KING CONSORT [Tamat✓]

10. Terungkap

"Yasudahlah, Kamu diam. Artinya memang bukan aku yang kamu inginkan."

- KING CONSORT -

*****

Sunny membuka matanya perlahan, semalam setelah menangis. Dia seperti memimpikan cerita kehidupannya.

Mimpi yang sangat panjang, membuat dia mengerti semuanya.

Bahwa Permaisuri Sunny Xii, sebenarnya adalah dirinya.
Tubuh ini adalah miliknya, kalau begitu. Apakah dia masih bisa kembali ke masa depan? jika dia sudah mengetahui semuanya?

"Putri.. apa anda sudah bangun?" ucap Xinger dari luar kamar milik Sunny.

Sunny, yang tersadar dari lamunannya pun menoleh ke arah pintu kamarnya.
"Kau boleh masuk." balas Sunny.
Kini, meskipun Sunny telah kembali mengingat seluruhnya.
Dia tetap, tidak bisa menjadi dirinya yang dulu.

Sifatnya, akan tetap menjadi Sunny Rosalina. gadis sembrono dimasa depan.

"Putri hari ini tidur begitu nyenyak, tidak biasanya anda bangun sesiang ini." kata Xinger.

"Yah, aku memimpikan sesuatu yang sangat panjang."

"Mimpi indah?" tanya Xinger sembari menyiapkan beberapa pakaian Sunny dan hiasan rambut.

"Tidak, itu adalah mimpi buruk." Jawab Sunny merapihkan pakaiannya.
Dia pun sempat terdiam, ketika kembali mengingat tentang Jungkook semalam yang meninggalkannya.
"Pria yang buruk, tidak punya hati, biadab." lanjut Sunny sembari menuju tempat pemandiannya.

Xinger yang mendengar Sunny sumpah serapah, hanya bisa mengerutkan keningnya.
Ada apa dengan Putri Mahkotanya?

Setelah 15 menit berlalu, Sunny pun telah kembali dari pemandiannya dengan pakaian mandinya. Namun, masih saja Sunny mengutuk Jungkook dalam ucapannya.

"Brengsek! dia pikir setampan apa dia berani menolakku berkali kali."

"Putri Mahkota." tegur Xinger sembari mengerjapkan matanya.

"Biadab, tidak berguna. Aku akan segera membunuhmu!"

"Putri Mahkota itu.." ucapan Xinger terhenti akibat tirai ranjang Sunny terbuka.
"Sepertinya Putri sangat membenci putraku?"

Suara ini? kenapa Sunny seperti mengenalnya.

Dia pun menoleh, dan betapa terkejutnya dia ketika mendapati sang Ibunda Jungkook yang sedang duduk diatas ranjangnya.

"Ah, Yang Mulia Ratu. semoga panjang umur." buru-buru Sunny memberi penghormatan, begitu pun Xinger yang sudah mengetahui keberadaan Sena dari beberapa menit yang lalu.

"Berdirilah, kau tidak perlu memberiku hormat seperti itu."

Perlahan Sunny bangkit dari sujudnya lalu menatap Sena dengan bola mata indahnya.
"Jungkook memang bodoh, telah menolak istri yang cantik sepertimu." ucap Sena sembari membelai wajah Sunny.

"Tidak, Bibi terlalu memujiku."

"Hei, berhentilah memanggilku Bibi. Aku ini Ibu mertuamu sekarang."

Sunny yang mendengarnya hanya tertawa kecil, benar juga. Sena adalah Ibu mertuanya sekarang.

"Ngomong-ngomong apa yang membuatmu kesal pada putraku?" tanya Sena, yang bangkit dari ranjang Sunny lalu berdiri disisi meja milik gadis itu.

"Bukan hal yang penting Ibu, tapi.. mengapa Ibu pergi mengunjungiku?"