41. Sebuah Rencana

973 104 2
                                    

"Kau telah menjadi sumber kekuatan dan dukungan bagiku. Aku senang bahwa kehadiranmu adalah bagian dari hidupku."

- KING CONSORT -

*****

Hari ini, langit terlihat begitu cerah.

Tapi tidak bagi Jennie.
mau langit secerah apapun, seindah apapun, baginya.
itu terlihat sama saja.

Apalagi sejak semalam dia melihat Jungkook yang jelas mengacuhkannya, dan memilih untuk pergi bersama gadis murahan itu.

Memangnya, apa bagusnya Sunny? sehingga para pangeran meliriknya.

"Kenapa Selir Jennie terlihat sangat gelisah?" tanya Seokjin dengan wajah secerah langit.

"Kau tidak perlu tahu."

"Putriku, dengan calon suamimu. Harusnya kau tidak boleh ketus seperti itu." bela Nahee kepada Seokjin yang hanya tertawa kecil sambil meneguk tehnya.

Kini, Keluarga Kim sedang berkumpul dikediaman untuk menikmati sarapan bersama.

Disini, hanya ada Selir Kim Inhwa, Pangeran Seokjin, Perdana Menteri Kim, Selir Utama Jennie dan Kim Nahee yang merupakan ibu kandung dari gadis itu.

Mereka hanya tinggal menunggu kehadiran Pangeran Taehyung bersama Selir Kehormatan Seolhyun.
selagi menunggu, Jennie terlihat khawatir melirik ayah dan ibunya.

"Ada apa?" tanya Junyeon menatap putrinya.

"Soal Ibu Suri..." bisik Jennie ragu-ragu.

Tentu saja mendengar kata 'Ibu Suri.' membuat Inhwa dan Seokjin menoleh ke arah gadis itu.
sebenarnya apa yang sedang direncanakan oleh mereka?

"Tuan Kim, kau sedang tidak menyembunyikan sesuatu dariku bukan?" sindir Selir Kim Inhwa yang merupakan ibu dari Pangeran Seokjin dan Taehyung.

"Ti---dak."

"Lalu yang dimaksud oleh putrimu itu apa?"

"I--tu .. itu .. soal .."

"Jika kau terlalu lama mengatakannya, putraku bisa membunuhmu loh."

Junyeon pun melirik ke arah Seokjin yang terlihat santai, menyantap makanannya.
sesekali pria itu menghirup udara segar yang menerpa wajahnya.

"Suamiku, jangan membuat Selir Kim menunggu." ucap Nahee sembari memegang telapak tangan suaminya.

"Yang Mulia Selir Kim, putriku ingin membunuh Ibu Suri."

"Apa kau bilang!!" bentak Seokjin.

Taaaak!

Seketika itu juga Seokjin membanting sumpitnya diatas meja, menatap dalam wajah Perdana Menteri Kim Junyeon yang berada didepan wajahnya.

"Berani sekali kau merencanakan----"

"Aku setuju." potong Selir Kim ketika Seokjin ingin mengumpat ke arah Junyeon.

"Ibu, apa maksudmu?" bantah Seokjin.

"Kenapa? lagipula wanita itu sudah cukup tua, dia hanya mengganggu langkah kita untuk merebut Tahta."

"Tidak! aku tidak akan---"

"Pangeran! akulah ibumu, kenapa kau malah membela wanita itu. Aku yang telah membesarkanmu." bentak Inhwa dengan luapan emosinya.

Tentu saja Jennie yang mendapat dukungan dari Ibu Seokjin pun menarik senyumnya, lalu dia menuangkan teko teh ke dalam cangkir milik Selir Kim.

KING CONSORT [Tamat✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang