38 : Apa Sudah Terlambat?

26 2 1
                                    

SAAT AKU SUDAH
MENGINGATMU KEMBALI
APA SUDAH TERLAMBAT
UNTUKKU MENGATAKAN JIKA
AKU MENCINTAIMU DAN
MEMOHON PADAMU AGAR JANGAN MENINGGALKANKU?

.
.
.
.
Sehun terbangun dari tidurnya dengan keringat yang menutupi seluruh wajahnya, dia mencoba menenangkan diri dengan nafas yang terengah-engah dan sesekali menyeka keringatnya

Tanpa disadari dia mulai menangis dan kecewa terhadap dirinya sendiri

" Aku minta maaf..... kenapa aku sejahat ini padamu.... bagaimana mungkin aku bisa melupakanmu sashaya" Batin sehun
.
.
.
Beberapa menit dia hanya diam sambil menangisi dirinya sendiri yang bodoh karena telah menyakiti seseorang yang dia cintai

Dia bingung dan kecewa dengan dirinya hingga dia tersadar apa yang harus dia lakukan sebelum semuanya terlambat

Sehun mulai bangkit dari kasur yang sedari tadi dia tempati dan mengambil jaket serta kunci mobilnya

Dia mencoba menghubungi sasha sebelum memutuskan untuk pergi namun tidak ada jawaban dari yeoja itu

Dia frustasi dan mulai menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi tanpa berhenti berusaha menghubungi sasha
.
.
.
Hankyu :" Jika kamu sudah lulus lalu apa yang akan kamu lakukan?" Menatap yeoja di depannya dengan tatapan penuh harapan

Sasha :" Entahlah aku juga tidak tahu" Tanpa memandang ke arah namja di depannya

Hankyu :" Lalu bagaimana dengan namja itu?" Mulai bertanya ragu

Sasha :" Siapa, sehun oppa?" Mulai mengalihkan pandangannya dan menatap hankyu

Sasha :" Entahlah dia masih sama, dia masih belum mengingatku " Jawab sasha dengan mata yang sudah berkaca-kaca

Hankyu :" Salhaya, kenapa kamu terus membuang-buang waktumu hanya untuk namja yang bahkan tidak mengingatmu sama sekali?" Mulai berbicara dengan nada penekanan

Sasha hanya diam dan tidak berniat membalas perkataan namja di depannya

Hankyu :" Aku masih disini sashya, aku masih menyukaimu seperti dulu, apa tidak ada kesempatan untukku?" Tanya hankyu tanpa mengalihkan pandangannya dari sasha

Sasha :" Sunbae..." Menjawab dengan bingung

Hankyu :" Lihatlah, kamu masih berumur 24 tahun tapi kenapa kamu dengan bodohnya memutuskan untuk menikah dengan namja sepertinya, apa karena dia dulu adalah idolamu dan dengan mudahnya kamu menerima lamarannya tanpa berpikir terlebih dahulu?" Mulai berbicara dengan nada tinggi

Sasha hanya diam, dia berusaha mencerna perkataan namja didepannya

Hankyu :" Memangnya apa yang kamu dapatkan setelah menikah dengannya? Apa kamu bahagia? Lihatlah dia hanya terus membuatmu menangis dan tak memberikan sedikit kebahagiaan untukmu " Mulai menatap sasha dengan mata yang berkaca-kaca

Sasha menarik nafas dan mencoba untuk membuka suara

Sasha :" Ya kamu benar, aku hanya terluka sekarang, aku sakit dan dialah yang telah menyakitiku, aku ingin meninggalkannya sekarang, aku benar-benar lelah" Mulai menangis
.
.
.
Sehun hanya diam menatap langit dari balkon rumahnya dan sesekali berusaha menahan tangisnya

Dia frustasi, dia bingung, dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan sekarang, dia lelah benar-benar lelah tapi dia tahu jika mungkin sasha lebih lelah dibanding dia

"Apa yang harus aku lakukan sekarang, apa kamu akan meninggalkanku? Tentu saja, jika kamu mau meninggalkanku aku tidak akan mencegahnya sashaya, aku akan membiarkanmu pergi karena aku hanya akan membuatmu terluka" Batin sehun
.
.
.
Sasha :" Aku pulang....." Berjalan sambil melihat sekeliling, namun dia tidak melihat keberadaan namja itu

" Dimana dia?, apa dia sudah makan malam" Batin sasha

Saat sasha sedang menyiapkan makanan yang di beli untuk makan malam tiba-tiba sehun datang menghampirinya dan hanya menatapnya

Sasha :" Kamu sudah makan malam?" Sambil sesekali menatap sehun

Namun sehun hanya diam tanpa berniat membalas pertanyaan sasha

Sasha :" Maaf aku pulang terlalu malam, tadi aku sibuk mengerjakan skripsi ku jadi aku...." Namun perkataan sasha dipotong oleh sehun

Sehun :" Aku tahu, dengan namja itu?" Jawab sehun dingin

Sasha :" Namja?....oh itu hankyu sunbae, dia seniorku di kampus dia yang membantuku untuk...." Lagi-lagi omongan sasha dipotong oleh sehun

Sehun :" Aku sudah mengingat semuanya sashaya.....aku ingat bagaimana perjuangku untuk menikah denganmu, aku ingat bagaimana hancurnya aku saat kamu meninggalkanku dulu, aku ingat semuanya" Sehun berbicara sambil menatap sasha yang diam mematung

Sehun :" Aku ingat semua tentang kita, aku ingat kenangan manis yang aku lakukan denganmu, tapi sekarang saat aku mengingat semuanya... ini sudah terlambat...." Menghela nafasnya yang mulai berat dengan wajah yang memerah karena menahan tangis

Sasha yang terkejut dengan perkataan sehun seketika menghentikan kegiatannya dan berjalan menghampiri sehun

Sasha :" Kamu sudah mengingatnya?" Berbicara dengan mata yang berkaca-kaca dan sedikit tersenyum

Sasha :" Kenapa kamu tidak mengatakannya padaku oppa, apa kamu tahu aku benar-benar...." Saat sasha ingin memeluknya sehun menepis dan segera menjauh dari sasha, memperluas jarak diantara mereka

Sehun :" Pergilah jika kamu ingin pergi...." Mulai tidak bisa menahan tangisnya, beberapa butir air mata mulai jatuh dari mata indahnya

Sasha :" Apa maksudmu?..." Bingung sekaligus terkejut melihat sehun menangis

Sehun :" Pergilah dariku, aku tidak akan mengahalangi dan menahanmu, aku akan urus perpisahan kita nanti" Lalu mulai berjalan pergi meninggalkan sasha dengan banyak tanda tanya
.
.
.
.

Maaf ya ceritanya gajelas
Makasih yang udah baca, jangan lupa kasih votenya juga ya, gratis kok

Nothing Is Impossible (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang