36 : Bingung

21 1 0
                                    

SAAT AKU MULAI RAGU
DAN TAKUT AKAN
PERASAANMU PADAKU
KAMU KEMBALI
MEMBUATKU YAKIN JIKA
KAMU HANYA MELUPAKANKU
BUKAN BERHENTI MENCINTAIKU

.
.
.
.
Sehun :" Dan kamu, Kamu melakukan ini padaku kemarin tapi kamu melupakannya begitu saja, apa ini tidak ada artinya untukmu? Kenapa kamu cepat melupakan sesuatu?" Bertanya sambil menatap sasha dan menunjukknya

Sasha :" Ah...itu... aku hanya...." Perkataannya dipotong oleh sehun

Sehun :" Apa aku harus melakukannya lagi agar kamu mengingatnya? "
.
.
.
Seunghwan :" Wahhhh oh sehun aku benar-benar tidak menyangka kamu melakukan itu padanya " Sambil sedikit tertawa

Sehun :" Apa? " Bertanya dengan wajah datar dan pandangan yang malas

Seunghwan :" Apa lagi hahhhh, kamu tau kamu pintar sekali memberi kejutan pada seseorang " Sambil menunjuk ke arah sehun

Sehun :" Itu bukan apa-apa, aku hanya malas yeoja aneh itu menggangguku terus jadi aku menggunakan sasha untuk membuatnya berhenti " Tanpa memandang ke arah seunghwan

Seunghwan :" Apa maksudmu?" Bertanya bingung

Sehun :" Yaaaaa, aku menciumnya bukan karena aku menyukainya atau aku menginginkannya, aku hanya ingin memberi peringatan kepada yeoja yg aneh itu, ciuman itu tidak ada artinya untukku " Sambil berbicara meremehkan

Seunghwan :" Tidak ada artinya?, oh benarkah? Tapi tadi aku liat sepertinya kamu menyukainya " Menatap sehun

Sehun :" Yaaaa, kamu mau mati " Terlihat kesal sambil menatap tajam ke arah seunghwan

Tanpa sehun dan seunghwan sadari, sedari tadi sasha diam dibalik pintu sambil mendengarkan pembicaraan mereka, tentu saja dia sudah menangis mendengar perkataan sehun. Perkataan sehun membuat dadanya terasa sesak. Dia pun hanya berjalan pergi dan berusaha menyeka air matanya yang mulai jatuh tanpa berniat untuk masuk dan menghampiri sehun
.
.
.
Sehun :" Tadi kenapa kamu pulang duluan?" Berjalan dan duduk di samping sasha

Sasha :" Aku lelah " Sambil sibuk mengganti channel tv yang ada didepannya

Sehun :" Lelah Kenapa?" Tetap memandang sasha yang bahkan tidak memandangnya

Sash :" Itu bukan urusanmu " Lalu berjalan pergi meninggalkan sehun

" Ada apa dengannya " Batin sehun
.
.
.
Sehun berjalan menuju meja makan untuk makan malam, namun dia hanya mendapati beberapa makanan yang telah tersaji rapi tanpa ada seseorang yang duduk di meja makan tersebut. Dia melihat sekeliling berusaha mencari yeoja yang tinggal dengannya namun pandangannya tidak mendapati sosok yeoja tersebut.

Sehun :" Sasayaaaa.... apa kamu didalam?" Memanggil sasga sambil mengetuk pintu kamarnya

Sasha :" Kamu makan saja sendiri aku tidak lapar " Tanpa membuka pintu dan menunjukkan wajahnya

Sehun :" Apa kamu sakit?" Bertanya dari balik pintu namun tidak ada jawaban dari yeoja yang diajaknya bicara

Sehun :" Sashassih bukan pintunya sekarang" Mulai meninggikan nada bicaranya namun sasha tetap tidak membalas perkataannya dan tidak membuka pintu kamarnya

Sehun :" Sashassih apa kamu baik-baik saja? Cepat buka pintunya atau aku akan mendobraknya, apa kamu sakit, jika kamu sakit ayo kita ke....." Namun perkataan sehun dipotong oleh sasha

Sasha :" Tentu saja aku sakit, ini benar-benar menyakitkan, aku sudah tidak tahan lagi sekarang....." Sambil berbicara dengan nada tinggi dan suara yang terdengar sesak seakan-akan menahan tangisnya

Namun sehun tidak berniat untuk menjawab dan menunggu kata-kata yang akan keluar lagi dari mulut yeoja yang tidak dia ingat

Sasha :" Kamu benar-benar jahat oppa, kamu tega melakukan semua ini padaku... apa aku harus menyerah dan pergi sekarang? Aku tahu aku memang mencintaimu tapi apa ada yeoja yang bisa bertahan dalam hubungan seperti ini hah" Suaranya mulai terdengar sesak karena dia sudah menangis sekarang

Lagi-lagi sehun hanya diam sambil sesekali menundukkan kepalanya

Sasha :" Seharusnya dulu aku mendengarkan perkataan orang-orang itu, mereka benar bukan, aku memang tidak cocok untukmu, berapa kalipun aku berusaha untuk tetap bersamamu takdir sepertinya tidak membiarkannya dan membuatku kembali tersadar kalo aku sangat tidak pantas untukmu" Mulai berbicara dengan nada tinggi sambil sesekali menyeka air matanya

Sehun :" Sashassi....apa kamu sakit?" Bertanya pertanyaan yang sama karena jujur dia bingung apa yang harus dia katakan

Sasha :" Sudah kubilang aku sakit, berhenti bertanya pertanyaan yang sudah kamu ketahui" Tetap tidak membuka pintu dan hanya diam

Beberapa menit tidak ada pembicaraan diantara mereka, sehun tetap setia menunggu sasha diluar sambil menundukkan kepalanya, bingung apa yang harus dia lakukan

Sehun mulai memberanikan diri membuka suara dan mulai berbicara, namun belum sempat dia menyelesaikan perkataannya pintu kamar terbuka

Sehun :" Sashaya aku...." Menatap kaget kearah pintu kamar menampilkan sosok yeoja yang sedari tadi dia tunggu

Sasha :" Ayo makan, kamu akan sakit jika tidak makan malam " Berbicara tanpa memandang sehun dan berjalan pergi

Sehun mengikuti langkah sasha menuju meja makan, tidak ada percakapan diantara mereka, mereka sibuk dengan makanan mereka masing-masing. Namun tanpa sasha sadari sedari tadi sehun sesekali mencoba menatapnya, dia melihat mata sasha yang sudah bengkak akibat menangis, dia ingin berbicara namun dia bingung apa yang harus dia katakan, hingga suara dering telepon milik yeoja itu berbunyi memecahkan keheningan diantara mereka

Dreet dreet.....

" Oh baiklah besok aku akan kesana, terima kasih sunbae" Sasha yang sibuk berbicara dengan seseorang disebrang telepon tanpa menatap kearah sehun

Sasha :" Aku akan kekamar sekarang, jika kamu sudah selesai makan, langsung pergi kekamar saja, tidak perlu dibereskan aku yang akan membereskannya nanti " Lalu berjalan pergi tanpa memandang sehun

Namun langkahnya terhenti saat namja yang tadi diajaknya berbicara tiba-tiba menahan tangannya dan mulai membuka mulut

Sehun :" Aku......" Namun hanya kata itu yang bisa dia keluarkan, banyak yang ingin dia bicarakan namun sangat sulit untuk dia keluarkan

Sasha :" Aku baik-baik saja, tidak perlu dipikirkan kata-kataku yg tadi, aku hanya sedang lelah dan stress sekarang, aku minta maaf jika kata-kata ku tadi menyakitimu, selamat malam " Berbicara dengan senyum diwajahnya dan mulai berjalan pergi meninggalkan sehun yang masih diam mematung
.
.
.
.

Maaf ya ceritanya gajelas
Makasih yang udah baca, jangan lupa kasih votenya juga ya, gratis kok

Nothing Is Impossible (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang