15. Salah Paham

478 32 0
                                    

Happy Reading



Rani POV

Hari ini benar-benar kacau. Pekerjaan ku semua jadi terhambat karena terlalu fokus dengan permasalahan rumah tangga ku.

Ditambah Bapak mertuaku masuk rumah sakit karena penyakit jantungnya kambuh lagi. Entah apa yang membuat Bapak drop seperti itu lagi. Padahal sudah lama jantung mertuaku itu tidak kambuh, pasti ada hal berat yang sedang dipikiran oleh Bapak.

"Mas Ari, ada apa sih sebenarnya?" tanyaku setelah menenangkan Mas Ari yang habis terlibat perkelahian sengit dengan Mas Alfian.

"Aku nggak nyangka adikku berubah jadi laki-laki brengsek," umpatnya.

"Mas, tolong kasih tahu aku apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa Bapak bisa drop? Bapak udah lama nggak drop lho," tanyaku lagi.

"Kamu masuk aja, Bapak dari tadi memanggil nama kamu terus. Ada yang ingin Bapak sampaikan sama kamu Ran," jawab Mas Ari yang masih menyisakan tanda tanya untukku.

Aku masuk perlahan agar Bapak tak kaget dengan kehadiran ku yang tiba-tiba. Di belakangku sudah ada Mas Ari yang juga ikut masuk.

"Bapak," panggilku.

"Nak, sini," suruh Bapak dengan nada lemah.

Aku menyalami Bapak, "Bapak kenapa?" tanyaku khawatir.

Karena seumur-umur orang tuaku alhamdulillah tidak pernah sakit yang begitu mengkhawatirkan, jadi ketika Bapak mertuaku sakit, aku sangat khawatir.

"Bapak nggak apa-apa nak," jawab Bapak masih dengan nada lemah.

"Ri, ngapain kamu berantem sama anak kurang ajar itu?" tanya Bapak kepada Mas Ari.

Aku tahu pasti yang dimaksud adalah Mas Alfian. Tetapi kenapa dari tadi Mas Ari selalu mengumpat tajam terhadap suamiku itu ditambah Bapak yang sepertinya sangat marah dengan Mas Alfian.

Ada apa ini?

Apa yang aku tak tahu?

Apa yang sebenarnya terjadi?

"Ibu kemana Pak?" tanyaku yang sedari tadi tidak melihat Ibu mertuaku.

"Lagi di kantin sama Ara, Ran," jawab Mas Ari.

"Ini sebenarnya ada apa sih Pak?" tanyaku yang tak bisa menahan keingintahuan ku.

"Bapak gagal didik anak itu Ran," jawab bapak sambil menangis.

Baru kali ini aku melihat Bapak mertuaku menangis dengan pilu. Apakah ini ada hubungannya dengan kejadian bejat suamiku malam itu? Lantas, darimana mereka tahu tentang itu semua karena aku tak pernah menceritakan kepada siapa-siapa. Tak mungkin juga Mas Alfian yang sengaja membuka aibnya sendiri.

Sungguh aku tak mengerti maksudnya apa. Tolong siapa yang tahu apa yang dibicarakan Bapak, mertuaku, kasih tahu diriku ini yang tak tahu apa-apa.

"Biar Ari yang menjelaskan," ucap Bapak yang mengetahui keterbingunganku.

"Alfian menduakan kamu," ucap Mas Ari

"Menduakan bagaimana?"

Sumpah, ini semakin membingungkan untuk diriku.

"Ada mantannya Alfian menemui Bapak sambil bilang kalau dia hamil anak Alfian," jelas Mas Ari.

Sungguh aku sangat terkejut, aku langsung limbung mendengar perkataan Mas Ari tadi. Untung saja ada Bapak dan Mas Ari yang menahan tubuhku.

"Mantan?"

"Iya Ran, maka dari itu Bapak sampai drop," balas Mas Ari.

"Mantannya Mas Al itu cuma satu, dan ia sudah mempunyai suami," ucapku.

Cintaku Seorang Akuntan 2 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang