Warning, chapter ini mengandung bawang
(ಥ_ಥ)
April 2019
Sebentar lagi kedua anak kembar itu akan melaksanakan Ujian Nasional di sekolahnya masing-masing. Adam yang tidak terlalu pandai matematika meminta Bumi untuk mengajarkannya, ia ingin membuktikan kepada Ayahnya bahwa ia akan mendapat nilai sempurna di Ujian Nasional.
Jam menunjukkan pukul 09:20 malam, Bumi dan Adam masih belajar karena ini hamin 4 untuk Ujian Nasional. Adam benar-benar totalitas untuk kali ini, ia belajar walaupun nasal cannula itu terpasang di hidungnya, karena ia tidak ingin Ayahnya kecewa untuk kali ini, ia akan berusaha sekuat tenaga dan pikirannya. Bumi pun mengajari adiknya itu dengan sabar, sampai Adam berhasil menjawab soal-soal di buku persiapan UN.
"Tidur sana" Bumi menyuruh adiknya itu untuk tidur, karena ia takut adiknya kenapa-napa
"Sebentar lagi deh, Kak. Gue takut ga bisa nanti" ucap Adam sembari terus menulis angka-angka di buku tulisnya
Di sana Bumi membereskan buku-buku dan menutup paksa buku yang sedang Adam pakai, "Lanjut besok aja, istirahat dulu" ucapnya
Adam menghela nafasnya, "Yaudah iya" ucap Adam sembari membereskan bukunya, lalu ia menaruhnya di atas meja
Lantas, keduanya pergi tidur. Keesokan paginya seperti biasa mereka pergi ke sekolah, di sekolah pun hanya mengulas materi dan berdoa bersama, memang sudah hal wajib sebelum UN. Bumi merasa sangat percaya diri, begitupun Adam yang tak kalah percaya diri. Mereka sudah berusaha, mereka yakin usaha tidak mengkhianati hasil.
Hingga saat itu tiba, tanggal 22 April 2019 Ujian Nasional dilaksanakan. Keduanya tidak tegang atau khawatir sama sekali, mereka malah senang dan bersemangat. Mereka pun tidak belajar di malam hari, mereka pikir kalau belajar malam besoknya UN, itu akan membuat otak mereka lelah.
Empat hari terasa singkat, Ujian Nasional selesai dan mereka sangat senang. Keduanya kembali ke rumah dengan waktu yang berbeda, karena sekolah Bumi lebih dekat, jadi Bumi pulang terlebih dahulu, beda dengan Adam yang harus dijemput Bundanya, Andin selalu menjemput anak bungsunya, karena takut terjadi hal buruk pada Adam.
Sesampainya di rumah, Adam langsung berlari ke kamarnya, ia sangat senang menyelesaikan ujian dengan tenang. Lantas anak itu menaruh tasnya di atas meja, dan berjalan menghampiri sang kakak yang sedang duduk di jendela kamar.
"Eh, Dam. Gimana lancar gak?" tanya Bumi saat menyadari adiknya berada di hadapannya
Adam mengangguk dengan bersemangat, "Lancar dong, lancar banget" ucapnya
"Bagus deh, nanti kita tunjukin ke Ayah hasilnya, biar Ayah malu liatnya" ucap Bumi senang
Adam mengangguk, "Iya, pasti Ayah seneng" ucap Adam
KAMU SEDANG MEMBACA
Klandestin [✔]
FanfictionSetiap rahasia akan terbongkar pada waktunya, dan setiap tanda tanya pasti akan ada jawabannya. © Kalejengga Mars, 26 Maret 2020 Cover by neomuchoaa 020420 #2 in Perasa 090420 #1 in Tanya 120420 #4 in Sick 180420 #2 in Batin 030520 #3 in Jahat 040...