punya keluarga, dan aku mencintai keluarga ku,"
"Aku tak peduli Mas, aku siap menjadi yang kedua dan menganggap anakmu itu sebagai anakku sendiri, kita bisa bahagia menjadi satu keluarga yang utuh," jelasnya.
"Nggak waras kamu," balasku sambil beranjak dari kursi taman.
"Iya, aku gila karena kamu, kamu nggak perlu menceraikan Rani, tetapi nikahi aku," katanya tanpa merasa berdosa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cintaku Seorang Akuntan 2 ✔
ChickLit"Auditing dan Akuntansi itu selalu berkaitan dan nggak akan bisa dipisahkan," "Seperti kita," "Maksudnya?" "Kita itu akan selalu berkaitan dan nggak akan bisa terpisahkan. Yang bisa memisahkan kita hanya takdir Allah," Setiap rumah tangga pasti me...