BAB 37 [PELAKSANAAN RENCANA]

1.6K 92 29
                                    

"Rumah Sakit Nirwana? Saya pernah ditugaskan disini sebelumnya,"

Semua terkejut mendengar pernyataan kakak Gloria itu. Bagaimana tidak, Tuhan memang masih memberi jalan bagi mereka untuk menyelesaikan masalah ini semua. Suatu kebetulan yang menguntungkan.

"Beneran Bang?" Tanya Gloria memastikan.

"Iya Glo bener, tapi itu udah satu tahun yang lalu waktu abang tugas pertama kali," jawab Gerald.

"Coba Abang baca dulu deh dokumen itu, siapa tau Abang tau sesuatu tentang orang itu," pinta Rivan.

"Bentar ya saya baca dulu," izin Gerald.

Tak lama Gerald membolak-balikkan lembaran demi lembaran dokumen, ia menutup kembali dokumen itu dan segera memberikan penjelasan pada adik dan teman-temannya.

"Gimana Bang?" Tanya Vania.

"Arga Bhuwana Satria. Saya pernah denger nama ini, saya kenal sama dokter yang menangani pasien ini. Seinget saya, yang unik dari pasien ini adalah dia menyerahkan dirinya langsung pada seorang dokter kejiwaan. Padahal biasanya, orang berkepribadian ganda yang sadar akan hal itu tidak akan mau menyerahkan dirinya langsung, melainkan orang lain. Sepertinya jug, dua kepribadian dia sangat bertolak belakang." Jelas Gerald yang cukup bisa dimengerti oleh yang lain.

"Saya memang gak terlalu tau tentang dia, tapi saya bisa bantu kalian untuk bertemu dengan dokter yang menangani dia." Lanjutnya.

"Kira-kira kapan ya Bang kita bisa ketemu?" Tanya Brian.

"Nanti saya tanyakan sama dia bisanya kapan," jawab Gerald.

"Oke guys kita udah ada satu pencerahan, sisanya kita kelarin besok." Ujar Cacha.

Semua menyetujuinya dan segera pulang ke rumah masing-masing, karena masih ada tugas berat yang harus mereka hadapi besok.

**

RIVAN >< REVI

Jam istirahat adalah waktu paling berharga yang dimiliki oleh dua sejoli ini, Revi dan Rivan. Setiap kali bel istirahat berkumandang, mereka berdua seakan terbebas dari kurungan penjara selama bertahun-tahun. Kegembiraan mereka tentu punya alasan tersendiri. Bagi mereka, mengorek masalah kehidupan orang lain adalah suatu hobi. Tapi untunglah info-info tersebut kadang menguntungkan bagi orang yang membutuhkan.

"Lama amat lo, darimana aja?" Tanya Rivan pada Revi yang baru saja sampai di kelas Rivan.

"Sorry, ngisi tenaga dulu kali gue," jawab Revi selepas dari kantin.

"Yaudah jadi kan ke kelas Riska?" Tanya Rivan.

"Jadi dong,"

Akhirnya mereka berdua memutuskan untuk pergi ke kelas siswi yang bernama Riska itu. Riska merupakan salah satu pemegang akun gosip di SMA Galaksi. Atau bisa dibilang dia adalah kepala gosip se-Galaksi. Ada-ada saja memang tingkah para pencari gosip.

"Riska!" Tanpa salam atau apa, Revi langsung saja masuk dan menghampiri meja Riska yang tengah asyik memakan kuenya.

"Kutil badak! Gak usah ngagetin bisa gak sih?" Tanya sewot Riska yang merasa terusik akan kedatangan Revi yang tiba-tiba.

"Hehe sorry,"

"Kalian mau ngapain? Ada gosip apa lagi yang bisa di post di akun? Kemarin kan udah tuh kita masukin yang postingan di Satya, sekarang apa lagi? Kalo bisa yang ada hubungannya sama Satya aja biar beritanya berkesinambungan. Imbasnya, followers kita bisa naik drastis. Karena yang masuk akun lambe si Vania vroh! Cewek paling aneh!" Belum juga Revi mengatakan apa tujuan ia kemari, Riska sudah menanyakan banyak sekali pertanyaan pada Revi dan Rivan. Itulah memang jika dasar fundamental dalam dirinya adalah jiwa kepo.

KETOS vs KOMANDAN[✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang