KING CONSORT [Tamat✓]

37. Hukuman Seminggu

"Aku tahu, hidupmu memang bukan tentang aku saja. Tapi mengertilah, aku cemburu jika kamu terlalu asik dengan yang lain dibanding aku."

- KING CONSORT -

*****

Langit sudah gelap, namun Sunny belum juga ditemukan sejak siang tadi dia meminta waktunya untuk sendiri.

Bahkan Xinger, harus menjadi imbasnya.
dia diberi hukuman cambuk sebanyak 20 kali dibagian kakinya, karena telah lalai menjaga Ratunya.

"Cambuk lebih keras! ini semua adalah ulahnya, makanya Ratu bisa menghilang begini." ucap Jennie sembari menyilangkan kedua tangannya, melihat Xinger yang tampak kesakitan.

Sedangan Luo disini tidak bisa melakukan apapun, dia hanya mengepalkan tangannya.
rahangnya mengeras melihat gadis tercintanya harus tersiksa seperti ini.

Tcaaaak.. Tcaaaak.. Tcaaak..

Suara cambukan kembali terdengar, membuat Xinger menjerit dibagian betisnya ketika para pengawal kembali melukainya.

"Yang Mulia, bukankah kita harus mencabuk punggungnya juga? jika ternyata Ratu Sunny diculik, ini semua adalah kesalahannya." kata Jennie sembari menatap Jungkook yang berdiri disampingnya.

"Kita tidak bisa mencabuk punggungnya sebelum ada bukti bahwa Ratu benar diculik, cukup menghukum kakinya saja."

"Tapi-----"

"Jangan menguji kesabaranku Selir Jennie." potong Jungkook yang kini menatap tajam wajah gadis itu.

Seolhyun yang melihat kejadian tersebut hanya diam, dia juga bingung.
kenapa Sunny bisa menghilang begitu saja? apa ini adalah ulah Perdana Menteri Kim.

Tuuk.. Tuuk.. Tuuuuk..

Suara kaki kuda, memasuki Halaman Istana Utama.
membuat seluruh para selir dan beberapa pangeran yang hadir menoleh ke arahnya.

Semuanya tampak terkejut ketika melihat Seokjin yang membantu Sunny untuk turun dari atas kudanya.
"Pelan-pelan.." ujar Seokjin.

"Terimakasih." balas Sunny ketika Seokjin berhasil membawanya untuk menapaki tanah.
Lalu bola mata Sunny pun, terhenti disatu titik.
melihat Xinger yang tampak lemah menundukan wajahnya, bahkan kedua kakinya juga terluka cukup parah.

"Xingeeeer!" teriak Sunny yang berlari menghampirinya.
"Apa yang kalian lakukan pada dayang pribadikuuu!" lanjutnya.

"Sebelum kau berteriak-teriak, bukankah harusnya kau menjelaskan dulu. Pergi kemana kau hari ini?" ucap Jungkook dengan suara yang terdengar marah dan emosi.

"Aku yang membawanya." bela Seokjin tanpa banyak berpikir.

"Pangeran Pertama, aku menghormatimu sebagai Kakak Tertua. Seharusnya kau juga menghormatiku untuk tidak menyela pertanyaanku pada Istriku bukan?"

"Maaf atas kelancangan hamba, tetapi ini memang bukan salahnya."

"Kau tidak perlu ikut campur." bisik Jungkook.