35. Fall

2.2K 222 25
                                    

(ಥ_ಥ)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(ಥ_ಥ)

Hari itu entah kenapa Adam terlihat sangat lelah, padahal sekolah pulang lebih awal karena sudah tidak ada kegiatan apapun, hanya membagikan hasil ujian dan beberapa remedial bagi yang mendapat. Tentu saja kedua anak kembar itu tidak remedial, keduanya anak pintar yang jarang remedial semenjak masuk SMA. Adam membaringkan dirinya diatas kasur, ia sudah mengganti seragamnya, sedangkan Bumi sedang membuat minuman di dapur.

Adam sesekali membuka ponselnya, melihat-lihat instagram dan twitter. Karena bosan, anak itu melarikan diri ke Youtube untuk melihat video-video random. Tak lama, Bumi masuk ke kamar membawa dua gelas teh yang satu hangat dan yang satu dingin. Tentu yang hangat dan tawar untuk Adam, dan yang dingin dan manis untuk Bumi. Anak itu memberi Adam teh hangat itu.

"Udah enakan belum?" tanya Bumi seraya duduk di kursi belajar milik Adam

Adam meneguk teh itu pelan-pelan karena sedikit panas, "Sedikit" ucapnya

"Pas Bunda pulang mending ke rumah sakit aja, daripada kenapa-napa" ucap Bumi sedikit mengkhawatirkan adiknya itu

"Kayaknya kambuh lagi, capek gue lama-lama" ucap Adam seraya menaruh gelas itu ke atas meja di sebelah ranjangnya

"Pengen nangis aja" ucap Adam pelan

Bumi memandangi adik kembarannya dengan tatapan nanar, tergores hatinya, pedih melihat kejadian itu. Jam menunjukkan pukul 3 sore, Adam terlelap setelah menangis kecil. Bumi memilih untuk membereskan meja belajarnya, lalu menyapu lantai kamar dan mengepelnya. Kadang ia memang rajin.

Uhukk...

Uhukk...

Bumi menoleh pada Adam, ya, anak itu terbatuk-batuk dengan mata yang masih tertutup. Adam batuk-batuk sampai dirinya terbangun dari tidur, padahal ia baru tidur sebentar. Lantas, Adam mendudukkan dirinya, menyender pada senderan ranjang, mengelus-elus dadanya yang sedikit terasa nyeri.

"Kenapa?" tanya Bumi seraya menaruh sapu dan pel-pelan di balik pintu

Adam menggeleng pelan, "Gapapa, cuma nyesek aja"

"Nyesek aja apa nyesek banget? Jujur aja" ucap Bumi pelan, seraya mengelus-elus punggung Adam

Uhukk...

Uhukk...

"Aduhhh, gimana dong" ucap Bumi kebingungan, karena Bundanya tidak ada di rumah

"Emang lo abis ngapain aja, Dam?" tanya Bumi seraya mengotak-atik ponselnya, mencari kontak sang Bunda, lantas ia menelpon Bundanya

"Enggak ngapa-ngapain" ucap Adam pelan

"Halo, Bunda. Bunda pulang sekarang ya, Bun" ucap Bumi

"Loh, emang kenapa sayang?" tanya Andin

Klandestin [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang