"Can you tell me how to love🎶"
Kamu dan kekasihmu, Jaehyun atau akrab dipanggil Jeffry bersenandung kompak. Membuat kalian tertawa bersamaan, Jaehyun meraih tanganmu kemudian mengecupnya penuh kasih sayang meskipun pandangannya tidak teralihkan dari jalanan padat kota Tangerang.
"Si Brian udah pulang kan dari tournya?" Jaehyun bertanya karena teringat sahabatmu ini, terang saja karena lagu yang diputar dari lagu band terkenal Brian.
"Iya terus semalem telepon aku katanya ngajak ketemu, bareng Dahyun juga malem ini. Jeff ikut ya?" Kamu bertanya antusias pada Jaehyun yang mengangguk ceria juga.
Kamu masih tidak bosan menatap pada kekasihmu yang tampan ini, sudah terhitung 4 tahun lebih kalian bersama, Jaehyun tidak pernah mengecewakanmu sedikitpun, bahkan lelaki itu selalu mencintaimu tiap detiknya, mendekapmu tiap malam di balik selimut yang hangat, berbagi kasih sayang lewat lantunan pergerakan yang berirama.
"Nanti kalau pulang kerja, kabarin ya, sayang? Kalau ada yang jahat sama kamu, bilang aja! Nanti biar aku hajar orangnya." Ucap Jaehyun lembut yang sekarang memberhentikan mobilnya di depan lobby kantor barumu.
Sebelum benar-benar meninggalkan mobil, Jaehyun menarik tanganmu kemudian mencuri satu kecupan manis di pipimu. Kamu hanya bisa tertawa kemudian keluar dari mobil. Begitupun Jaehyun sudah melenggang pergi bersama mobil hitamnya.
Kamu membalik badan, menatap gedung pencakar langit yang berdiri kokoh di depanmu. Kamu menarik nafas menenangkan deru jantungmu yang tidak karuan, selalu seperti ini saat harus menghadapi situasi baru. Bagaimana jika ada yang tidak menyukaimu? Bagaimana jika persaingan di kantor terjadi secara tidak sehat? Banyak kekhawatiran muncul di benakmu.
Kamu cepat-cepat menggeleng untuk mengalihkan pikiran kemudian melangkah masuk dan langsung menuju ke ruanganmu, ruang editing novel. Tugasmu disini adalah merevisi beberapa bagian kalimat novel agar lebih nyaman untuk dibaca sebelum diterbitkan.
"Selamat pagi." Satu suara baritone menyambut ruanganmu, seorang lelaki tampan masuk melenggang bak seorang model, seluruh ruangan tau bahwa lelaki itu memang tampan tanpa dibuat-buat. Aura terpancar begitu saja.
"Namanya Kim Hanbin, kepala kantor kita." Bisik Yeri, seorang pegawai yang duduk di sampingmu dan baru saja berkenalan denganmu. Kamu mengangguk mengerti kemudian melihat Hanbin yang masuk ke dalam ruangan yang hanya berbatas dengan kaca.
Sambil menyesap kopi, Hanbin mulai menyalakan layar datar komputernya. Kamu mengamati pergerakan Hanbin yang begitu mulus dalam bekerja, lelaki itu melepaskan dasinya kemudian melepas dua kancing teratas kemeja putihnya, menampilkan sedikit tato yang ada didadanya. Tampan dan seksi, itu yang kamu pikirkan.
Merasa seperti diawasi, Hanbin menoleh kearahmu. Dengan cepat kamu mengalihkan pandangan.
Sial. Batinmu.
Sedangkan Hanbin malah mematung melihatmu, dia tahu bahwa kamu adalah pegawai baru. Hanbin menyerngitkan pandangannya, berfikir keras karena seperti pernah melihatmu sebelumnya. Atau mungkin dia teringat akan seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Euphoria Season 1 • Hanbin (B.I) iKON ✔
Fanfic"Kita berdua sama-sama pernah terluka. Bagaimana jika kita berdamai dan melangkah ke depan bersama?" ㅡ Kim Hanbin