Obat bius yang diterima Satya, serta bekas memar di dekat matanya membuatnya terlelap tak sadarkan diri hingga beberapa jam lamanya. Semua pun masih setia menunggu Satya sadar, tak terkecuali Vania. Diantara yang lainnya, Vania lah yang terlihat sangat panik dan gelisah melihat kondisi Satya saat ini. Namun Rommy dan Gloria mengatakan bahwa Satya akan segera sadar dan tidak perlu penanganan lebih lanjut dari medis.
"Gimana sih kejadiannya kok bisa si Satya pingsan? Ada lebamnya juga," tanya Rivan pada Rommy. Ya, semua memang tengah berada di rumah Satya setelah mendengar kabar bahwa Satya pingsan di rumahnya.
"Selesai ujian tadi Satya bilang lagi gak enak badan, gue suruh aja dia balik duluan. Lo semua lagi asyik sendiri sih, sampe gak tau kalo si Satya lagi sakit. Kecuali Vania sih. Nah kalo ada bekas luka memarnya ini gue gak tau, apa mungkin iya dia habis digebukin sama seseorang?" Jelas sekaligus tanya Rommy terpotong pertanyaan Revi.
"Lo tau Van? Tau darimana? Bukannya lagi berantem ya?" Tanya Revi menyela.
"Ya dia udah hafal kali Rev gerak-gerik, pikiran, jiwa, raga, jasmani, dan rohani Satya." Kata Cacha menyahuti. Vania tidak merespon, masih fokus dengan kompresan yang ada di kening Satya, sambil sesekali mengganti dengan air yang baru, karena suhu badan Satya yang cukup tinggi.
Namun sebenarnya, Vania tadi memang sempat bilang pada Rommy agar menjaga Satya, karena ia tahu bahwa Satya tidak enak badan. Kekhawatiran Vania kalah dengan rasa gengsi dan ego-nya yang tinggi.
"Bundanya kemana?" Tanya Vania kali ini.
"Nah itu dia, waktu gue kesini, gue niatnya mau nengokin kondisi dia kan, eh tiba-tiba aja gue udah liat dia tergeletak di atas lantai ruang tamu. Gue gak tau nyokap dia kemana," jelas Rommy.
"Berapa lama lagi dia sadar?" Tanya Vania pada Gloria.
"Mungkin bentar lagi," jawab Gloria tidak pasti.
"Menurut lo ini memar karena gebukan apa karena jatuh kepleset gitu?" Tanya Vania lagi.
"Gue gak yakin sih, tapi kayanya ini bekas pukulan tangan." Jawab Gloria.
"Jadi si Satya ini pingsan gara-gara abis berantem sama seseorang? Tapi kenapa Satya pake dibius segala?" Tanya Revi.
"Kemungkinan besar Satya abis berantem disini, nah si pelaku gak bisa lawan Satya, akhirnya dia pake cara bius." Jawab Rommy kali ini.
"Wah gila sih nih anak, sakit aja masih bisa lawan," komentar Andrea.
"Tapi kira-kira siapa coba yang mukulin Satya?" Tanya Brian.
"Nanti aja kalo udah sadar kita tanya sama dia," balas Rian.
"Coba lo telfon aja nyokapnya dia Van," saran Alin.
Vania mengeluarkan ponsel dari tasnya dan mencoba menghubungi bunda Satya.
"Assalamualaikum Bun?"
"Bunda lagi dimana?"
"Oh gitu, Bunda bisa pulang gak Bun sekarang?"
"Satya lagi gak enak badan nih Bun,"
"Iya makasih Bunda. Assalamualaikum."
Selesai menelfon, Vania kembali memasukkan ponsel ke dalam tasnya. Tanpa sadar semua temannya saling berpandangan mendengar percakapan Vania dengan Kartika barusan.
"Kenapa lo semua liatin gue kaya gitu?" Tanya Vania.
"Lo udah sedeket itu ya sama keluarganya Satya?" Tanya Revi.
"Biasa aja," jawab Vania singkat. Padahal dalam hati ingin berkata 'iya gue deket sama keluarganya, kecuali papanya.'
"Udah panggil bunda aja ke nyokapnya Satya. Lampu ijo nih," sahut Rian.
KAMU SEDANG MEMBACA
KETOS vs KOMANDAN[✅]
RomanceTentang kisah seorang komandan paskibra perempuan dengan ketua osis laki-laki. Keduanya baru menyadari perasaan masing-masing saat setelah memerankan sebuah pertunjukan drama putri tidur. Namun setelahnya, kisah mereka berjalan lebih rumit dari sebe...