My Heart Will Go On-
Celine Dion***
"Van buruan ganti kostum sana udah mau mulai acaranya!" Pinta Brian yang merupakan anak OSIS sekaligus sekawanan Satya, pada Vania yang baru saja datang pukul tujuh. Pensi SMA Galaksi memang selalu diadakan pada malam hari, layaknya acara prom night.
Vania buru-buru menuju ruang kostum untuk berganti kostum putri tidur yang berupa gaun panjang berwarna pink. Selesai berganti kostum serta merias diri, Vania segera menuju back stage untuk mempersiapkan penampilannya.
"Si gorila mana lagi ih," umpat Vania kesal karena sedari tadi tidak melihat keberadaan Satya sama sekali padahal acara akan segera dimulai sepuluh menit lagi.
"Bisa juga lo ternyata jadi cewek,"
"Nah ini nih! Darimana aja lo? Gak tau gue disini bingung apa? Kesel gue sama lo!" Vania memukul bahu Satya keras sambil mengomel.
"Aw sakit kebo! Lo pikir bantal apa bisa lo gebukin seenak jidat lo," protes Satya atas pukulan Vania.
"Lo tuh ngeselin banget sih!" Teriakan Vania menggema layaknya knalpot vespa.
"Lo kenapa sih? Lagi dapet ya lo?"
"Tadi Bu Lisa nyuruh kita buat tampil nyanyi," kata Vania gelisah.
"Hah? Nyanyi buat apaan?"
"Nyanyi beauty and the beast. Gue beauty nya lo monsternya!"
"Eh sumpah lo Van? Ogah ah gue, muka gue kan gantengnya udah ngalahin Christiano Ronaldo, masa gue jadi beast nya." Satya menolak mentah-mentah dan menganggap serius apa yang Vania katakan barusan.
"Lo bego apa gimana sih percaya banget sama gue. Tadi tuh Bu Lisa nyuruh kita nyanyi soalnya band MARS gabisa tampil, gitaris mereka barusan kecelakaan katanya. Makanya, supaya anak OSIS gak capek-capek ngerubah rundown harus ada yang gantiin." Jelas Vania panjang lebar.
"Kenapa harus gue sama lo?"
"Ya lo tanya aja sendiri sono sama Bu Lisa," sewot Vania.
"Emang lo tadi gak nanya gitu?"
"Nanya sih. Katanya band MARS itu tampil abisnya drama kita, nah kita nanti disuruh ngulur waktu gitu. Ya dengan cara nyanyi gitu kata Bu Lisa." Jelas Vania.
"Terus ntar nyanyi apa?" Tanya Satya.
"Lo bisa main biola gak?"
"Bisa. Tapi emang ada biola disini?"
"Ah iya juga ya. Kalau piano bisa kan?"
"Bisa."
**
Drama diawali dengan masuknya Rommy sebagai narator drama. Ia berdiri dengan gagahnya di atas panggung sambil sesekali melirik ke arah Gloria. Ia mulai membacakan naskah dengan sebuah deheman kecil.
"Di sebuah kerajaan yang megah, lahirlah seorang putri cantik yang telah lama ditunggu kehadirannya oleh raja dan ratu"
"Suamiku, lihatlah putri kita. Betapa cantiknya dia. Aku sangat bahagia sekali hari ini" Cacha, yang merupakan anggota paski yang terpilih untuk berperan menjadi ratu memulai dialog di awal cerita.
"Benar sayang, putri kita memang cantik seperti dirimu. Aku akan memanggil para peri untuk memberkati putri kita." Resha, yang berperan sebagai raja berencana memanggil para peri untuk memberkati bayi kecil mereka.
"Seorang peri pun datang dengan senang hati untuk memberkati sang putri" Rommy melanjutkan jalan cerita.
"Wahai peri tolong berilah berkat pada putri kami ini," Cacha meminta tolong pada Anggia, salah satu anak OSIS yang berperan sebagai peri.
KAMU SEDANG MEMBACA
KETOS vs KOMANDAN[✅]
RomanceTentang kisah seorang komandan paskibra perempuan dengan ketua osis laki-laki. Keduanya baru menyadari perasaan masing-masing saat setelah memerankan sebuah pertunjukan drama putri tidur. Namun setelahnya, kisah mereka berjalan lebih rumit dari sebe...