22. A Grudge

2K 218 10
                                    

(ಥ_ಥ)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(ಥ_ಥ)

Hari pertama berjalan lancar, begitupun hari ke dua, MPLS berjalan lancar. Hari ini adalah hari ketiga mereka melaksanakan MPLS, dan hari ini ada demo ekskul. Murid-murid baru duduk beralaskan terpal di dalam tenda, mereka menonton demo ekskul yang ada.

Bumi, Adam, dan Raden duduk sebelahan. Adam sangat fokus menonton demo ekskul itu. Sedangkan Raden dan Bumi berbincang ingin ekskul apa.

"Lo mau ikut apa?" tanya Bumi pada Raden

Raden menaikkan kedua bahunya, ia masih bingung, "Gak tau, mungkin taekwondo"

"Lo ikut apa?" tanya Raden balik

Bumi menunjuk salah satu stand demo ekskul, "Futsal kayaknya"

Sedangkan di sana Adam bingung. Ia tidak mungkin mengikuti ekskul. Semua ekskul yang melibatkan di dalam ruangan menurut Adam adalah hal yang membosankan. Ia ingin mengikuti yang beraktifitas di luar ruangan, seperti futsal, basket, voli, irsapala, atau pramuka. Namun, mana bisa Adam mengikutinya.

(ಥ_ಥ)

Senin

Setelah masa MPLS selesai, kedua anak itu sekarang memakai seragam sekolah dari SMAnya. Mereka memakai seragam putih abu sekarang. Sungguh suatu kebanggaan bagi mereka. Setelah semuanya siap, kedua anak kembar itu tak lupa untuk sarapan, dan Adam pun secara rutin meminum obatnya.

Setelahnya seperti biasa mereka pergi berangkat ke sekolah diantar oleh Bundanya. Setelah sampai di sekolah, kedua anak itu segera masuk ke kelas, dan mempersiapkan diri untuk upacara. Setelah itu mereka pergi ke lapangan, dan berbaris.

Upacara dimulai, kedua anak itu baris sebelahan. Setelah upacara berjalan setengah waktu, tiba-tiba saja wajah Adam berekspresi aneh. Bumi pun hanya melihat ke depan, ia tidak melihat ke arah sang adik yang sepertinya sedang menahan rasa sakit.

Adam memejamkan kedua matanya sejenak, ia merasa pusing, bibirnya pun bergetar karena ia tidak dapat bernafas dengan baik. Ia memegang dadanya yang sangat terasa sakit. Bumi menoleh pelan ke arah adiknya, lantas ia langsung menopang tubuh sang adik yang hampir saja terhuyung ke bawah.

"Misi misi, kasih gue jalan" ucap Bumi membelah barisan sembari memapah tubuh sang adik

"Woy tandu cepet" ucap salah satu petugas PMR yang berjaga di belakang barisan, lantas tandu datang dan Adam dibawa ke UKS

Bumi menghentikan langkahnya saat ia mengikuti anak PMR yang membawa Adam dari belakang, ia panik, sungguh ia panik sekali. Keringat bercucuran dari ujung kepalanya, nafasnya sedikit sesak, dan ia pun merasa sedikit pusing. Namun, Bumi cepat-cepat melangkah dan berlari ke UKS.

Klandestin [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang