"Percayalah padaku aku pun rindu kamu..," hal tersebut sontak membuat bulu kuduk Kiara merinding seketika. Ia menoleh ke arah belakang, namun hasilnya nihil tidak ada siapa-siapa di belakangnya.
"Siapa?" Tanya Kiara entah pada siapa dengan suara bergetar menandakan ia ketakutan bukan main.
"Dorr!!"
"Akkhh!" Teriak Kiara merespon rasa terkejutnya.
"Hai," sapa laki-laki yang baru saja mengagetkan jantung Kiara.
"Lah? Arga?"
"Lo ngapain malem-malem jalan-jalan sendirian di sini? Dingin tau," ujar Arga.
"Gue lagi cari udara segar aja. Lah lo sendiri ngapain ada disini tiba-tiba?" Tanya balik Kiara.
"Gue lagi liburan sama bokap gue disini. Lo sama siapa disini?"
"Gue sama temen-temen gue,"
"Oh, jadi kalian liburan bareng disini? Nginep dimana?"
"Di situ, penginapannya Brian." Jawab Kiara seraya menunjuk arah tempat ia dan teman-temannya beristirahat.
"Oh, gitu. Duduk yuk," ajak Arga. Kemudian ia mencarikan beberapa daun kering yang bisa ia dan Kiara jadikan alas untuk duduk.
"Makasih," ucap Kiara kemudian ia duduk bersama Arga.
"Dingin banget ya udaranya," kata Arga berusaha mengawali pembicaraan.
"Ini yang gue cari."
"Kenapa? Lagi ada masalah?" Tanya Arga pengertian. Layaknya ia yang memang sering berada di posisi Kiara saat ini. Selalu merasa serba salah dan dihantui pikiran kalut dan cemas yang berlebihan.
"Enggak ada, cuma lagi kepikiran aja sama nyokap," jawab Kiara tak mau jujur.
"Yang masalah Vino itu?"
"Hmm,"
"Sekarang gimana? Vino sama siapa? Hubungan lo sama Vania dan Satya gimana? Nyokap lo sekarang gimana keadaannya?" Cecar Arga seperti tengah menginterogasi narapidana.
"Banyak banget pertanyaannya, wajib dijawab semua nih?"
"Iya lah," meskipun Arga ikut andil dalam misi Kiara sebelumnya, hingga saat ini mereka masih baru pertama kali bertemu. Sebelumnya mereka tidak ada kontak sama sekali setelah kejadian di rumah Vania.
Maklum lah jika Arga menanyakan banyak hal pada Kiara, karena ia merasa ikut ambil peran dalam kondisi Kiara saat ini.
"Vino sekarang tetap tinggal di rumah Vania, gue sama nyokap gue ngunjungi dia dua hari sekali, bahkan tiap hari. Dan sampai sekarang dia masih belum tau kalau orang tua kandungnya itu nyokap gue sama bokapnya Satya.
Kalau ditanya masalah hubungan gue sama Vania dan Satya sekarang, tentu baik-baik aja. Tau sendiri kan mereka berdua hatinya baik, meskipun gak secara gamblang mereka tunjukin.
Terus nyokap gue? Ya itu lah yang buat gue sedih sampai sekarang. Gak tau kenapa akhir-akhir ini gue ngerasa bersalah banget sama dia. Padahal selama ini dia udah berjuang sendirian mati-matian buat hidupin gue, dia berjasa...,"
Kiara belum selesai melanjutkan kalimatnya, namun air matanya tak mampu lagi untuk ia bendung.Alhasil ia menangis sejadi-jadinya dihadapan Arga saat ini. Arga yang bingung apa yang harus ia lakukan, hanya bisa menepuk pelan pundak Kiara.
"Sstt.. semua ini bakal berlalu Kia. Lo cukup butuh sabar sama ikhlas aja untuk saat ini. Gue yakin nyokap lo juga bakal ngertiin maksud baik lo kok, toh dengan begitu nyokap lo kan jadi tau anak yang beliau cari selama ini siapa dan dimana." Tangis Kiara semakin pecah, suara Arga yang lembut membuatnya semakin melankolis.
KAMU SEDANG MEMBACA
KETOS vs KOMANDAN[✅]
RomanceTentang kisah seorang komandan paskibra perempuan dengan ketua osis laki-laki. Keduanya baru menyadari perasaan masing-masing saat setelah memerankan sebuah pertunjukan drama putri tidur. Namun setelahnya, kisah mereka berjalan lebih rumit dari sebe...