24. Jung Jaehyun and Your Father

268 50 0
                                    

Jaehyun menatap kosong pada jendela rumah sakit sembari menunggu suster untuk mengganti perban di hidungnya. Ayah ada ibu Jaehyun ada disana untuk menemani putra semata wayang mereka. Jaehyun bercerita sejujur-jujurnya apa yang terjadi dan begitu pasrah jika orangtuanya akan menghajar lelaki itu. Namun alih-alih menghajar, kedua pasangan paruh baya itu terdiam karena sangat kecewa pada Jaehyun. Jujur saja, pernikahanmu dan Jaehyun adalah yang mereka tunggu-tunggu selama ini karena bagi mereka, kamu adalah gadis yang sangat tepat untuk Jaehyun dan sudah mereka anggap sebagai anak mereka sendiri.

"Tuan Jung Jaehyun bisa pulang hari ini ya, jangan lupa untuk kontrol seminggu sekali dan langsung ke rumah sakit saat merasakan sesuatu yang tidak beres ya." Suster berpesan, dan Jaehyun hanya mengangguk sekilas. Setelah suster benar-benar pergi, Jaehyun langsung turun dari kasur dan buru-buru keluar sebelum sang Ayah mencegahnya.

"Mau kemana kamu?!" Tuan Jung menahan tangan anaknya, Jaehyun menatap lekat pada sang Ayah.

"Yah, aku harus ketemu Nana, aku harus jelasin ke dia." Jaehyun menyentak tangan sang Ayah.

"Mau jelasin apa lagi kamu? Udah jelas-jelas kamu salah!" Kini sang ibu yang membuka suaranya begitu lantang.

"Jaehyun mau minta kesempatan, Jaehyun mau minta maaf, Jaehyun mau perbaikin semua ini." Jaehyun menatap ibunya memelas, sang Ayah sudah berdecih kesal. Jaehyun benar-benar mengecewakan semua orang.

"Kamu masih punya muka buat ketemu Nana sama keluarganya? Silahkan! Tapi ayah sama ibu ngga akan ikut campur kalau kamu di hajar lagi! Papah ngga akan ngebela kamu sedikitpun!" Begitu perkataan Ayahnya selesai, Jaehyun langsung menyambar kunci mobilnya dan berlari keluar. Ia harus mempertahankanmu, ia harus mempertahankan rencana pernikahan kalian, ia berjanji akan memperbaiki semuanya karena ia sangat mencintaimu.

•••

Tok... tok... tok...

Jaehyun mengetuk pintu rumahmu dengan sabar, karena sudah hampir terhitung 10 menit lamanya, tidak ada tanda-tanda akan dibuka. Padahal mobil kedua orangtuamu dan Bobby masih lengkap terparkir di rumah. Namun Jaehyun tidak menyerah, dia masih gigih sambil terus menelpon dan mengetuk rumahmu.

Tidak lama, pintu di buka. Sosok ayahmu langsung menatap tajam pada Jaehyun. Bobby sudah menceritakan semuanya pada ayahmu secara mendetail dan ayahmu langsung menghubungi orangtua Jaehyun untuk membatalkan semuanya. Bahkan rela untuk tidak menerima uang ganti rugi asalkan kamu tidak jatuh ke tangan yang salah.

"Mau apa kamu kesini?" Ayahmu langsung keluar dari balik pintu menghadang Jaehyun.

"Ayah, maafin Jaehyunㅡ"

"Siapa kamu manggil-manggil saya ayah?!" Ayahmu naik pitam, sedangkan di dalam sana ibumu sudah sangat jengah tidak ingin sama sekali bertemu dengan Jaehyun. Kamu yang sedang berada di dalam kamar, mendengar kebisingan yang ada langsung berlahan turun bersamaan dengan Bobby yang sudah rapih bersiap untuk ke studio. Namun belum genap kalian turun, Bobby sudah menahan tanganmu agar tidak keluar.

"Maaf, Oㅡ om... Jaehyun mau ketemu Nana, Jaehyun mau minta maaf." Jaehyun memandang bersungguh-sungguh pada Ayahmu, sedangkan ayahmu langsung tersulut emosi.

"Kamu masih berani ya, mau ketemu Nana?! Punya hak apa kamu?! Om udah bilang sama Ayah Ibu kamu buat batalin semuanya! Om ngga minta uang ganti rugi, yang penting anak Om ngga jatuh ke tangan cowok bajingan kaya kamu!" Ayahmu mulai membentak dan mengangkat tangan hendak melayangkan tinju pada Jaehyun. Sontak kamu langsung menyusul ke depan agar ayahmu tidak semakin tersulut emosi.

"Ayah! Jangan!" Kamu menahan tangan ayahmu. Sontak ayahmu terkejut melihat sosokmu karena sudah dua hari ini kamu tidak mau keluar dari kamar, bahkan untuk sekedar pergi bekerja pun kamu tidak mau.

"Nana, kamu ngapain turun, Nak? Biar Ayah yang ngurusin Jaehyun." Ayahmu langsung melembut saat melihatmu, buru-buru Ayahmu mendorongmu pelan untuk kembali masuk ke dalam rumah, pun Bobby segera menarik tubuhmu agar berlindung di balik badannya.

"Nana... please Nana, aku mau ngomong sama kamuㅡ"

"Diam kamu! Pergi dari rumah saya!" Ayahmu menghardik Jaehyun yang belum menyelesaikan perkataannya. Kamu bisa melihat bagaimana berantakannya Jung Jaehyun saat ini. Hidung mancung lelaki itu terbungkus oleh perban, ia juga terlihat sangat tidak kondusif, terlihat begitu kacau dan putus asa terhadapmu.

Ayahmu sudah mengangkat tangannya kembali hendak meninju Jaehyun, namun dengan cepat kamu dan Bobby mencegah hal tersebut. Kamu menarik lengan ayahmu untuk segera masuk ke rumah.

"Jaehyun, pergi dari sini. Kita udah selesai. Ngga ada yang perlu diomongin." Kamu berkata datar, namun Jaehyun segera mendekatimu untuk merengkuh tubuhmu dalam pelukannya, Jaehyun begitu merindukanmu. Namun belum sempat melangkah semakin mendekat, tubuh Bobby sudah menghalangi kalian. Dengan cepat Bobby menutup keras pintu rumah kalian. Jaehyun masih mengetuk beberapa kali hingga ayahmu berniat kembali keluar untuk menghajar Jaehyun, pun segera ibumu langsung menenangkan dan mengajak ayahmu kembali ke kamar. Sampai akhirnya Bobby keluar untuk mengurus Jaehyun, menarik paksa Jaehyun untuk masuk kembali ke dalam mobilnya. Atau lebih tepatnya menyeret.

Kamu melangkah dengan cepat kembali ke kamarmu karena air matamu siap untuk tumpah dan kamu tidak ingin hal tersebut disaksikan oleh ayah ataupun ibumu. Begitu tepat memasuki kamar dan menutupnya, kamu langsung runtuh ke lantai, menangis sejadi-jadinya sambil mengepalkan tanganmu ke dada.

Sakit. Sesak. Hancur.

Kamu runtuh tidak bersisa, pertahananmu begitu saja kacau tak beraturan. Kehidupanmu dalam hitungan menit langsung berubah seketika, kehidupanmu bak putri di negeri dongeng langsung lenyap bersama tetesan air mata yang semakin deras. Kamu kehilangan pegangan hidupmu.

Euphoria Season 1 • Hanbin (B.I) iKON ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang