BAB 47 [PASAL HUBUNGAN]

1.2K 72 10
                                    

Hari Senin adalah hari yang dianggap paling memuakkan bagi para siswa-siswi SMA manapun. Tak terkecuali murid-murid SMA Galaksi. Bahkan biasanya Vania yang selalu semangat melaksanakan upacara bendera, kali ini tampak malas dan berniat kabur meninggalkan lapangan upacara. Alasannya tentu saja karena bukan dirinya yang menjadi pemimpim upacara, melainkan junior paskibranya. Semenjak kelas 12, Vania memang jarang sekali mendapatkan 'job' menjadi petugas upacara, termasuk pemimpin upacara.

"Tumben lo Van, gak semangat banget hari ini?" Tanya Gloria yang satu shaf dengan Vania dalam barisan.

"Tau sendiri lah, dia males gara-gara bukan dia yang jadi komandannya." Sahut Revi dari arah belakang barisan mereka dengan suara yang tidak dipelankan sama sekali. Hal itu membuat guru yang berjaga di barisan belakang menoleh ke arah mereka. Revi hanya menebar senyum kecutnya pada guru BK tersebut. Dasar cewek tengil, pikir Satya yang memperhatikan interaksi mereka dengan sesekali menengok ke belakang.

"Bener banget. Tapi alasan gue saat ini bukan itu, gue capek semalam habis jadi modelnya nyokapnya Cacha. Gue mau ke UKS aja deh sekarang, bye." Pamit Vania meninggalkan barisan kelas 12 IPA 1, yang kemudian disusul oleh Satya dibelakangnya.

"Lo ngapain ikut gue?" Tanya Vania saat mereka masih ada dalam barisan.

"Gue mau ikut lo, gue khawatir sama lo."

"Bilang aja mau bolos upacara," balas Vania tanpa menghiraukan lagi entah Satya ikut atau tidak. Nyatanya, Satya tetap saja mengikuti Vania sampai ruang UKS.

"Yah, gue sendirian dong," eluh Gloria.

"Lagian Kiara kemana ya tumben banget dia gak masuk?" Tanya Alin pada yang lain.

Ehemm...

Deheman tersebut berasal dari belakang barisan kelas mereka, siapa lagi kalau bukan Pak BK yang satu ini. Hal tersebut sontak membuat mereka berlima bungkam tanpa mampu membuka mulut sama sekali, kecuali Revi.

"Apaan sih Pak? Bapak lagi batuk? Istirahat aja sana di UKS. Mau saya anter?" Tanya Revi tanpa tau takut, membuat Pak BK itu melotot kejam ke arah Revi.

Pelototan dari Pak BK tersebut hanya dibalas senyum sinis oleh Revi. Entah kenapa, sepertinya ada dendam tersendiri diantara mereka berdua sejak dari Revi kelas 10.

Di ruang UKS, ada banyak siswa yang tengah sakit. Entah mereka memang benar-benar sakit atau hanya alasan untuk mereka bisa kabur dari teriknya panas upacara. Seperti Satya saat ini.

"Gila, rame banget UKS nya. Niatan gue kesini mau cari ketenangan, eh ternyata sama aja." Omel Vania ketika mereka berdua sampai di dalam ruang UKS yang bahkan cukup besar itu.

"Emang lo beneran sakit?" Tanya Satya tak percaya Vania bisa sakit.

"Ya iyalah begek, lo pikir gue becanda apa. Sebobrok-bobroknya gue, gue masih pegang nilai kejujuran dihidup gue." Jelasnya.

"Lo sakit gara-gara kejadian kemarin malem?" Tanya Satya sekali lagi.

"Hm, iya juga sih. Itu juga lumayan nyakitin hati gue."

"Maafin gue," ucap Satya tiba-tiba.

"Untuk?"

"Untuk kemarin yang gue ngaku pacar lo."

"Yaelah lo udah sering kali ngaku-ngaku pacar gue, Gar."

**

Malam pameran busana

"Udah siap Van?" Cicho datang dengan setelan jas yang sangat cocok dengan porsi tubuhnya yang ideal.

"Udah dong," jawab Vania dengan senyum manisnya.

KETOS vs KOMANDAN[✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang