22 : Percaya Padaku

26 2 0
                                    

AKU SELALU MEMPERCAYAIMU
HANYA SAJA AKU RAGU DENGAN
TAKDIR YANG SEPERTINYA
MULAI MEMPERMAINKAN KITA
DAN MELIHAT SAMPAI DIMANA
KITA MAMPU BERTAHAN

.
.
.
.
Lisa :" Lihat saja, sebentar lagi dia akan meninggalkanmu dan kamu akan mengemis padaku agar tidak merebutnya darimu " Lalu berjalan pergi dengan tatapan tajam

Namun belum jauh lisa melangkah seorang yeoja tiba-tiba mendorongnya hingga membuat dia terjatuh dan berteriak

Sena :" Kamu pikir kamu siapa hah, bisa mengancam sahabatku seenaknya"  Seru sena dengan nada tinggi

Lisa :" Yaaaaa, apa kamu gila ?" Berbicara sambil menahan sakit karena sepertinya sikunya terluka

Sasha :" Sena ya apa yang kamu lakukan?" Sambil menghampiri lisa dan mengulurkan tangannya untuk membantu namun lisa langsung menepis tangan sasha

Sena :" Lihatlah sasha, dia tidak pantas untuk dibantu, bagaimana mungkin seorang sepertimu yang memiliki sifat yang buruk bisa disukai banyak orang, hah sepertinya mereka hanya dibodohi oleh wajah sok polos mu itu " Sambil berbicara meremehkan dan menatap dengan sinis

Sasha :" Sena..." Menatap sena dan mencoba memberikan isyarat dengan menggelengkan kepalanya

Sena :" Ayo kita pergi " Menarik lengan sasha dan membawanya pergi

Lisa :" Kamu akan menyesal karena telah memperlakukanku seperti ini, sekalipun kau adik dari namja yang aku sukai, aku tidak peduli " Menatap punggung mereka yang mulai menghilang
.
.
.
Sasha melepaskan pegangan tangan sena dan mulai berbicara

Sasha :" Jangan beritahu sehun oppa masalah ini " Sambil menatap sena

Sena yang menyadari sasha berhenti dan berbicara padanya berbalik menghadap sasha

Sena :" Kenapa kamu bodoh sekali hah, jangan pernah membiarkan orang lain berlaku seenaknya padamu" Sambil menatap sasha dengan tatapan marah

Sasha :" Tapi aku baik-baik saja " Mencoba membela diri dan meyakinkan sena

Sena :" Apa kamu pikir aku bodoh? , Aku melihat semuanya, Kamu harusnya sadar bagaimana ketakutan dan kekhawatiran yang terpampang jelas di wajahmu saat yeoja itu bilang dia akan merebut sehun oppa dari mu" Berbicara dengan nada kesal dan marah

Sena melakukan ini karena dia tidak terima temannya diperlakukan seperti itu

Sasha hanya diam menundukkan kepalanya tanpa menatap wajah sena

Sena :" Jika kamu tidak ingin aku menceritakan ini kepada sehun oppa, tolong tegakkan kepalamu dan hadapi dia dengan berani sampai dia bahkan tidak berani untuk menatap wajah sehun oppa karena kata-katamu" Berbicara berusaha memberikan semangat, lalu memeluk sasha

Sena :" Apa kamu tahu sasha ya, awalnya sehun oppa yang menyuruhku untuk kuliah ditempat mu agar dia bisa mengawasimu, " Mulai melepaskan pelukkannya dan melanjutkan perkataannya
"tapi sekarang aku benar-benar menganggapmu sebagai sahabat terbaikku, jadi tolong jangan pernah tinggalkan sehun oppa karena menurutku kamu yang terbaik untuknya" Berbicara dengan mata yang berkaca-kaca

Sasha yang melihat sena mulai menangis berusaha mencairkan suasana dengan mengejekknya

Sasha :" Apa kamu menangis, berhentilah menangis karena wajahmu akan terlihat jelek" Sambil tertawa dan langsung mendapat jitakan dari sena
.
.
.
Sehun :" Hyung kamu sudah mempersiapkan semuanya?" Tanya sehun kepada seunghwan yang sedang sibuk mengerjakan sesuatu di laptopnya

Seunghwan :" Tidak perlu khawatir, semua sudah beres" Tanpa mengalihkan pandangannya

Sehun :" Huftttt, apa semua akan baik-baik saja" Sehun berbicara sendiri

Seunghwan yang mendengar sehun berbicara dan melihat raut khawatir di wajahnya berusaha meyakinkannya

Seunghwan :" Yaaaa, kamu sudah menunggu untuk waktu yang lama, hanya untuk melakukan ini, jadi yakinlah semua akan baik-baik saja " Lalu menghampiri sehun dan menepuk bahunya untuk sekedar menguatkanya
.
.
.
Lotte World
Pukul 7.30 p.m

Sasha :" Huft dimana dia, dan kenapa disini gelap sekali " Berbicara dan mulai melihat ke sekeliling

Kemudian sasha mencoba untuk menelepon sehun namun tidak ada jawaban.

Saat sasha tengah sibuk menelepon berulang kali nomer yang sama sekali tidak menjawab tiba-tiba lampu Lotte World perlahan menyala, menampilkan pemandangan indah wahana dan bangunan disekitarnya

Sasha terkejut dan melihat kesekeliling, saat matanya menangkap sosok namja yang berjalan dengan gagahnya menggunakan setelan jas yang membuatnya semakin tampan

Sasha :" Oppa kenapa kamu lam....." Belum sempat sasha menyelesaikan perkataannya tiba-tiba sehun berjongkok dan bertumpu pada satu kakinya lalu mengeluarkan sesuatu dari dalam saku jas nya

Sehun :" Oh sasha, maukah kamu menikah denganku? "
.
.
.
.
Maaf ya ceritanya gajelas
Makasih yang udah baca, jangan lupa kasih votenya juga ya, gratis kok

Nothing Is Impossible (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang