25. When Hanbin Meet Nana

291 48 7
                                    

Hanbin menggigit jemarinya cemas sambil tengkurap di kasur, sudah dua hari kamu tidak masuk ke kantor, dan selama dua hari itu Bobby berkata bahwa kamu baik-baik saja. Namun Hanbin tidak bisa dengan mudah percaya begitu saja.

Berkali-kali Hanbin mencoba untuk menelfonmu, tapi berakhir dengan jemarinya yang tidak berani untuk menyentuh perintah telepon.

"Ayah lagi mikilin tante Nana kan?" Sela tiba-tiba sudah tertidur miring di hadapannya sambil tersenyum manis. Hanbin begitu saja langsung tersenyum kemudian menarik tubuh anaknya untuk langsung di peluk.

"Sok tau banget anak Ayah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sok tau banget anak Ayah." Hanbin menggoda kemudian mengecup pipi Sela.

"Cela tau, cejak ketemu tante Nana, Ayah tuka liatin foto tante Nana. Hiii Ayah bucin!" Sela mengejek Hanbin sambil menyentuh ujung hidung tinggi Hanbin.

"Loh loh... anak ayah tau bucin dari mana? Wah waaaahh..." Hanbin langsung menggelitiki perut Sela, sedangkan Sela malah tertawa menggemaskan sampai mereka berdua terpingkal-pingkal.

"Ayah tutulin tante Nana! Cana cana! Hus hus!" Sela mendorong tubuh Hanbin menjauh, kemudian langkah kecilnya langsung mengambil jaket Hanbin yang tersampir pada kursi.

"Ayah cana ke tante Nana. Buluan!"

Hanbin tertawa saat anaknya itu memaksa Hanbin untuk pergi. Akhirnya Hanbin menganut kemudian meninggalkan Sela bersama Mbak Dinah di rumah. Iya benar, Hanbin rindu, ia harus bertemu denganmu.

•••

"Cuy, bukain dong. Gue udah di depan rumah lu, tapi gue malu ngetuk sumpah!" Hanbin berdiri tegang di depan pintu rumahmu, Bobby langsung menggerutu karena baru saja ia sampai dan membaringkan diri di kasur.

"Ah elah biasanya juga langsung masuk ga pake permisi anjir!" Bobby menggerutu, namun tetap saja lelaki itu perlahan bangkit untuk membukakan pintu.

"Masalahnya gue kesini bukan mau ketemu lu, tapi mau ketemu Nana!" Hanbin berjinjit kaki sambil meloncat-loncat tegang, persis seperti kelinci kepanasan. Akhirnya Bobby mengalah kemudian melangkahkan kaki kebawah untuk membukakan gerbang. Tidak lupa tentu saja Bobby menendang pintumu terlebih dahulu agar kamu keluar.

Sedangkan di dalam kamar, kamu yang sedari tadi mengamati fotomu bersama Jaehyun dalam frame, akhirnya tersadar kemudian menghapus jejak air matamu, sejenak kamu menatap pada cermin.

Berantakan. Hanya itu yang bisa di deskripsikan untukmu. Tidurmu terhitung sangat tidak cukup, bahkan untuk makan, kamu tidak akan menelan lebih dari dua suapan jika bukan Bobby yang memaksa. Jaehyun tentu saja masih bersaha untuk menghubungimu, dengan segala pertahananmu dan air mata yang terus mengalir, kamu berusaha untuk tidak mengangkat telepon Jaehyun.

Akhirnya kamu menggelengkan kepala untuk mengusir pikiranmu, kamu pun melangkah ke kamar mandi untuk mencuci muka.

Sedangkan Bobby di bawah sana meluncur namun tertahan oleh Ayah dan Ibumu yang sedang asik menonton TV di ruang tengah.

Euphoria Season 1 • Hanbin (B.I) iKON ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang