Notes : aku gak yakin kalian bakal suka sama chapter ini, tapi ini aku buat dengan seisi hatiku. Semoga suka. Selamat membaca :)
(ಥ_ಥ)
Minggu ini benar-benar membuat kedua anak kembar itu sibuk dengan tugas-tugasnya yang semakin hari semakin banyak. Keduanya bahkan harus bergadang sampai larut malam, telat makan, dan insomnia bagi Bumi. Sungguh, kehidupan SMA tidak seenak seperti yang mereka bayangkan selagi mereka di SMP. Dengan fisik yang tidak seperti orang lain, bagi Adam ini benar-benar sulit, ia jadi kurang tidur, telat makan, kadang lupa minum obat, membuatnya semakin sakit menghadapi kejamnya tugas-tugas dari sekolah. Namun, mau bagaimana lagi, semua itu dilakukannya agar Ayahnya tidak salah menilai dirinya lagi.
Jam menunjukkan pukul 11 malam, Adam sudah beberapa kali menguap karena mengantuk, mengucek kedua matanya yang mulai kering, dan memijat pelipisnya yang mulai terasa pusing. Lain dengan Bumi yang sedang mengerjakan tugas sembari makan cemilan, anak itu semakin terlihat tidak baik-baik saja. Kantung mata yang membesar, wajah yang kelelahan, dan suara yang mulai serak.
Setelah kurang lebih 30 menit dari jam 11, keduanya sudah menyelesaikan tugasnya.Adam bahkan terlihat tertidur di kursinya, dengan kepala yang menempel di atas meja, dan kedua lengan yang menutupi wajahnya. Bumi yang melihat hal itu langsung menuju ke meja belajar sang adik, membangunkan anak itu agar tidur di kasur, bukan di meja belajar.
Bumi menepuk pundak Adam pelan beberapa kali, "Dam, pindah tidurnya" ucap Bumi
Adam mengerjapkan kedua matanya, lantas menegakkan tubuhnya. Kedua matanya sudah sangat perih, tidak kuat menahan rasa kantuk yang terus menyerang. Lantas, Adam bangkit dari duduknya dan pindah posisi ke atas kasur, lalu ia menutupi dirinya dengan selimut dan pergi ke dunia mimpi.
Bumi pun pergi ke kasurnya, walaupun sebenarnya anak itu belum bisa tidur, karena akhir-akhir ini dirinya insomnia. Bumi sesekali tidur pukul 1 malam, padahal biasanya ia tidur jam '10-an. Kedua anak itu tidak biasa bergadang, memiliki kelemahan yang sama dalam hal menahan kantuk. Bumi menarik selimutnya, mencoba untuk tidur. Berhasil. Ia sedang bergelut dengan dunia mimpinya. Mimpi buruknya.
--
Angin sejuk kembali datang saat pagi menjelang. Di kamar itu, keduanya sudah bersiap dengan seragamnya, memasang wajah positif walaupun masih terlihat mengantuk. Keduanya sangat bersemangat untuk melawan soal matematika hari ini. Hari ini ulangan matematika. Beberapa hari yang lalu, Bumi dengan tekun mengajari adiknya Adam agar mengerti materi matematikanya, dengan sabar Bumi mengajari Adam sampai bisa. Setelah siap, keduanya turun ke bawah untuk sarapan. Setelah acara sarapan selesai, seperti biasa keduanya diantar ke sekolah oleh Andin.
Sesampainya di sekolah, mata pelajaran pertama adalah matematika, yang mana hari ini ada ulangan. Adam sudah siap dengan alat peperangan nya untuk melawan soal-soal itu, begitupun dengan kakak kembarnya, Bumi. Soal-soal itu cukup membuat Adam kebingungan, namun anak itu dengan percaya diri meyakinkan bahwa dirinya pasti bisa melawan soal-soal di hadapannya. Lain dengan Bumi yang dengan mudah menyelesaikan soal-soal itu, menurut Bumi itu cukup gampang dan tidak rumit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Klandestin [✔]
FanfictionSetiap rahasia akan terbongkar pada waktunya, dan setiap tanda tanya pasti akan ada jawabannya. © Kalejengga Mars, 26 Maret 2020 Cover by neomuchoaa 020420 #2 in Perasa 090420 #1 in Tanya 120420 #4 in Sick 180420 #2 in Batin 030520 #3 in Jahat 040...