7. Let's Meet Sela

298 52 4
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Kamu menghela nafas panjang, seperti hari-harimu yang biasanya, hari ini pula kamu merasa lelah. Atau lebih tepatnya jenuh karena selalu berhadapan dengan komputer, namun di sisi lain pula, kamu menyukai pekerjaanmu ini. Bagaimana pun, melakukan sesuatu dengan keterampilan yang kamu miliki adalah hal yang menyenangkan, karena banyak orang di luar sana yang susah bekerja bukan dalam bidangnya.

Kamu berjalan perlahan keluar menuju ke pintu besar gedung kantormu, hari sudah sore, tentu saja kamu bisa melihat mobil Jaehyun yang sudah terparkir rapih di depan lobby membuat dirimu antusias secara tiba-tiba. Jaehyun adalah segala dari sumber kebahagiaanmu.

Sambil memeluk kemeja Hanbin yang hendak kamu cuci, kamu berjalan sedikit lebih cepat namun tetap berirama, tidak sabar bertemu dengan kekasihmu yang sudah bersandar pada mobilnya bak seorang model. Jaehyun yang melihatmu langsung tersenyum merekah, membuat wanita-wanita yang mengamatinya sedari tadi semakin kepanasan.

Bug...

Satu hantaman kecil menabrak tubuhmu, untung saja baik kamu ataupun gadis kecil itu tidak terjatuh. Kamu dengan panik segera berjongkok untuk memastikan keadaan gadis kecil yang tidak sengaja menabrakmu itu. Kamu menatap manik bulatnya, bibi gembul kemerahan yang lucu, juga kulit seputih kapas yang masih sangat kenyal.

"Adek, ngga papa? Maaf ya tante ngga sengaja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Adek, ngga papa? Maaf ya tante ngga sengaja. Luka ngga?" Kamu bertanya lembut, sedikit membelai kepala gadis itu. Ia menggeleng lucu masih menatap padamu, bibir gadis cilik itu masih diam seribu bahasa.

"Mamah dimana? Kok adek sendirian?" Kami bertanya pelan, namun pertanyaanmu malah membuat gadis cilik itu nampak bersedih.

"Mamah pelgi..." satu jawaban singkat yang sontak membuatmu bingung. Dalam pikiranmu, nampaknya anak ini terpisah dari orangtuanya. Kamu terdiam beberapa, berfikir apa yang harus kamu lakukan.

"Nama adek siapa? Mau beli susu pisang sama tante ngga? Nanti kita cari mamah sama papah kamu." Kamu bertanya lembut, gadis kecil itu langsung tersenyum menunjukkan giginya dan mengangguk antusias.

"Cela mau cucu picang yang banyak ya, tante!" Gadis kecil bernama Sela itu merentangkan tangan selebar mungkin untuk menunjukkan keinginannya yang besar terhadap susu pisang kesukaannya. Akhirnya kamu mengangguk kemudian menggandeng gadis itu ke kantin perusahaan. Sebelum benar-benar meninggalkan tempat, kamu melambai dulu pada Jaehyun, memberi aba-aba agar lelaki itu menunggu. Tentu saja Jaehyun menatapmu bingung, namun kamu mengabaikan dan berlalu menuju ke kantin.

Kamu mengambil satu susu pisang dan memberikan pada Sela, kamu menggandeng jemari kecil gadis itu untuk duduk di salah satu kursi yang luang. Akhirnya kamu memutuskan untuk berjongkok di depan Sela untuk mensejajarkan tubuhmu, tidak lupa kemeja Hanbin yang masih ada dalam pelukanmu.

"Sela, kesini sama siapa tadi? Mau ketemu siapa?" Kamu bertanya sembut, membelai kening gadis kecil itu yang terlihat sedikit berkeringat.

"Cela sama Mbak Dinah, kecini mau ketemu ayah." Gadis itu berujur polos menatapmu dengan pipi gembul yang mengembang karena menyedot susu pisang.

"Ayah namanya siapa? Biar Tante Nana cariin buat Sela." Kamu tersenyum gemas, bagaimana pun Sela sangat menggemaskan dan komunikatif untuk balita di seusianya. Apa lagi kamu sangat menyukai anak kecil.

Namun tanpa menjawab, tiba-tiba Sela menunjuk kemeja yang ada di pelukanmu, kamu tentu saja bingung bukan main.

"Itu bau ayah, kemeja ayah." Sela berucap begitu polos semakin membuatmu bingung. Apakah maksud Sela itu Hanbin? Tapi bagaimana bisa? Kamu bahkan tidak mengetahui kabar pernikahan Hanbin, dan Hanbin tidak pernah terlihat memakai cincin ataupun menggandeng wanita. Bahkan Hanbin mengajakmu berkencan.

"Ayahㅡ"

"Sela!" Perkataan Sela terputus karena sebuah teriakan dari sisi lain, Kim Hanbin berlari terengah-engah menuju putrinya diikuti satu orang baby sister yang juga terlihat panik. Hanbin langsung menggendong Sela dan mengecupi kepala gadis itu begitu khawatir.

Kamu masih berjongkok bingung menatap Hanbin, perlahan kamu bangkit dengan canggung.

"Nana, maaf ya ngerepotin kamu. Sela minta susu ya? Ini aku ganti ya." Hanbin langsung membungkuk untuk meminta maaf, dan tangan lelaki itu langsung membuka dompet untuk mengeluarkan selembar uang. Sedangkan kamu langsung menggeleng keras.

"Engga kok, bukan apa-apa. Udah ngga papa itung-itung jajan buat Sela." Kamu berucap sungguh-sungguh sedangkan Hanbin malah menatapmu tidak enak.

"Ayah ayah... ini ibu ya?" Sela menunjukmu dengan polos, kamu langsung terbelalak kaget begitu pula dengan Hanbin.

"Tante Nana bawa kemeja ayah. Tante Nana ibunya Cela ya?" Masih dengan ocehan polosnya, Sela bertanya, membuat Mbak Dinah yang sedari tadi menyimak juga ikut panik, apa lagi Hanbin yang kini menatapmu dan Sela bergantian, membuka mulut dengan terbata.

"Nana!"

Kamu terkejut dengan teriakan dari sisi lain, Jaehyun terlihat tidak suka menatap pada Hanbin dan langsung menggandeng tanganmu.

"Ayo pulang!" Jaehyun menarikmu tanpa kamu bisa berpamitan dengan Hanbin, bahkan kamu hanya bisa mengangguk sebagai pengganti salam. Jaehyun melirik Hanbin tidak suka seiring dengan langkahnya melewati Hanbin. Kamu sendiri tau bahwa Jaehyun pasti sedang memendam amarahnya, kacau sudah kalau Jaehyun sampai benar-benar marah. Padahal jika dipikir-pikir, kamu tidak melakukan kesalahan.

Sebagai lelaki, Jaehyun tau jika Hanbin menyimpan rasa padamu, dan Jaehyun tidak suka dengan kenyataan itu. Bagi Jaehyun kamu adalah kepemilikan mutlak untuknya, tidak ada yang boleh memilikimu selain dia.

Hanbin menatap punggungmu yang semakin menjauh, Jaehyun menarikmu masuk kedalam mobil dan dia bisa melihat bahwa kamu hanya bisa pasrah.

"Hiii... Om-nya celem, Cela takut hiiii..." Sela membuka suara, mengekspresikan wajahnya seperti orang ketakutan. Hanbin yang hendak marah karena Sela menghilang dari pengawasan Mbak Dinah langsung tersenyum. Mana bisa dia marah pada anak semata wayang yang menggemaskan ini?

Euphoria Season 1 • Hanbin (B.I) iKON ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang