Sesuai dengan apa yang dikatakan Satya, sepulang sekolah selepas ujian mereka semua, BS termasuk Brian, Rian, Rommy, Resha, dan Rivan berkumpul di Kafe Gardenia, kafe milik Brian. Tak butuh waktu lama, mereka telah berkumpul dengan formasi lengkap seperti biasa.
"Silahkan bapak ketua berbicara," Rian mempersilahkan Satya untuk mulai berbicara mengenai apa yang akan ia bicarakan.
"Tunggu-tunggu, ini Bella sama Arga tumbenan gak ngintil sama kalian berdua?" Tanya Brian pada Satya dan Vania.
"Bella udah gue suruh pulang, gue bilang ada urusan. Gampang aja tuh bocah," jawab Satya.
"Dasar gembel bucin." Sahut Alin.
"Elo Van? Tumben Arga gak ikut?" Tanya Andrea kali ini.
"Arga? Ngapain juga? Dia juga suka aneh gitu kalo deket gue. Kadang bucin, kadang cuek, labil emang tuh anak." Jawab Vania.
"Sumpah gue kepo gila anjir! Buruan deh Sat lo mau ngomong apa?" Pinta Revi yang sudah tidak sabar, begitupun yang lainnya.
"Gue mulai cerita dari awal aja kali ya.
Jadi awalnya dulu waktu gue sama Vania ke toko buku, gue kan sama Vania dihadang tuh sama sekawanan anak geng motor." Jelas Satya terpotong."Tunggu-tunggu, maksud lo yang waktu nyokap gue ketemu sama nyokap lo itu?" Tanya Vania.
"Iya. Nah waktu gue baku hantam sama mereka itu, salah satu dari mereka ngasih gue peringatan. Dia bilang gue harus jauhin Vania, atau kalo enggak dia bakal, emm.. sorry nih Van, katanya dia bakal nyelakain lo." Lanjut Satya.
Vania yang baru mendengar sedikit penjelasan dari Satya mendadak shock seketika.
"Gila! Itu maksud dia caranya buat dapetin cintanya gitu?" Tanya Andrea tak menyangka.
"Lanjutin Sat," pinta Rivan.
"Nah abis itu kan pulang, besoknya gue nginep nih di rumah Vania. Waktu gue nginep di rumah nih anak, masih aja gue dapet teror begituan lagi."
"Gak sampe disitu aja, si pelaku juga naruh teror di laci meja gue."
"Bentar deh, berarti pelakunya anak Galaksi gitu?" Tanya Cacha tak percaya.
"Emang iya." Jawab Satya.
"Lo tau, berarti lo udah tau siapa pelakunya dong?" Tanya Kiara.
"Iya, gue udah tau."
"Siapa?" Tanya hampir semua yang ada disitu.
"Bentar, gue jelasin dulu. Satu lagi, yang waktu itu lo di rumah sendirian Van, itu kan lo dapet teror. Kertasnya sempet mau lo buang kan? Tapi untungnya gue ambil lagi. Dan itu dari orang yang sama ternyata."
"Oh ya, yang waktu lo disekap itu juga dia pelakunya. Kali ini gue yakin kalo dia pelakunya karena gue udah kumpulin semua bukti-buktinya." Imbuhnya.
"Siapa ih Sat orangnya?" Tanya Alin mewakili yang lainnya.
"ARGA."
Hampir semua yang berada disitu terkejut seketika mendengar siapa nama orang yang Satya ucapkan.
"Apa?"
"Maksud lo?"
"Arga wakdan?"
"Wakilnya Vania?"
"Enggak-enggak, gak mungkin lah cowok seramah dia bakal tega kayak gitu," Cacha masih tidak bisa percaya, karena Arga yang notabenenya adalah wakil komandan nya memiliki sifat yang sangat diidamkan oleh sejuta kaum hawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
KETOS vs KOMANDAN[✅]
RomanceTentang kisah seorang komandan paskibra perempuan dengan ketua osis laki-laki. Keduanya baru menyadari perasaan masing-masing saat setelah memerankan sebuah pertunjukan drama putri tidur. Namun setelahnya, kisah mereka berjalan lebih rumit dari sebe...