(ಥ_ಥ)
Sekitar 1 jam Bumi tertidur di kelasnya. Itu sangat membuatnya terasa lebih segar. Ia sangat senang karena tidak harus mengikuti seminar yang baginya itu sangat membosankan. Namun, tentunya Bumi ingat, sehabis ini ia harus piket kelas sendirian.
Jam pelajaran pun selesai, setelah seminar itu semua kelas free class, tau begitu Bumi lebih memilih untuk rebahan saja di kasurnya, atau memilih untuk latihan soal untuk UN. Ujian Nasional masih berlaku di tahun 2019.
Setelah bel bergeming, semua orang di kelas itu pergi satu persatu. Menyisakan seorang laki-laki bernama Bumi yang sedang meratapi nasibnya. Ia mengacak rambutnya frustasi, salahnya apa? Ia sudah mengumpulkan tugas, ia sudah mengikuti seminar walau hanya setengah acara, ah entahlah, memikirkannya saja sudah membuat Bumi pusing.
Bumi menghela nafasnya, ia mengangkat kursi satu persatu. Padahal setiap kursi adalah tanggung jawab masing-masing murid. Bumi sangat kesal anak-anak di kelas ini selalu mengandalkan yang piket saja. Setelah selesai mengangkat kursi, anak itu mengambil sapu yang tergantung dibalik pintu.
"Sedih banget anjir mana ga punya temen" gumam Bumi sembari menyapu lantai kelasnya
Untungnya kelas ini tidak terlalu kotor, ia jadi bisa menyapu dengan cepat tanpa harus membuang sampah, hanya ada debu di sana. Setelah menyapu, tentunya Bumi akan mengepel lantai. Bumi pergi membawa ember dan mengambil air ke keran yang berada di depan kelasnya, setelahnya anak itu memasukkan cairan pembersih dan mulai mengepel lantai dengan telaten.
"Woy anjir gue mau balik" keluh Bumi saat ia mulai capek membersihkan kelas sendirian, ia duduk di lantai kelas yang belum di pel, lantas ia membaringkan tubuhnya
"Salah gue apa sih?" tanya Bumi pada dirinya sendiri. Ah ia malas membahas masa lalunya dengan dirinya sendiri. Tidak akan ada solusi menurut Bumi. Ia malas membahas masalah dengan satu-satunya teman yang ia miliki, yang sekarang menjauhi bahkan memusuhi Bumi. Entahlah.
Bumi bangkit, ia cepat-cepat menyelesaikan tugasnya. Setelah semua selesai, Bumi pergi dari kelas dan keluar dari area sekolah. Ia berjalan kaki untuk sampai di rumah, ya karena jarak sekolah dan rumah memang dekat.
Kurang lebih 15 menitan Bumi berjalan, ia berjalan sangat lambat, namun ia sampai di rumah dengan selamat. Bumi membuka pagar rumahnya, lantas ia menutup dan menguncinya kembali. Lantas ia masuk ke dalam rumahnya.
(ಥ_ಥ)
"Bunda.....sakit" ucap Adam pelan sembari memandangi Andin yang setia menemaninya
Andin mengusap surai anaknya itu penuh kasih sayang, "Makanya Adam di sini aja sampai membaik, ga usah pulang dulu ya" bujuk Andin
Adam menggeleng pelan, "Ga mau, nanti Ka Bumi curiga"
Andin menghela napasnya, "Adam jangan mikirin Bumi, Adam pikirin diri Adam sendiri, Ya" bujuk Andin lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
Klandestin [✔]
FanfictionSetiap rahasia akan terbongkar pada waktunya, dan setiap tanda tanya pasti akan ada jawabannya. © Kalejengga Mars, 26 Maret 2020 Cover by neomuchoaa 020420 #2 in Perasa 090420 #1 in Tanya 120420 #4 in Sick 180420 #2 in Batin 030520 #3 in Jahat 040...