Guys... jangan lupa vote ya, kalau mau comment ngeramein, boleh banget :"
.
.
."Cewek cupu bisa apa?!"
"Buluk banget jerawat banyak!"
"Mending pergi aja lu, jangan deket-deket gue! Bau!"Semua kata-kata itu terngiang di otakmu, meskipun kamu sudah pindah ke negara tetangga, entah mengapa keadaan tidak bisa membaik begitu saja.
Kamu sudah tinggal di Australia selama dua bulan lamanya, namun kamu benar-benar belum menemukan siapa pun, belum bisa berteman dengan siapa pun disini. Membuatmu berfikir bahwa semua akan kembali seperti semula, saat kamu masih ada di negara asalmu. Tidak ada yang mencintaimu, tidak ada yang menerimamu sebagaimana dirimu sendiri. Tidak ada yang merangkulmu.
Kamu takut, mungkin kejadian saat kamu masih ada di SMA akan terulang kembali. Bagaimana tidak ada seorangpun yang mau berteman denganmu, kemudian berujung pada pembullyan habis-habisan. Terkunci di kamar mandi, kursi yang sudah rusak hingga kamu terjatuh, caci maki tiap kamu berjalan disepanjang koridor, dan masih banyak lagi.
Kamu terdiam menatap nanar pada padatnya jalanan kota Sydney malam ini. Mobil-mobil melaju dengan cepat, orang-orang bercengkrama di jalanan khusus pejalan kaki. Berbeda denganmu yang termenung sendirian di atas jembatan penyebrangan.
Kamu menaikkan diri pada tiang pagar pertama, semua memori perih terlintas di benakmu. Tidak ada yang mencintaimu di dunia ini. Bahkan orangtuamu lebih memilih untuk bekerja daripada mendengarkan cerita anaknya sendiri.
Kamu kemudian naik ke pijakan kedua, membuat tekatmu untuk terjun semakin bulat. Air mata jatuh di pipimu, kamu meremas sling bag yang kamu pakai, sling bag berisi surat-surat untuk keluargamu. Berpesan agar mereka tidak usah bersedih setelah kematianmu.
Kamu mencondongkan tubuh hendak loncat saat melihat truk muatan mulai melaju untuk melewati jembatan.
"Hei!" Satu seruan mengagetkanmu. Kamu melihat seorang lelaki tampan berdiri melepas headphonenya. Lelaki itu menatapmu panik. Kamu termenung beberapa saat karena jujur saja, lelaki itu sangat tampan dan dia adalah orang asia. Bukan asli orang Autralia, kamu bisa melihat dari struktur wajah dan tubuhnya.
"Jangan lakuin itu, ayo turun. Kamu bisa berbagi cerita sama aku." Jaehyun mencoba mendekat, namun kamu segera menggeleng untuk menolak.
"Gak! Pergi!" Kamu membentak Jaehyun, namun lelaki itu malah tersenyum.
"Kalau kamu mau turun, aku bakal nunjukin gimana indahnya dunia ke kamu. Aku bakal nemenin kamu, kita jalan-jalan, makan, apapun yang kamu mau, sampai kamu nemuin arti kehidupan. Jadi ayo turun." Jaehyun berucap lembut, ia mengulurkan tangan kearahmu. Kamu tetap menggeleng keras.
"Hei, percaya ya sama aku?" Jaehyun semakin mendekat, menatapmu dengan lekat, tangannya terulur kemudian memegang tanganmu yang masih berpegang pada tiang besi.
Kamu menatap Jaehyun, begitupun juga Jaehyun yang melihat kearah matamu. Jaehyun terpesona, dia melihat kedalam mata indahmu. Entah mengapa dada lelaki itu bergemuruh, di matanya kamu sangat cantik dan detik itu juga Jaehyun membulatkan tekatnya untuk membuatmu bahagia dan merubah semua kekuranganmu.
"Ayo turun, bareng-bareng kita lihat indahnya dunia yang belum sempat kamu lihat." Jaehyun tersenyum, perlahan tangannya menggenggam jemarimu kemudian menarikmu turun. Lelaki itu langsung memeluk tubuhmu, sontak kamu terisak keras di dalam pelukan Jaehyun, lelaki itu tersenyum saat mengetahui bahwa ia berhasil menyelamatkanmu. Iya... dia berjanji akan memperlihatkan bagaimana indahnya dunia untukmu.
•••Sejak hari itu, Jaehyun tidak pernah mengingkari janjinya. Kalian menjadi teman yang sangat akrab. Bahkan Jaehyun tidak pernah absen untuk menjemputmu pulang dari perkuliahan. Satu fakta yang kamu ketahui, Jaehyun ternyata mahasiswa di kampusmu juga. Namun lelaki itu mengambil jurusan ekonomi-bisnis, dan satu angkatan pula denganmu.
Jaehyun tersenyum setiap kali menemukanmu melangkah mendekatinya. Tidak lupa selalu mengacak rambutmu gemas. Baik kamu dan Jaehyun terbiasa untuk hidup satu sama lain di tempat perantauan kalian. Bahkan karena adanya Jaehyun, kamu tau arti mencintai dirimu sendiri, tau cara merawat diri dan menghargai kerja kerasmu.
Karena Jaehyun kamu tau bagaimana celah kecil yang belum kamu manfaatkan dari dalam dirimu, kamu perlahan mengetahui bakatmu juga mengetahui bagaimana cara memanjakan diri seperti pergi ke salon, melakukan spa, menggunakan skin care dan bahkan menggunakan make up. Jaehyun memang tidak pernah menuntut apapun darimu, karena bagi lelaki itu, membuatmu bahagia adalah yang utama untuknya.
Perlahan kamu tumbuh menjadi gadis yang cantik, mengetahui bagaimana cara bersosialisasi yang baik, bahkan tekanan batinmu perlahan menurun. Jaehyun menyelamatkanmu dan Jaehyun sangat bersyukur atas semua itu.
Tanpa disadari kegigihanmu membuahkan hasil, Jaehyun mencintaimu secara perlahan, mengagumi setiap pergerakan yang kamu ciptakan tiap detiknya. Jaehyun yang semula hanya mengagumimu berubah menjadi rasa cinta yang begitu meletup dan begitulah bagaimana kalian akhirnya memutuskan untuk memiliki hubungan khusus.
Kalian mulai mengenal satu sama lain lebih dalam daripada apapun, kalian mulai hidup berdua disatu atap apartemen, melalui tahun demi tahun bersama dalam kebahagiaan hingga kalian lulus dan kembali ke tanah air bersama. Memperkenalkan diri pada masing-masing pihak keluarga yang ternyata memang merestui hubungan kalian berdua. Hanya menunggu satu langkah saja kalian akan hidup bersama dalam ikatan yang resmi. Hanya menunggu hari itu saja.
"Tunggu aku nabung buat beli rumah, habis itu kita nikah terus tinggal disana berdua." Kurang lebih begitu janji Jaehyun satu tahun yang lalu, dan satu bulan yang lalu, Jaehyun baru saja membeli satu unit rumah sederhana untuk kalian berdua tinggali nantinya. Ya... sudah sedalam itulah hubungan kalian berdua. Bahkan kalian sudah memiliki tabungan bersama untuk pernikahan kalian kelak.
Namun tanpa diketahui olehmu, Jaehyun bertemu dengan Hyuna. Sebuah rahasia yang begitu besar ia sembunyikan. Jaehyun tidak pernah berpaling darimu sedikitpun, dia sangat mencintaimu dan dia tidak pernah berbohong akan hal itu. Hanya saja malam itu, saat kamu dan Jaehyun sudah berpacaran kurang lebih dua tahun, Jaehyun menemukan Hyuna. Gadis itu nampak mabuk seorang diri di pinggir jalan kota Sydney.
Jaehyun berusaha untuk acuh, namun ia tak bisa mengalihkan perhatiannya saat melihat Hyuna mulai di ganggu oleh sekumpulan laki-laki. Kemudian malam itu terjadi, Jaehyun tergoda. Hyuna hanya seorang gadis yang kesepian karena suaminya selalu keluar negeri. Hyuna mampu membuat Jaehyun memiliki candu padanya, candu yang tidak bisa Jaehyun dapatkan darimu.
Jaehyun tau dia salah, namun dia tidak bisa berhenti. Hyuna selalu mampu memberikan peralihan yang tepat saat dia mulai jenuh. Hyuna tidak semata-mata hanya menjadi 'teman tidur' Jung Jaehyun. Hyuna juga memberikan materi sebagai pengganti rasa bersalah Jaehyun padamu. Hyuna memberikan mobil, handphone dan barang-barang bermerk secara cuma-cuma pada Jaehyun. Mereka sepakat untuk menutupi hubungan agar tidak tercium olehmu.
Nyatanya Jaehyun dan Hyuna masih terus bersama di belakangmu hingga sekarang. Jaehyun ingin berhenti, namun ia tidak bisa. Jaehyun pun memanfaatkan keadaanmu yang begitu lemah bergantung pada dirinya. Jaehyun tau bahwa kamu begitu mencintai Jaehyun hingga sangat mudah untuk dikelabuhi. Jaehyun tetap seperti ini, bermain di belakangmu dengan Hyuna, entah sampai kapan waktu akan berbalik membalasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Euphoria Season 1 • Hanbin (B.I) iKON ✔
Hayran Kurgu"Kita berdua sama-sama pernah terluka. Bagaimana jika kita berdamai dan melangkah ke depan bersama?" ㅡ Kim Hanbin