02. Harta Milik Bunda

5.5K 373 6
                                    

(ಥ_ಥ)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(ಥ_ಥ)

Sudah 14 tahun Adam merayakan hari Raya tanpa seorang Ibu. Raka, ayahnya berkata bahwa Bundanya Adam sudah meninggal saat melahirkannya, selama 14 tahun juga Adam merasa bersalah telah lahir ke dunia ini, ia selalu beranggapan Bundanya meninggal karena ia harus lahir.

Adam sering menerima ejekan dari teman-temannya karena ia tidak memiliki Ibu, terlebih saat ia bersekolah di Sekolah Dasar. Ia hidup terus berpindah-pindah tempat, Adam pernah bersekolah di Surabaya saat ia TK,  bersekolah di Sydney saat ia SD, dan SMP Adam bersekolah di Jakarta

Cowok dengan mata cantik itu bangkit dari tidurnya, ia mengucek kedua matanya yang terasa sakit setelah semalaman menangis merindukan Bundanya. Adam selalu ingin mengunjungi makam Bundanya, tapi sang ayah tidak pernah memberi tahu dimana Bundanya dikebumikan. Adam hanya bisa mendoakan Bundanya disetiap sholatnya.

Adam menghela nafas kasar atas kehidupannya, ia sangat stress di usianya yang masih sangat muda, ia ingin bercerita pada seseorang namun ia tidak tahu pada siapa. Adam turun dari ranjangnya, ia melangkah masuk ke kamar mandi dan membasuh wajahnya yang terlihat tidak memiliki semangat sama sekali. Adam meneteskan air matanya saat melihat pantulan dirinya di cermin, ia cepat-cepat mengusap air mata itu, lalu ia kembali mencuci wajahnya.

"Arghhhh, sad boy banget gue anjir" ucap Adam berteriak saat ia keluar dari kamar mandi

Adam melangkah keluar kamarnya, ia melihat seisi rumahnya yang besar ini kosong tanpa kehadiran orang lain selain dirinya. Adam yang memakai celana pendek dengan kaos hitam itu jalan menuruni anak tangga, ia duduk di sofa yang sangat empuk di ruang keluarga, lalu ia menyetel televisi dan menonton doraemon untuk menemani dirinya.

(ಥ_ಥ)

Jauh dari sana, seorang cowok dengan senyum manis itu sedang membantu seorang wanita yang membuat kue. Ia memasukkan tepung terigu sedikit demi sedikit ke dalam wadah yang berisi telur, gula, dan yang lainnya yang sedang di campur menggunakan mixer.

Wanita itu tersenyum melihat anak cowok di hadapannya, "Kalo Bumi suka kue ini, nanti Bunda buatin lagi" ucapnya

Cowok bernama Bumi itu mengangguk, "Kue buatan Bunda gak pernah gak enak tau. Jadi ya pasti aku suka lah, Bun"

Wanita yang dipanggil Bunda itu mengacak rambut cowok yang berstatus anaknya itu, "Yaudah, nanti Bunda bikin lagi" ucapnya

"Bun, aku boleh tanya sesuatu gak?" tanya Bumi sembari menatap Bundanya itu

Wanita bernama Andin itu menoleh, "Nanya apa?" tanyanya

"Ayah dimana sih, Bun?" tanya Bumi sembari menundukkan kepalanya

Klandestin [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang