43 : Terima Kasih

31 1 0
                                    

SETELAH SEMUA YANG TERJADI
AKU HANYA INGIN BAHAGIA
DAN MENGHABISKAN SISA
HIDUPKU BERSAMAMU
DAN BERSAMA KELUARGA
KECIL KITA

.

.
.
.

2 Minggu setelah liburan sasha dengan sehun selesai, mereka mulai menjalani hidup seperti biasa. Mereka menghabiskan 2 minggu liburan di pulau bali, awalnya sehun ingin mengajak sasha ke jepang namun istrinya ini terus merengek ingin pulang ke indonesia, alhasil sehun harus menurutinya padahal tiket pesawat dan penginapan dihotel sudah dia pesan.

Sasha :" Oppa, mau kado apa untuk ulang tahunmu nanti?" Tanya sasha penasaran

Sehun :" Eum...apa ya...bagaimana kalo ini" Sambil memanyunkan bibirnya

Sasha :" Yaaaa, aku serius tau" Menyingkirkan bibir sehun dari hadapannya

Sehun :" Ah jinjja, lupakan saja aku tidak butuh kado apapun" Jawab sehun ketus

Melihat sehun yang ngambek membuat sasha tersenyum, karena sejak pulang dari liburan mereka sasha terus saja menggoda sehun

Tiba-tiba sasha mendekatkan dirinya ke sehun dan mengecup sehun sekilas

Chu~~

Sasha :" Udah kan, jangan ngambek lagi ya" Lalu berjalan pergi ke kamarnya

Sehun yang kaget hanya diam mematung dan melihat sasha pergi begitu saja sambil tersenyum
.
.
.

Sehun :" Aku akan pulang sebentar lagi" Sehun sibuk berbicara dengan seseorang di sebrang telepon

Sasha :" Ah iya, tapi aku sedang pergi bersama temanku, apa tidak masalah oppa dirumah sendirian" Jawab sasha disebrang telepon

Sehun :" Tentu saja bersenang-senanglah dengan teman-temanmu, jika kamu ingin dijemput telepon aku oke" Sambil sesekali mondar-mandir

Sasha :" Iya, aku mencintaimu" Lalu mematikan sambungan teleponnya

Sehun :" Sayang....hey, ah kenapa dia selalu mematikan telepon seenaknya sih, aku kan belum selesai berbicara" Jawab sehun kesal

Seunghwan :" Dia sama sepertimu, kamu juga suka seperti itu" Tanpa memandang ke arah sehun

Sehun :" Hyung" Seru sehun dan mulai menatap seunghwan

Seunghwan :" Apa? Kenapa?" Penasaran dengan wajah yang sehun pasang

Sehun :" Apa kamu mau mati?" Jawab sehun kesal
.
.
.
Sehun :" Ah dia belum pulang" Berjalan memasuki rumah sambil melihat sekeliling lalu menuju dapur

Selama kurang lebih setengah jam hanya duduk di meja makan sambil memainkan telepon genggamnya dan meminum segelas air, sehun beranjak menuju kamarnya

" Ah lelah sekali " Batin sehun sambil berjalan menuju kasur dan merebahkan tubuhnya

Saat sedang asik memainkan game ditelepon genggamnya sehun terpaksa menghentikan kegiatannya dan mencari powerbank karena telepon genggamnya yang sudah kehabisan batere

" Dimana sasha meletakkan powerbank, apa dia menyembunyikannya " Batin sehun sambil sedikit tertawa

Dia mengecek satu persatu laci meja yang terletak di samping kasur, setelah beberapa laci telah terbuka dia menemukan powerbank yang dia cari, dia pun langsung mengambil powerbank tersebut dan menghubungkannya ke telepon genggamnya.

Namun satu benda yang ada dalam laci tersebut membuatnya penasaran
Karena penasaran dia meletakkan telepon genggamnya diatas kasur dan berjongkok didepan laci untuk melihat benda yang membuatnya penasaran

Betapa terkejutnya dia saat mengetahui jika benda tersebut adalah alat test pack untuk kehamilan dan dia semakin terkejut saat melihat dua garis yang terpampang yang menunjukkan jika hasil dari test tersebut adalah positif yang berarti seorang yeoja yang telah menggunakan alat itu sudah dipastikan sedang hamil

Karena terkejut sehun langsung mengambil telepon genggamnya dan menghubungi sasha

Sehun :" Kamu dimana?" Seru sehun berbicara dengan seorang di sebrang telepon

Sasha :" Apa kamu baik-baik saja?" Sasha yang kaget karena suara sehun seperti orang yang sedang terburu-buru

Sehun :" Beritahu saja kamu dimana sekarang?" Jawab sehun dengan nada memaksa

Sasha :" Ah aku sedang bersama mirae di cafe milik ibunya, cafe star" Jawab sasha santai

Sehun :" Tunggu disitu dan jangan kemana-mana, aku mencintaimu " Lalu mematikan sambungan teleponnya dan berjalan keluar
.
.
.
Setelah kira-kira 20 menit dalam perjalanan, akhirnya sehun sampai di salah satu cafe milik teman sasha. Tanpa basa-basi dia langsung masuk menuju cafe tersebut dan mencari yeoja yang telah membuatnya seperti ini

Saat sedang melihat sekeliling, matanya menangkap seorang yeoja yang tidak asing yang diketahui adalah istrinya sedang berbicara dan tertawa bersama beberapa temannya

Sehun pun langsung berjalan menghampiri sasha, sasha yang terkejut langsung berdiri dan berjalan menghampiri sehun yang hanya beberapa meter saja darinya

Sasha :" Oh oppa apa yang kamu lakukan disini.... aku kan belum ingin" Namun perkataan sasha dipotong oleh sehun yang langsung memeluknya

Sehun :" Kenapa kamu tidak bilang padaku jika kamu hamil hah" Tanya sehun tanpa melepaskan pelukannya

Sasha yang kaget spotan melepaskan pelukannya dan menatap sehun

Sasha :" Kamu sudah tau? Ah kamu pasti membuka-buka laci meja kan" Jawab sasha tanpa mengalihkan pandangannya dari sehun

Sehun :" Itu tidak penting, jawab dulu kenapa kamu tidak memberitahuku " Tanya sehun mengintimidasi

Sasha :" Ah... itu...eum.....oh tadinya aku berencana untuk menjadikannya sebagai hadiah di hari ulang tahunmu tapi sepertinya gagal karena kamu sudah tahu terlebih dahulu" Jawab sasha terbata-bata

Sehun :" Aku kan sudah bilang aku tidak butuh hadiah" Sehun yang berbicara dengan nada manja

Sasha :" Tapi tetap saja pasti akan sangat menyenangkan jika kamu mendapat hadiah seperti....." Namun perkataan salha dipotong oleh sehun yang langsung mengecupnya singkat

Sehun :" Aku mencintaimu " Seru sehun setelah melepaskan kecupannya pada sasha
.
.
.
.
Maaf ya ceritanya gajelas
Makasih yang udah baca, jangan lupa kasih votenya juga ya, gratis kok

Nothing Is Impossible (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang