31. Menunggumu

991 126 3
                                    

"Meskipun hari telah berganti, waktu cepat berlalu, musim terus berganti. Aku akan tetap disini untuk menunggumu."

- KING CONSORT -

*****

Kereta kuda milik Rajanya telah sampai tepat sebelum tengah malam.
Para Selir Kerajaan pun, menunggu mereka dipintu Halaman Istana Utama, untuk menyambut Raja dan Ratunya.

"Panjang Umur Yang Mulia Raja, Yang Mulia Ratu." sambut para Selir yang berada didepan.

Jennie yang hadir disana pun menarik senyum manisnya, namun. ada yang sedikit berbeda dari raut wajah Jungkook yang tidak biasanya, bahkan Rajanya itu selalu menghindari Sunny.

Mengapa hari ini dia mengangkat sendiri tubuh rivalnya itu?

"Kalian tidak perlu menyambutku seperti ini, kembalilah ke Istana masing-masing." ucap Jungkook yang masih terdengar tegas meski dengan raut wajah suramnya.

"Yang Mulia, hamba adalah Selir Kehormatan Seolhyun. senang dapat---"

"Yaa, aku mengenalmu. Tolong minggir dari jalanku." potong Jungkook yang sama sekali tidak peduli ketika Seolhyun mencari perhatiannya.

Tentu saja Jennie yang melihat itu pun tersenyum kemenangan lalu berlari kecil mengejar Jungkook.
"Yang Mulia, malam ini beristirahat saja dikamarku. Lagipula bayi kita----"

"Aku sibuk, bisakah kalian semua diam!!" bentak Jungkook pada akhirnya. Dia pun sedikit menoleh ke arah Luo yang berdiri disisinya.

"Luo temani Selir Jennie kembali ke Kediamannya, setelah itu panggilkan Dayang Xinger untuk ke Ladang Tabib Han."

"Baik Yang Mulia." Luo pun menghentikan langkahnya dan berdiri disisi Jennie yang hanya memperhatikan punggung Jungkook menjauh bersama Tabib Han disebelahnya.

"Apa yang terjadi? kenapa Raja sangat mengkhawatirkan Ratu!" bentak Jennie pada Luo.

"Putri tenang saja, hamba akan mengantar anda ke Kediaman."

"Tidak! katakan dulu padaku, apa yang terjadi."

Luo pun diam, bingung harus menjawabnya apa.
Dia sama sekali belum dapat perintah dari Jungkook, untuk menutupi kasus ini. Atau malah membukanya ke publik.

"Panglima Luo, apa Ratu terkena racun?" tanya Seolhyun yang tiba-tiba saja bergabung bersama mereka.

"Ck, terlalu ikut campur sekali kau pada urusan orang lain." sindir Jennie.

"Lalu bagaimana denganmu? kau bahkan yang pertama kali menyelidiki kasus ini." balas Seolhyun masih dengan senyuman palsunya.

"Aku hanya bertanya, tidak untuk---"

"Benar terkena racun bukan?" tanya Seolhyun sekali lagi, dia juga memotong ucapan Jennie yang sama sekali tidak penting.

"Kau beraninya memotong pembicaraanku!!" bentak Jennie.

Namun, Seolhyun tampak tidak peduli. dia justru maju beberapa langkah ke arah Luo dan sedikit mendekatkan wajahnya.

"Dari aromanya, seperti racun arsenik. Aku benar bukan?" tebak Seolhyun.

Tentu saja Jennie yang ingin marah-marah karena kelakuan kakak sepupunya, segera menghentikannya.

"Racun arsenik?" batin Jennie yang kembali mengingat Seokjin untuk mengambil penawarnya dari kediaman ayahnya.
Bahkan sekarang penawar tersebut sudah berada dibalik pakaiannya.

"Apa anda mengetahui penawar racun tersebut Selir Kehormatan?" tanya Luo penuh harap.

"Ah, sayang sekali aku tidak mengetahuinya." Seolhyun tertawa kecil sembari menutup mulutnya, namun lirikan matanya berarah ke Jennie yang tampak gelisah.
"Mungkin seseorang mengetahui penawarnya." lanjut Seolhyun dengan senyuman manisnya.

KING CONSORT [Tamat✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang