33. Chaos

204 42 6
                                    

Kamu menggandeng tangan Sela berjalan sambil meloncat berirama berdua. Sela tertawa begitu juga denganmu, sedangkan Hanbin dan Bobby hanya mampu tertawa geli di belakang kalian dengan snack yang ada di tangannya. Kalian berempat kini sedang ada di Dufan, menikmati weekend bersama untuk membunuh waktu.

Kamu sendiri merasa sangat bersyukur atas kehadiran Sela dan Hanbin yang semakin membuatmu sembuh akan luka di masa lalu.

Pelan namun pasti, Hanbin menggandeng sebelah tangan Sela yang bebas kemudian melangkah ikut meloncat seiring dengan irama, membuat beberapa orang ikut gemas dengan tingkah kalian bertiga termasuk Bobby. Tidak bisa menampik bahwa Bobby ikut senang dengan perubahan yang ditorehkan Sela dan Hanbin padamu, Bobby ikut bahagia karena kamu bahagia.

Sela tertawa begitu ceria seakan-akan kejadian tempo hari bukan masalah besar untuknya. Yah bagaimana pun namanya juga anak kecil. Hanbin yang begitu khawatir langsung membuang jauh-jauh boneka pemberian Jungha, wanita itu benar-benar tidak mudah menyerah.

"Bunda, Cela capek." Sela menghentikan langkahmu, pun dengan sigap, Bobby langsung menggendong Sela.

"Sini sama Om!" Sela tertawa girang saat Bobby menggendongnya seperti pesawat, membuatmu juga ikut tersenyum ceria. Hanbin akhirnya menggandeng tanganmu erat, kamu ikut tersenyum kemudian menggandeng balik dan menyandarkan kepalamu pada dada tegapnya.

"Enak aja Om, pakdhe tau!" Hanbin berseru tidak terima, sedangkan Bobby langsung menjulurkan lidah.

"Pakdhe Mbobb." Sela berkata polos sontak membuatmu dan Hanbin tertawa keras.

"Heh! Panggil Om Bobby, enak aja Pakdhe, kaya udah tua banget!" Bobby tidak terima kemudian menggelitiki Sela hingga gadis itu terpingkal-pingkal. Kalian berempat tertawa bersama hingga rasanya tenaga hampir terkuras habis, apa lagi kalian sudah menaiki sekitar 5 wahana yang benar-benar melelahkan. Akhirnya kalian berempat memutuskan untuk duduk di salah satu meja cafe, Bobby dan Sela lebih memilih untuk memesan, sedangkan kamu dan Hanbin memilih untuk duduk.

Hanbin menatapmu dengan seksama yang sedang menyeka keringat dengan tissue, pun akhirnya Hanbin mengambil alih tissue tersebut dan menghapus keringatmu.

"Makasih ya, kamu bener-bener bikin aku dan Sela bahagia banget." Hanbin berkata pelan, kamu tersenyum kemudian menggeleng.

"Kak Hanbin yang bikin aku bahagia, kalau ngga ada Kak Hanbin dan Sela, aku ngga tau lagi gimana caranya ngelanjutin hidupku." Kamu membalas kemudian mengulurkan tangan untuk menyeka keringat yang juga mengalir di pelipis Hanbin. Jarak yang begitu dekat membuat dadamu dan Hanbin bergetar tidak karuan, apa lagi Hanbin sekarang benar-benar jatuh pada pesona matamu yang indah, sangat cantik dalam sudut apapun.

Hanbin mendekatkan wajahnya padamu, bahkan tangan yang awalnya menyeka keringatmu, berganti dengan membelai pipimu lembut. Hanbin mengikis jarak di antara kalian, begitu dekat hingga hidung kalian bersentuhan dengan nafas Hanbin yang menyapu wajahmu. Kamu turut memejamkan mata saat merasakan sapuan lembut yang mulai terasa di permukaan bibirmu.

"Hanbin!"

Kamu terkejut bukan main, begitu pula dengan Hanbin. Seorang wanita tinggi semampai menghampirimu dan Hanbin. Hanbin langsung menjauhkan tubuhnya padamu dan bangkit mendekat pada gadis itu.

"Lu mau apa?!" Tanpa basa basi, Hanbin memblokade tubuh Jungha yang hendak mendekat padamu.

"Gue? Mau kenalan dong sama cewek lu." Jungha tersenyum meremehkan kemudian melipat kedua tangannya di dada. Kamu merasakan ada hal yang tidak beres disini, pun akhirnya kamu ikut bangkit namun Hanbin segera mencegahmu dan menyembunyikan tubuhmu di balik tubuhnya.

Euphoria Season 1 • Hanbin (B.I) iKON ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang