Hati terasa merindu tanpa rasa duka 🎵
Berkumandang madu senandung asmara🎵
Kepada yang tercinta 🎵
Nada-nada tercipta 🎵
Genggam pesona jiwa🎵
Kuserahkan dan kau terima🎵
Kita dua insan🎵
Yang sedang bermadu kasih🎵
Tak peduli apa yang akan tejadi 🎵
Yang kuingin saat ini🎵
Kau bersamaku disini🎵
Satya menghayati setiap lirik yang ia nyanyikan dengan tanpa henti menatap Vania lurus. Sehingga yang ditatap merasa sedikit risih dan malu. Apalagi ketika bait terakhir ia nyanyikan, Satya menambahkan seulas senyum dengan tatapan menawan ala Satya yang mampu membuat pengunjung cafe wanita menjerit heboh.
Selesai bernyanyi, Satya mendapat tepuk tangan dari para penonton, kecuali Vania.
"Terimakasih," ucap Satya kemudian turun dari panggung menghampiri Vania.
"Apa-apaan sih lo tadi pakai nunjuk gue segala? Malu tau gue. Terus kenapa juga lagunya harus yang tadi?" Semprot Vania ketika Satya baru saja duduk.
"Lo bukannya berterimakasih gue nyanyiin malah lo nyinyirin gue. Emang kenapa kalau lagu yang gue nyanyiin lagu tadi? Lo baper?"
"Tingkat pede lu tinggi banget sih, Sat. Gue gak baper, tapi gue gak suka jadi bahan perhatian mereka-mereka," ucap Vania sambil menunjuk para pengunjung cafe.
"Serah lu bae. By the way, bagus kan gue tadi nyanyinya?" Tanya Satya dengan tingkat percaya diri yang tinggi.
"Tuh kan, lo tuh emang pede-nya overdosis ya.
Tapi jujur aja emang tadi penampilan lo..." Vania sengaja menggantungkan kalimatnya."Gimana? Pasti bagus dan lo pasti terpukau," kata Satya dengan bangganya.
"Biasa aja-_-" ujar Vania dengan ekspresi datarnya.
"Wah lo bener-bener ya. Lo bilang biasa aja emangnya lo bisa nyanyi? Hah?!"
"Alah, itu mah kecil. Gue bisa kok nyanyi sambil main gitar, sama piano juga bisa." Balas Vania membanggakan dirinya.
"Beneran lo? Gak bohong? Kalau gitu gue tantang lo sekarang buat nyanyi di depan sana,"
"Siapa takut. Tapi gak sekarang, habisin makanannya terus anterin gue pulang."
"Oke, kapan-kapan lo harus nyanyi disini. Dan gue tantang lo main pakai piano. Disini!"
"Iya-iya, santai aja gak usah ngegas kali,"
"Lagian buru-buru amat sih lo? Besok kan hari Sabtu." Tanya Satya.
"Ya meskipun besok libur, tapi kan tadi gue disuruh pulang maksimal jam 9."
Di sekolah Satya dan Vania memang telah menerapkan sistem fullday. Yakni waktu belajar yang hanya 5 hari namun pulang sore dan dihari Sabtu dan Minggu siswa diliburkan.
Akhirnya mereka melahap makanan yang sebelumnya sudah mereka pesan. Setelah selesai, mereka berdua segera keluar cafe dan Satya bergegas mengantar Vania pulang.
Setelah motor Satya sampai didepan gerbang rumah Vania, Vania segera turun kemudian menyodorkan helm yang sebelumnya ia pakai kepada Satya.
"Thanks,"
KAMU SEDANG MEMBACA
KETOS vs KOMANDAN[✅]
RomanceTentang kisah seorang komandan paskibra perempuan dengan ketua osis laki-laki. Keduanya baru menyadari perasaan masing-masing saat setelah memerankan sebuah pertunjukan drama putri tidur. Namun setelahnya, kisah mereka berjalan lebih rumit dari sebe...