(ಥ_ಥ)
Adam, Bumi, dan Raden sedang memakan roti di kelasnya, sesekali ketiga anak itu bertukar cerita tentang apapun yang menurut mereka menarik, entah itu hobi, pengalaman, cewek, dan yang lainnya. Dulu, Adam itu sebangku dengan Raden, tapi karena sekarang ada Bumi, Raden jadi duduk dengan yang lainnya. Raden pun paham dengan kondisi itu, ia tidak mengambil hati sama sekali.
Gigitan terakhir membuat Adam sedikit mual, lantas ia langsung meminum air mineral botol yang berada di atas meja. Saat ini merupakan waktu istirahat pertama, ketiganya tidak memiliki niatan untuk pergi ke kantin. Raden yang malas berjalan, dan Bumi yang mencegah Adam agar tidak pergi ke kantin, karena takut Adiknya itu bertemu dengan Nino.
Adam menempelkan kepalanya ke atas meja, ia pusing. Bumi hanya mengelus-elus pelan surai lembut milik adiknya itu. Lain dengan Raden yang masih memakan rotinya, anak itu lama saat makan. Layaknya kucing, Adam tertidur saat rambutnya dielus-elus sang kakak. Gemas. Bumi hanya tersenyum kecil melihat hal itu, ia merasa seperti kakak yang sesungguhnya.
Suasana kelas yang tenang, dingin, dan bersih membuat siapapun nyaman berada di dalamnya. Namun, bagi Adam kondisi ruangan yang dingin seperti ini membuatnya sedikit tidak enak badan, dan sesak. Tangan kanan Adam bergerak kecil mengelus lengan kirinya, begitu sebaliknya. Bumi memegang kulit adiknya itu. Terasa dingin. Lantas, Bumi mengambil jaketnya yang ia gantungkan di sisi meja, dan menutupi tubuh adiknya itu.
"Gue lupa, Adam emang sensitif sama dingin. Tapi, sebelum gue kasih tau, lo udah tau duluan" ucap Raden saat Bumi menutupi tubuh Adam dengan jaket berwarna hitam itu
Bumi tersenyum, "Keren 'kan" ucapnya
"Rumah lo jauh dari sini gak?" tanya Bumi pada Raden tiba-tiba
Raden menggeleng, "Enggak jauh sih, gak deket juga"
"Lo kenal Nino?" tanya Bumi pada Raden
"Yang anak IPS 3 itu? Yang sering bikin ulah?" tanya Raden balik
Bumi mengangguk, "Kalo lo lagi sama Adam terus ketemu Nino, cepet-cepet pergi ya"
"Kenapa?" tanya Raden
"Nino itu orang jahat, dia udah ganggu Adam dua kali" ucap Bumi pelan
"Kalo gitu, siap boss" ucap Raden dengan sikap tangan kanan hormat kepada Bumi
(ಥ_ಥ)
Sampai akhirnya jam pulang sekolah pun tiba. Adam masih duduk di kursinya, menunggu sang kakak yang sedang mengepel kelas sendirian. Adam ingin membantu, namun Bumi melarangnya. Dengan gantinya, Adam membereskan buku-buku Bumi dan memasukkannya ke dalam tas. Adam tidak banyak bicara hari ini. Ia terlihat pucat dan lesu.
"Dam, telpon Bunda. Gue sebentar lagi selesai nih" ucap Bumi pada adiknya yang hanya bengong menatap papan tulis
Bumi melanjutkan ngepelnya, lantas setelah selesai ia menghampiri adiknya yang masih berdiam diri. Bumi duduk di kursinya, lantas ia memandangi wajah adiknya yang terlihat sangat pucat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Klandestin [✔]
FanficSetiap rahasia akan terbongkar pada waktunya, dan setiap tanda tanya pasti akan ada jawabannya. © Kalejengga Mars, 26 Maret 2020 Cover by neomuchoaa 020420 #2 in Perasa 090420 #1 in Tanya 120420 #4 in Sick 180420 #2 in Batin 030520 #3 in Jahat 040...