BAB 10 [HANYA KARENA TUGAS]

2.4K 137 8
                                    

Istirahat pertama mereka berdua gunakan untuk berlatih di aula sekolah, siapa lagi kalau bukan Satya dan Vania. Setelah latihan cukup lama, yakni selama jam istirahat pertama, mereka berdua segera masuk ke dalam kelas setelah mendengar bel masuk berbunyi.

Jam pelajaran Biologi adalah kesukaan Satya, tapi tidak untuk Vania. Jam Biologi diisi oleh Bu Wilda, guru yang katanya paling killer di SMA Galaksi. Jika ada satu siswa yang tidak mengerjakan tugas yang beliau berikan, maka siswa tersebut tidak boleh mengikuti pelajaran beliau selama 2 kali pertemuan.

"Tugas lo udah selesai Van?" Tanya Andrea teman sebangku Vania.

"Udah dong, eh tapi bentar deh, gue kemarin kan ketiduran dan gue baru nyelesaiin sampai nomer 4. Ah sial mampus gue kena Bu Wilda," Vania merutuki dirinya sendiri karena semalam ia ketiduran, namun Vania tak sadar jika saat bangun ia sudah berada di kasurnya.

"Selamat siang anak-anak," sapa Bu Wilda ketika beliau memasuki ruang kelas.

"Siang Bu,"

"Aduh mati gue bentar lagi kena Monster Buto Kereng," gerutu Vania.

"Salin aja nih punya gue," tawar Andrea.

"Sini mana gue pinjem," Vania tergesa-gesa. Saat membuka buku tugas Biologi nya, ia sedikit merasa kebingungan. Vania sangat ingat betul jika ia semalam hanya mengerjakan sampai nomer 4 saja, tapi sekarang buku tugas Vania telah terjawab dari nomer 1-20.

"Lah itu lo udah selesai,"

"Tapi bukan gue ini yang ngerjain, ini bukan tulisan gue. Tulisan gue lebih bagus kali dari tulisan ini," puji Vania terhadap dirinya sendiri.

"Dasar gak tau terimakasih lo, masih untung-untungan udah gue bantu ngerjain tadi malem waktu lo udah ngorok. Ini malah jelek-jelekin tulisan gue," Satya tiba-tiba ikut nimbrung dalam pembicaraan Vania dan Andrea.

"Oh jadi elo yang ngerjain tugas gue?"

"Menurut lo?"

"Ah makasih deh lo buwaik banget, eh bentar deh jangan-jangan lo ngerjain tugas gue ada maunya?" Tanya Vania dengan tatapan penuh selidik.

"Gak lah, gue ikhlas. Tapi.."

"Tapi apa?" Tanya Vania.

"Ada syaratnya dong," jawab Satya cengar-cengir.

"Tuh kan lo pasti ada maunya,"

"Ini serius, tapi nanti setelah pulang sekolah gue kasih tau,"

**

Bel pulang telah berbunyi lima menit yang lalu, seluruh siswa berhamburan keluar dari kelasnya masing-masing. Begitupun dengan Vania dan Cacha, mereka berdua lantas menuju lapangan untuk latihan paskib. Lima belas menit sejak bel pulang berbunyi, seluruh pasukan lomba telah berkumpul. Latihan dimulai dengan doa, setelah itu Vania lah yang memberi aba-aba pada pasukannya.

"Van, lo gakpapa?" Tanya Arga pada Vania ketika mereka istirahat setelah latihan.

"Enggak, gue gakpapa cuman suara gue rada serak aja dikit,"

"Yaudah lo istirahat aja dulu sana, daripada nanti suara lo ilang waktu lomba," bujuk Arga.

"Tapi siapa yang bakal gantiin gue jadi danton?"

"Udahlah gampang, biar gue aja jadi danton di dalam pasukan." Tawar Arga. Arga memang selalu bisa diandalkan jika ada masalah didalam paskib, dan itulah alasan Arga dipilih sebagai wakil komandan mendampingi Vania oleh pelatih.

Vania mencari tempat yang teduh untuk beristirahat sejenak memulihkan suaranya, ia berteduh dibawah pohon beringin keramat sekolah sambil membawa air mineral.

KETOS vs KOMANDAN[✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang