23 : Menikahlah Denganku

31 1 0
                                    

AKU AKAN TERUS BERDOA
PADA TUHAN AGAR
MENGIJINKANKU UNTUK
BAHAGIA DENGANMU
SAMPAI TUHAN BOSAN
MENDENGAR DOAKU

.
.
.
.
Sehun :" Aku mencintaimu " Tanpa mengalihkan pandangannya dan memberikan senyum manisnya

Sasha :" Oppa berhentilah, ini sudah kesekian kalinya oppa mengatakan itu sejak 1 jam lalu, apa oppa tidak bosan dan lelah?" Tanya sasha frustasi karena jika sehun terus mengatakan itu bisa-bisa dia gila

Sehun :" Aku tidak lelah dan tidak akan pernah bosan, aku akan mengatakannya setiap hari setelah kita menikah nanti, kamu harus kuat menahannya ya" Sambil sedikit tertawa namun tetap menatap wajah sasha

Tentu saja seperti yang kalian bisa tebak, aku menerima lamaran dari sehun oppa, mungkin kalian akan bertanya-tanya mengapa aku menerimannya sedangkan kita berbeda, berbeda disini maksudku adalah keyakinan.
Namun kalian pasti tidak akan menyangka jika sehun oppa sudah berpindah keyakinan dan memeluk Islam sekitar 10 bulan lalu, aku juga baru mengetahuinya sekitar 1 bulan yang lalu.

Flashback saat sehun melamar sasha

Sehun :" Oh sasha, maukah kamu menikah denganku? " Menatap sasha dalam-dalam, tanpa mengalihkan pandangannya

Sehun :" Maukah kau menikah denganku, dan mendampingiku disisa hidupku, menjadi yeoja satu-satunya dalam hidupku, yang akan aku lihat pertama kali saat aku bangun di pagi hari, yang akan mendampingiku disaat sulit maupun senang, yang akan aku kecup keningnya setiap pagi saat aku akan berangkat bekerja, dan menjadi ibu dari anak-anakku kelak " Tanpa mengalihkan pandangannya

Bukannya menjawab pertanyaan sehun, sasha hanya diam dan mulai mengeluarkan air matanya sambil menatap sehun dengan tatapan yang sulit diartikan

Sehun yang melihat sasha mulai menangis, segera berdiri dan mencoba menghapus air matanya

Sehun :" Hey kenapa kamu menangis?, Memangnya siapa yang mengijinkanmu menangis " Sambil mengusap pipi sasha

Sasha :" Oppa...." Hanya menjawab singkat dan membuat sehun tertawa

Sehun :" Kenapa kamu tidak menjawab pertanyaanku" Sambil tetap menatap sasha

Sasha :" Apa oppa yakin?, coba pikirkan lagi baik-baik, aku hanya tidak ingin oppa menyesa..." Perkataan sasha dipotong oleh sehun

Sehun :" Aku sudah memikirkannya, dan aku akan menyesal jika suatu saat kehilanganmu" Menatap sasha dan mulai meyakinkannya

Sehun :" Oke aku akan mengulanginya , Oh Sasha, maukah kam....." Tiba-tiba sasha langsung memeluk sehun dan memotong perkataannya

Sasha :" Iya aku mau jadi berhentilah berbicara seperti itu karena aku tidak tahan mendengarnya" Sambil memeluk sehun dan menangis

Sehun :" Hahaha memangnya kenapa aku tidak boleh mengatakannya lagi hah" Sambil sedikit tertawa dan membalas pelukkan sasha

Sasha :" Karena oppa membuatku malu, dan aku tidak bisa mengontrol jantungku sekarang"

Sasha :" Oh dan satu lagi, namaku bukan oh sasha, kenapa kamu melamarku dengan nama itu?" Bertanya sehun dengan nada manja

Sehun :" Kamu menerima lamarankukan jadi otomatis namamu oh sasha sekarang" Sambil memberikan senyuman manis yang membuat jantung sasha tidak beraturan
.
.
.
Sasha :" Apa aku boleh bertanya?" Sasha berbicara sambil sesekali menatap sehun

Sehun :" Apa?" Menatap sasha dan menunggu kata yang keluar dari bibirnya

Sasha :" Kenapa disini sangat sepi?" Bertanya dengan polosnya

Sehun :" Karena aku menyewa tempat ini " Menjawab dengan santainya sambil sesekali melihat sekeliling

Sasha :" Wah apa kamu gila, berapa uang yang harus kamu keluarkan untuk menyewa tempat ini?" Bertanya dengan wajah serius

Sehun :" Apa kamu tidak ingat aku ini CEO, tidak ada yang tidak bisa aku lakukan" Sambil tersenyum bangga

Sasha :" Huft tentu saja, aku lupa jika kau benar-benar kaya, meskipun begitu kamu tidak boleh boros oppa karena kamu harus menghidupiku nanti saat kita sudah menikah " Sambil menatap tajam

Membuat sehun tertawa dan langsung mengelus pucuk kepala sasha
.
.
.
.
Rumah Orang Tua Sehun
Pukul 10.15 p.m

Kim Sara :" Apa semuanya lancar" Tanya mama sehun menghampiri sehun yang sedang duduk di sofa ruang tamu

Sehun :" Tentu saja, aku ini oh sehun eomma " Sambil tersenyum bangga

Kim Sara :" Hey jika sasha tiba-tiba memutuskanmu dan membatalkan pernikahan kalian jangan menangis dan merengek ke eomma ya " Dengan nada meledek

Sehun :" Eomma kenapa berbicara seperti itu, tidak bisakah eomma mendoakan yang baik-baik saja " Sambil mempoutkan bibirnya

Kim Sara :" Ahh baiklah tidak perlu marah seperti itu" Sambil tersenyum melihat kearah anaknya
.
.
.
Gedung SM
Pukul 11.30 a.m

Suho :" Selamat ya, aku tidak menyangka jika maknae ku ini akan lebih dulu menikah " Sambil menepuk-nepuk punggung sehun dengan bangga

Chanyeol :" Sehun ah jadilah namja yang bertanggungjawab oke" Sambil sedikit menyeka air matanya

Sehun :" Yaaa chanyeol hyung, aku ini akan menikah bukan bercerai jadi berhentilah menangis " Sambil tertawa dan meledek hyungnya
.
.
.
.
Lisa :" Dia akan menikah?" Tanya lisa kepada namja yang berdiri didepannya

Seunghwan :" Aku sudah mengatakannya padamu, jadi berhentilah mendekati dia karena kamu tidak akan pernah bisa membuat sehun berpaling dari sasha " Berbicara tegas dengan menatap yeoja didepannya

Lisa :" Tapi mereka baru merencanakannya bukan, mereka belum resmi menikah" Sambil tersenyum licik

Seunghwan :" Jika kamu berani macam-macam, aku tidak akan tinggal diam jadi pikirkanlah baik-baik tentang sikapmu jika kamu tidak mau menyesal nantinya " Mulai berjalan pergi namun langkahnya terhenti mendengar perkataan yeoja itu

Lisa :" Kenapa kamu peduli sekali dengan hubungan mereka, sehun oppa bahkan tidak pernah memperdulikanmu " Berbicara dengan nada meremehkan

Seunghwan :" Karena aku sudah menganggapnya sebagai adikku sendiri, dan aku tidak perduli apakah dia peduli padaku atau tidak " Lalu berjalan pergi meninggalkan lisa sendiri
.
.
.
.
Maaf ya ceritanya gajelas
Makasih yang udah baca, jangan lupa kasih votenya juga ya, gratis kok

Nothing Is Impossible (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang